92
Tabel 22. Rangkuman Uji Homogenitas No Perlakuan
Variabel p-value
Keterangan
1 Sebelum
Hasil Belajar 0,541
0,05 Homogen
Motivasi Belajar 0,707
0,05 Homogen
2 Setelah
Hasil Belajar 0,904
0,05 Homogen
Motivasi Belajar 0,540
0,05 Homogen
Berdasarkan Tabel 21 terlihat nilai p-value . Hal ini
menunjukkan bahwa sebaran data untuk variabel motivasi belajar dan hasil belajar yang diambil dari populasi sebelum maupun setelah
dilakukan perlakuan adalah homogen. Untuk lebih jelasnya perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 24 halaman 144 dan halaman 145.
2. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan deskripsi data dan uji persyaratan analisis, telah menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan homogen, maka
pengujian hipotesis dapat dilaksanakan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji-t komparatif dua sampel independen uji satu
pihak. Uji-t dilakukan digunakan untuk menguji hipotesis nol Ho, sehingga diketahui Ho diterima atau tidak. Dalam penelitian ini ada 2
pengujian hipotesis.
93
a. Motivasi belajar siswa yang diberi pengajaran dengan media audio visual lebih tinggi daripada motivasi belajar siswa yang tidak
menggunakan media
audio visual
1 Hipotesis Ho :
“Motivasi belajar siswa yang menggunakan media audio visual lebih kecil atau sama dengan siswa yang tidak menggunakan
media audio visual
”. Ha :
“Motivasi belajar siswa yang menggunakan media audio visual
lebih tinggi daripada siswa yang tidak menggunakan media
audio visual ”.
2 Kriteria pengujian Tolak Ho dan terima Ha bila t hitung t tabel 5
Terima Ho dan tolak Ha bila t hitung t tabel 5 3 Keputusan
Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan rumus uji-t independent sample tes, maka didapatkan hasil nilai t adalah 2,356,
sedangkan nilai t tabel dk 48 Dk =n
1
+n
2
-2 =50-2=48 dengan taraf signifikasi 5 adalah: 1,677. Hasil Uji-t komparatif dua sampel
independen dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 23. Rangkuman Hasil Uji-t Komparatif Dua Sampel
Independen Variabel Motivasi Belajar Variabel
Dk t hit
tt,5 µ1-µ2
48 2,356
1,677 Keterangan:
µ1 = Motivasi belajar kelompok eksperimen.
µ2 = Motivasi belajar kelompok kontrol.
94
dk = Derajat kebebasan.
t hit = Nilai t hitung.
tt, 5 = Nilai t tabel dengan taraf signifikansi 5 . Dengan membandingkan besarnya nilai t dari perhitungan data
dan besar t tabel maka dapat diketahui bahwa t hitung t tabel yaitu: 2,356 1,677. Hasil t hitung lebih besar dari t tabel, maka hipotesis
nol ditolak, hal ini berarti motivasi belajar siswa yang menggunakan media audio visual lebih tinggi daripada siswa yang tidak
menggunakan media audio visual. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 halaman 148.
b. Hasil belajar Standar Kompetensi Memperbaiki Sistem Stater dan Pengisian pada siswa yang diberi pengajaran dengan media
audio visual lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang tidak
menggunakan media
audio visual
1 Hipotesis Ho : “Hasil belajar Standar Kompetensi Memperbaiki Sistem Stater
dan Pengisian pada siswa yang menggunakan media audio visual lebih kecil atau sama dengan siswa yang tidak
menggunakan media audio visual ”.
Ha :“ Hasil belajar Standar Kompetensi Memperbaiki Sistem Stater dan Pengisian pada siswa yang menggunakan media audio
visual lebih tinggi daripada siswa yang tidak menggunakan media audio visual
”.
95
2 Kriteria pengujian Tolak Ho dan terima Ha bila t hitung t tabel 5
Terima Ho dan tolak Ha bila t hitung t tabel 5 3 Keputusan
Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan rumus uji-t independent sample tes, maka didapatkan hasil nilai t adalah 5,150,
sedangkan nilai t tabel dk 48 Dk =n
1
+n
2
-2 =50-2=48 dengan taraf signifikasi 5 adalah: 1,677.
Hasil Uji-t komparatif dua sampel independen dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 24. Rangkuman Hasil Uji-t Komparatif Dua Sampel Independen Variabel Hasil Belajar
Variabel dk
t hit tt,5
µ1-µ2 48
5,150 1,677
Keterangan: µ1
= Hasil belajar kelompok eksperimen. µ2
= Hasil belajar kelompok kontrol. dk
= Derajat kebebasan. t hit
= Nilai t hitung. tt, 5 = Nilai t tabel dengan taraf signifikansi 5 .
Dengan membandingkan besarnya nilai t dari perhitungan data dan besar t tabel maka dapat diketahui bahwa t hitung t tabel yaitu:
5,150 1,677. Hasil t hitung lebih besar dari t tabel, maka hipotesis
96
nol ditolak, hal ini berarti hasil belajar standar kompetensi memperbaiki sistem stater dan pengisian pada siswa yang
menggunakan media audio visual lebih tinggi daripada siswa yang tidak menggunakan media audio visual. Hasil perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 halaman 147.
D. Pembahasan
1. Motivasi belajar siswa yang diberi pengajaran dengan media audio
visual lebih tinggi daripada motivasi belajar siswa yang tidak menggunakan media
audio visual
Dengan menggunakan media pembelajaran audio visual dapat memberikan kontribusi terhadap tingginya motivasi belajar siswa. Hal ini
ditunjukkan dengan perubahan tingkah laku siswa setelah menerima pembelajaran dengan media audio visual. Perubahan tingkah laku yang
dialami siswa diantaranya siswa lebih fokus dan berkonsentrasi memperhatikan materi pembelajaran yang disampaikan melalui media
audio visual. Hal ini membuat materi yang disampaikan akan lebih bermakna bagi siswa karena siswa mendapatkan gambaran yang nyata dari
materi pelajaran tersebut sehingga tidak hanya verbalisme penyampaian yang dilakukan dengan kata
– kata. Dengan adanya gambaran yang nyata ini maka siswa akan semakin mengerti tentang materi pembelajaran
sehingga akan lebih termotivasi untuk mempelajari materi lebih lanjut karena menganggap bahwa materi pembelajaran menarik dan mudah
dipahami.