14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Diskripsi Teoritis
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar itu merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. …Belajar akan lebih baik, kalau si subjek belajar itu
mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. …Belajar
dalam arti luas dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya.
…Dalam arti sempit belajar diartikan sebagai sebuah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang
merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya Sardiman A.M, 2006:20-21.
“…Jadi dapat dikatakan bahwa belajar merupakan rangkaian kegiatan jiwaraga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi
manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik
” Sardiman A.M, 2006:21.
Morgan mendefinisikan tentang belajar seperti dikutip oleh Ngalim Purwanto 2007:84
mengemukakan bahwa “…belajar adalah setiap perubahan yang sifatnya relatif menetap dalam tingkah laku
yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman ”.
Sedangkan Nana Syaodih Sukmadinata 2007:155 menjelaskan bahwa 14
15
“…belajar adalah pengalaman-pengalaman yang berbentuk interaksi dengan orang lain atau lingkungannya”.
Untuk melengkapi pengertian tentang belajar maka perlu dikemukakan beberapa prinsip-prinsip yang berkaitan tentang belajar
yang dikemukakan oleh Sardiman A.M 2006:24-25 antara lain: a. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan
kelakuannya. b. Belajar memerlukan proses dan pentahapan serta kematangan diri
para siswa. c. Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan
motivasi, terutama motivasi dari dalamdasar kebutuhankesadaran atau intrinsic motivation, lain halnya belajar dengan karena rasa
takut atau dibarengi dengan rasa tertekan dan menderita.
d. Dalam banyak hal belajar itu merupakan suatu proses percobaan dengan kemungkinan berbuat keliru dan conditioning atau
pembiasaan. e. Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam
rangka menentukan isi pelajaran. f. Belajar dapat dilakukan dengan tiga cara:
1. Diajar secara langsung 2. Kontrol, kontak, penghayatan, pengalaman langsung seperti
anak belajar bicara, sopan santun, dan lain-lain. 3. Pengenalan dan atau peniruan.
g. Belajar melalui praktek atau mengalami secara langsung akan lebih efektif mampu membina sikap, ketrampilan, cara berpikir kritis dan
lain – lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja.
h. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak mempengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan.
i. Bahan pelajaran yang bermakna berarti, lebih mudah dan menarik untuk dipelajari, daripada bahan yang kurang bermakna.
j. Informasi tentang kelakuan baik, pengetahuan, kesalahan serta keberhasilan siswa, banyak membantu kelancaran dan gairah
belajar.
16
k. Belajar sedapat mungkin diubah ke dalam bentuk aneka ragam tugas, sehingga anak-anak melakukan dialog dalam dirinya atau
mengalaminya sendiri. Dari beberapa prinsip belajar tersebut beberapa prinsip yang
relatif berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa dalam hal peningkatkan upaya hasil
belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan ketrampilan mengajarnya. Prinsip
– prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi,
keaktifan, keterlibatan
langsungberpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan
individual Dimyati Mudjiono., 2009: 42. Setelah mengetahui prinsip
– prinsip dalam belajar dan dalam rangka mencapai tujuan belajar maka perlu diciptakan adanya sistem
lingkungan atau kondisi belajar yang lebih kondusif. Hal ini berkaitan dengan mengajar. Mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan
sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem belajar dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing
– masing akan saling mempengaruhi. Komponen
– komponen itu misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang ingin
diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana
prasarana belajar- mengajar yang tersedia. Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,
kepandaian, atau suatu pengertian yang disebabkan oleh situasi stimulus yang berupa latihan atau pengalaman yang berulang-ulang.
17
b. Pengertian Hasil Belajar