28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan research and development
. Borg Gall 2003:782 mengungkapkan “educational research and development is a process used to develop and validate
educational product”. Artinya produk yang dihasilkan merupakan produk yang digunakan dalam pendidikan dan telah tervalidasi. Selanjutnya Borg
Gall 2003: 775 menyatakan bahwa penelitian pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama, yaitu mengembangkan produk dan menguji
keefektifan produk dalam mencapai tujuan. Tujuan pertama disebut sebagai fungsi pengembang sedangkan tujuan kedua disebut sebagai fungsi validasi.
Dengan demikian, konsep penelitian dan pengembangan lebih tepat diartikan sebagai upaya pengembangan yang sekaligus disertai dengan upaya
validasinya. Sementara itu Sujadi 2003:164 mengungkapkan bahwa penelitian dan pengembangan atau research and development RD sebagai
berikut: “…suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan
suatu produk baru, atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk
benda atau perangkat keras hardware, seperti buku, modul atau alat bantu pembelajaran di kelas dan di laboratorium tetapi bisa juga
perangkat lunak software, seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, di laboratorium, dan di
perpustakaan termasuk model-model pendidikan, pembelajaran,
pelatihan, evaluasi dan manajemen.”
29
B. Prosedur Pengembangan
Selanjutnya dibutuhkan sebuah model pengembangan untuk menghasilkan sebuah produk pendidikan yang tervalidasi. Terdapat model
maupun prosedur penelitian pengembangan yang telah dikemukakan. Borg Gall 2003:775 mengajukan serangkaian prosedur yang harus ditempuh
dalam penelitian pengembangan sebagai berikut:
1. Research and Information Collection 2. Planning
3. Develop Preliminary Form of Product 4. Preliminary Field Testing
5. Main Product Revision 6. Main Field Testing
7. Operational Product Revision 8. Operational Field Testing
9. Final Product Revision 10. Dissemination and Implementation.
Model pengembangan yang dikemukakan Borg Gall tepat untuk dijadikan acuan model pengembangan yang dilakukan pada penelitian
pengembangan ini. Namun demikian berdasarkan analisis kebutuhan pada penelitian pengembangan ini kemudian dilakukan adaptasi dan penyesuaian
terhadap model pengembangan tersebut. Beberapa pertimbangan yang muncul dikarenakan pengujian yang dilakukan dalam pengembangan ini
bertujuan untuk menguji kelayakan produk dan belum sampai ke tahap uji efektivitas multimedia terhadap pembelajaran. Pada penelitian pengembangan
ini juga belum diperlukan tahap produksi massal. Berikut ini merupakan paparan lengkap dari prosedur model pengembangan yang digunakan:
30
1. Research and Information CollectingStudi Pendahuluan
Langkah pertama ini meliputi studi pustaka dan studi lapangan pendahuluan. Berikut ini langkah dalam studi pendahuluan yaitu:
a. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan di tempat dan subjek penelitian untuk menganalisis kebutuhan penelitian dan pengembangan.
b. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan pendukung berupa teori yang relevan dengan kebutuhan penelitian dan
pengembangan agar diperoleh suatu legitimasi konseptual. 2.
PlanningPerencanaan Pengembangan Setelah melakukan studi pendahuluan, peneliti melanjutkan
langkah kedua, yaitu merencanakan pengembangan produk. Adapun spesifikasi produk tersebut didasarkan hasil studi pendahuluan. Pijakan
dasar tersebut berpengaruh terhadap kemungkinan dari bentuk multimedia yang akan dikembangkan. Pada tahap ini juga dihasilkan
rencana strategi pembelajaran untuk uji coba produk. 3.
Develop Preliminary Form of ProductPengembangan Desain Awal Produk Pemngembangan desain awal produk merupakan proses
pembuatan multimedia sesuai storyboard dan flowchart yang telah disusun. Pembuatan bentuk dasar produk multimedia pada tahap ini
berupa pengkomposisian layout hingga pemilihan warna, baik objek
31
materi maupun background. Setelah itu masuk ke tahap pengisian materi berupa teks, gambar, suara, maupun video.
4. Expert ValidationValidasi Para Ahli
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai
produk baru yang dirancang tersebut Sugiyono, 2012:302. Pada tahap ini, peneliti menghadirkan dua ahli untuk menilai produk multimedia,
yaitu ahli materi dan ahli media. Hasil validasi para ahli tersebut merupakan salah satu bentuk pengukuran apakah produk yang dihasilkan
layak untuk digunakan. 5.
Preliminary Field TestUji Coba Terbatas Uji coba ini bertujuan membuktikan asumsi-asumsi yang terdapat
pada awal penelitian. Serta untuk menguji kesesuaian produk dengan sarana multimedia yang digunakan di tempat penelitian. Dalam hal ini
dilakukan uji coba terbatas pada lima siswa level 1 Jogja Audio School. 6.
Preliminary Field Test RevisionRevisi Hasil Uji Coba Langkah ini merupakan penyempurnaan produk awal yang
dilakukan setelah dilakukan validasi para ahli dan uji coba terbatas. Revisi produk berdasarkan hasil komentar dan saran dari para ahli.
Sebelum produk diujikan pada uji coba secara luas, produk tersebut harus sesuai dengan revisi.
7. Main Field TestUji Coba Secara Lebih Luas
Setelah dilakukan revisi, langkah selanjutnya adalah uji coba
32
secara lebih luas. Dalam hal ini produk diujikan kepada lima belas siswa level 1 dan satu pengajar di Jogja Audio School. Para responden dalam
hal ini siswa akan memberikan penilaiannya melalui angket, sedangkan pengajar akan memberikan saran dan komentarnya melalui wawancara.
8. Final ProductProduk Akhir
Penyempurnaan produk setelah uji coba produk dilaksanakan berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh subjek penelitian.
Setelah melalui tahap ini, maka produk yang dikembangkan dapat disebut layak sehingga tujuan penelitian dan pengembangan ini tercapai.
Gambar 7 diharapkan dapat memperjelas alur prosedur dari model pengembangan yang digunakan. Pada gambar tersebut terdapat poin pada
prosedur dari model pengembangan yang digunakan beserta penjabaran singkat tiap komponen.
33
Gambar 7. Alur prosedur pengembangan yang digunakan Produk Akhir
Uji Coba Secara Lebih Luas Uji coba secara lebih luas terhadap 15 siswa dan 1 pengajar JAS
Revisi Uji Coba Uji Coba Terbatas
Uji Coba terbatas terhadap 5 siswa JAS Validasi Para Ahli
Validasi Ahli Materi Validasi Ahli Media
Pengembangan Desain Awal Produk Pengembangan produk
Pengisian materi Perencanaan
Penyusunan storyboard dan flowchart
Penyusunan strategi pembelajaran Studi Pendahuluan
Studi Pendahuluan Studi Pustaka
34
C. Subjek Penelitian