Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

7 kursus produksi musik digital melaksanakan sebuah pembelajaran, sehingga terjalin komunikasi yang efektif dengan para siswa. Artinya pengajar dapat mengajar secara efisien dikarenakan materi yang dimuat dalam multimedia berupa teks, gambar, klip suara, maupun video telah dihimpun secara terpadu.

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Dalam uraian ini perlu dikemukakan beberapa asumsi dan keterbatasan pengembangan. Adapun asumsi dan keterbatasan pengembangan adalah sebagai berikut : 1. Asumsi a. Pengajar dan siswa mampu mengoperasikan aplikasi berbasis flash pada komputer. b. Multimedia kompatibel dengan berbagai jenis sistem operasi pada komputer yang digunakan saat penelitian. 2. Keterbatasan a. Materi pada produk yang dikembangkan disusun berdasarkan silabus dari satu lembaga kursus produksi musik digital. Hal tersebut memungkinkan terdapat perbedaan materi ketika diterapkan di lembaga kursus lain. b. Produk yang dikembangkan merupakan multimedia pembelajaran yang pertama kali dikembangkan di Jogja Audio School sehingga tidak ditemukan acuan sebelumnya. 8

I. Pentingnya Pengembangan

Di era modern seperti sekarang, komputer dimiliki oleh berbagai lapisan masyarakat. Dengan menggunakan komputer, seseorang yang mempunyai pengetahuan mengenai produksi musik digital dapat menciptakan sebuah karya musik. Untuk menguasai proses produksi musik digital yang baik dapat dilakukan dengan mengikuti pembelajaran pada lembaga kursus produksi musik digital, salah satunya adalah Jogja Audio School. Pengembangan ini sangat penting untuk dilakukan, mengingat Jogja Audio School merupakan lembaga kursus produksi musik digital yang pertama kali berdiri di Yogyakarta. Dengan demikian, belum terdapat adanya multimedia untuk pembelajaran produksi musik digital di Yogyakarta. Melalui pengembangan ini pengguna multimedia yang dihasilkan dapat mengetahui dasar produksi musik digital, sehingga dapat menciptakan karya musik digital menggunakan komputer secara baik dan benar. 9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

Kajian teori berisi penjelasan tentang teori yang relevan dengan masalah penelitian agar diperoleh suatu legitimasi konseptual. Dalam penelitian ini dibahas kajian teori mengenai multimedia pembelajaran dan produksi musik digital.

1. Multimedia Pembelajaran

Mayer 2001:2 mendefinisikan multimedia sebagai presentasi materi dengan menggunakan kata-kata sekaligus gambar-gambar. Hal ini diperkuat oleh pendapat Phillips 1997:8 yang menyatakan “the multimedia component is characterized by the presence of text, pictures, sound, animation, and video, some all of which are organized into some coherent program”. Pengertian program yang koheren pada definisi multimedia tersebut ditegaskan pada definisi yang diungkapkan Bates Poole 2003:60 “the term multimedia used to describe combination of text, still graphics, animation, audio, and video within a single technology, such as computer or television”. Dengan demikian, multimedia merupakan presentasi beberapa media berupa teks, gambar, klip suara, maupun video yang dipadukan pada sebuah program koheren berbasis televisi atau komputer. Sistem berbasis komputer lebib memberikan akses kontrol bagi pengguna multimedia seperti ungkapan dari Newby, et al. 2000:101