9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
Kajian teori berisi penjelasan tentang teori yang relevan dengan masalah penelitian agar diperoleh suatu legitimasi konseptual. Dalam
penelitian ini dibahas kajian teori mengenai multimedia pembelajaran dan produksi musik digital.
1. Multimedia Pembelajaran
Mayer 2001:2 mendefinisikan multimedia sebagai presentasi materi dengan menggunakan kata-kata sekaligus gambar-gambar. Hal ini
diperkuat oleh pendapat Phillips 1997:8 yang menyatakan “the multimedia component is characterized by the presence of text, pictures,
sound, animation, and video, some all of which are organized into some coherent program”. Pengertian program yang koheren pada definisi
multimedia tersebut ditegaskan pada definisi yang diungkapkan Bates Poole 2003:60 “the term multimedia used to describe combination of
text, still graphics, animation, audio, and video within a single technology, such as computer or television”. Dengan demikian,
multimedia merupakan presentasi beberapa media berupa teks, gambar, klip suara, maupun video yang dipadukan pada sebuah program koheren
berbasis televisi atau komputer.
Sistem berbasis komputer lebib memberikan akses kontrol bagi pengguna multimedia seperti ungkapan dari Newby, et al. 2000:101
10
yang menyatakan “the term multimedia conveys the notion of a system in which various media e.g.text, graphics, video, and audio are integrated
into a single delivery system under computer control.” Kemudian Constantinescu 2007:2 menegaskan unsur interaktif pada definisi
multimedia yang diungkapkan, “Multimedia refers to computer-based systems that use various types of content, such as text, audio, video,
graphics, animation, and interactivity. The key concepts of multimedia are thus computer-based and interactive”.
Kendati demikian multimedia tidak hanya diartikan sebatas pada perpaduan beberapa media ke dalam suatu sistem berbasis komputer
yang bersifat interaktif, namun juga sejauh mana pengaruh yang ditimbulkan. Multimedia bertujuan untuk menyampaikan suatu informasi
seperti yang diungkapkan Roblyer 2003: 164 “Multimedia can be still pictures, sound, motion video, animation andor text items combined in a
product whose purpose is to communicate information”. Dengan demikian, multimedia dapat berfungsi untuk menyampaikan suatu
informasi pada sebuah pembelajaran.
Pembelajaran sebagaimana tercantum Pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20 adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Kemudian menurut Dimyati dan Mudjiono 2006:17 pembelajaran
adalah kegiatan pengajar secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada
11
penyediaan sumber belajar. Dalam kaitannya dengan pembelajaran, multimedia sebagai alat penyampai informasi dapat berfungsi sebagai
sumber belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Dari beberapa penjelasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa multimedia pembelajaran adalah penggabungan beberapa media
berwujud teks, gambar, klip suara, video, maupun animasi yang berfungsi sebagai sumber belajar. Multimedia pembelajaran yang bersifat
interaktif dapat membantu proses komunikasi antara pengajar dan siswa
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. a.
Prinsip-Prinsip Multimedia Pembelajaran
Dalam mengembangkan suatu multimedia pembelajaran, perlu diketahui prinsip-prinsip dalam multimedia pembelajaran.
Prinsip multimedia pembelajaran yang diungkapkan oleh Mayer
secara garis besar adalah sebagai berikut:
1 Prinsip multimedia, proses belajar lebih efektif jika sumber belajar tidak hanya berupa teks namun disertai gambar, klip
suara, maupun video Mayer, 2001:93. 2 Prinsip keterkaitan spasial, proses belajar lebih efektif jika
materi berupa teks, gambar, klip suara, danatau video diletakkan secara berdekatan Mayer, 2001:119.
3 Prinsip keterdekatan waktu, materi dalam multimedia disajikan secara simultan sehingga terjadi keterkaitan informasi baik
verbal, visual, maupun audio Mayer, 2001:119.
12
4 Prinsip koherensi, materi dalam multimedia harus bersifat penting dan perlu, sehingga memuat materi yang sesuai dengan
pembelajaran Mayer, 2001:167. 5 Prinsip modalitas, multimedia lebih baik jika memuat materi
visual dan audio secara seimbang Mayer, 2001:197. 6 Prinsip redundansi, materi yang disajikan dalam multimedia
tidak tumpang tindih, sehingga pengguna tidak kelebihan beban dalam memproses informasi Mayer, 2001:2.
Sementara itu seperti yang telah diketahui bahwa multimedia merupakan gabungan beberapa media, maka dapat juga diambil
uraian mengenai prinsip-prinsip dalam pembuatan media pembelajaran untuk mengembangkan multimedia. Prinsip-prinsip
dalam pembuatan media pembelajaran dari Saud 2009:27 adalah sebagai berikut:
1 tepat guna, artinya media pembelajaran yang digunakan
sesuai dengan kompetensi dasar; 2
berdaya guna, artinya media pembelajaran yang digunakan mampu meningkatkan motivasi siswa;
3 bervariasi, artinya multimedia pembelajaran yang
digunakan mampu mendorong sikap aktif siswa dalam belajar.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam mengembangkan sebuah multimedia diperlukan pengetahuan
mengenai prinsip-prinsip multimedia. Hal tersebut dikarenakan prinsip-prinsip multimedia berdampak pada proses pembelajaran.
Dengan menggunakan prinsip-prinsip pengembangan yang tepat,
13
diharapkan produk multimedia dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran.
b. Manfaat Multimedia dalam Pembelajaran
Multimedia dalam pembelajaran memiliki beberapa manfaat baik itu bagi pengajar maupun siswa. Penerapan multimedia dalam
pembelajaran memiliki manfaat untuk hasil pembelajaran yang lebih baik. Terdapat beberapa pendapat mengenai manfaat multimedia.
Daryanto 2010:4 mengemukakan manfaat multimedia dalam
pembelajaran sebagai berikut:
1 Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya
indra. 3
Menimbulkan gairah belajar, berinteraksi secara langsung antara siswa dan sumber belajar.
4 Memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan
bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya. 5
Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.
Selanjutnya Kemp Dayton Arsyad, 2011:21 memberikan penjelasan tentang manfaat multimedia dalam pembelajaran antara
lain: 1
Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku 2
Pembelajaran menjadi lebih menarik 3
Pembelajaran lebih interaktif 4
Mempersingkat waktu penyajian pembelajaran 5
Meningkatkan kualitas hasil belajar 6
Pembelajaran bisa diberikan kapan saja dan di mana saja 7
Sikap positif kepada yang dipelajari 8
Peran pendidik berubah ke arah positif Sementara itu Aster Winarno, dkk., 2009:10-11
menyebutkan ada empat manfaat penggunaan multimedia dalam
14
pembelajaran, yaitu: 1
siswa dapat bekerja secara mandiri menurut kecepatannya sendiri;
2 lebih efektif untuk menjelaskan materi baru yang bersifat
simulasi interaktif; 3
self-assesment component dapat memberikan umpan balik yang cepat pada siswa untuk mengetahui
kemampuannya pada suatu materi, sehingga dapat digunakan sebagai penilaian sumatif;
4 dengan teknik pemecahan suatu masalah, siswa akan
mampu memecahkan masalah materi yang sama dengan temannya dan hal itu berguna untuk menyelesaikan
masalah berikutnya. Dari beberapa pandangan ahli tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa terdapat manfaat dari penggunaan multimedia dalam pembelajaran. Manfaat penggunaan multimedia berupa waktu
pembelajaran menjadi lebih efisien dan kualitas pembelajaran yang lebih efektif. Hal tersebut dikarenakan pengajar dan siswa dapat
berinteraksi langsung dengan multimedia sebagai sumber belajar. Multimedia juga dapat digunakan kapan saja dan di mana saja,
sehingga siswa dapat mengetahui kemampuannya sendiri pada suatu materi pembelajaran.
2. Produksi Musik Digital