proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada tetapi
hasilnya ada. Pengujian konfirmability juga dilakukan oleh dosen pembimbing
bersamaan dengan uji dependability untuk mengetahui bahwa penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian yang ditetapkan oleh instansi-
instansi terkait. Lagipula, hasil penelitian ini nantinya juga harus melalui tahap pengujian oleh tim penguji sebelum dinyatakan layak sesuai standar yang
ditetapkan.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam
periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang telah diwawancarai setelah
dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai pada tahap tertentu, sehingga diperoleh data yang dianggap kredibel.
Sugiyono 2007: 337, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas sehingga, datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data antara lain : 1.
Data reduction Reduksi data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, makin lama
peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu, perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.
Mereduksi data berarti merangkum, memilah hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak
perlu. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan
memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang
akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, kalau peneliti dalam melakukan penelitian menemukan
segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam mereduksi data.
Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keluasan, dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti
yang masih baru, dalam melakukan reduksi data, dapat mendiskusikan dengan teman atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi tersebut,
maka wawasan peneliti akan berkembang sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.
Reduksi data dilakukan untuk merangkum data hasil wawancara dengan para informan mengenai objek penelitian yaitu pengelolaan
pembelajaran dalam sistem Boarding School di Madrasah Aliyah Mu’allimaat
Muhammadiyah Yogyakarta. Wawancara dengan informan kepala sekolah, guru mata pelajaran, guru pondok atau musyrifah, dan siswa, tentunya
menghasilkan data yang berbeda meskipun hal yang ditanyakan sama. Oleh karena itu, peneliti perlu mereduksi data untuk menemukan pola dan hal-hal
penting atas informasi yang diterima dari sumber berbeda tersebut. Reduksi data juga diterapkan pada data hasil observasi dan hasil dokumentasi untuk
menemukan informasi-informasi penting dalam penelitian yang tidak mungkin diperoleh melalui wawancara.
2. Data Display Penyajian data
Setelah data
direduksi, maka
langkah selanjutnya
adalah mendisplaykan datanya. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan
data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Dalam melakukan display data, selain dengan
teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matriks, network jejaring kerja, dan chart.
Penyajian data dalam penelitian ini, berupa uraian singkat hasil reduksi data dari hasil wawancara dengan berbagai informan, hasil observasi
dan hasil dokumentasi agar data mengenai pengelolaan pembelajaran dalam sistem Boarding School di Madrasah Aliyah Mu’allimaat Muhammadiyah
Yogyakarta mudah dipahami. Selanjutnya peneliti menganalisis uraian singkat tersebut untuk merumuskan kesimpulan hasil penelitian.
3. Conclusion Drawingverification Penarikan kesimpulan
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verivikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Tetapi,
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti- bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke lapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Dengan demikian, kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi
mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara akan
berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran sebuah objek yang sebelumnya masih
remang-remang atau gelap sehingga, setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. Data display
yang dikemukakan bila telah didukung oleh data-data yang mantap. Maka dapat dijadikan kesimpulan yang kredibel.
Kesimpulan awal yang dirumuskan oleh peneliti dari hasil observasi pendahuluan bahwa Madrasah Aliyah Mu’allimaat Muhammadiyah
Yogyakarta merupakan salah satu sekolah unggulan yang menyelenggarakan pembelajaran dalam sistem Boarding School. Oleh karena itu, peneliti
melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengumpulkan data tentang Pengelolaan Pembelajaran dalam Sistem Boarding School di Madrasah
Aliyah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta untuk peningkatan mutu proses pembelajaran Boarding School dilihat dari segi perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi, serta dampaknya terhadap mutu proses pembelajaran Boarding School.
Apabila hasil pengumpulan dan analisis data selama penelitian menghasilkan bukti-bukti kuat yang menunjukkan bahwa kesimpulan awal
benar adanya, maka kesimpulan tersebut dapat dipercaya. Sebaliknya, jika peneliti tidak menemukan bukti-bukti kuat yang mendukung kesimpulan
awal, maka kesimpulan yang dihasilkan nantinya akan berbeda dari kesimpulan awal dan berubah sesuai data yang diperoleh.
95
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Umum Madrasah Aliyah Mu’allimaat Muhammadiyah
Yogyakarta 1.
Profil Madrasah Aliyah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta
Pada tahun 1918, K. H. A Dahlan mendirikan Al-Qismul Arqa yang kemudian diubah menjadi Pondok Muhammadiyah tahun 1920, lalu
menjadi Kweekschool Moehammadiyah 1924. Baru pada tahun 1930 sekolah
ini diubah
menjadi Madrasah
Mu’allimin-Mu’allimaat Muhammadiyah. Setahun kemudian kedua madrasah tersebut dipisah. Pada
kongres Muhammadiyah ke-23 tahun 1934 di Yogyakarta, ditegaskan bahwa Madrasah Mu’allimin-Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta
merupakan sekolah Kader Persyarikatan Tingkat Menengah yang diadakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Madrasah Aliyah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta terletak di jantung kota Yogyakarta tepatnya di Jalan Suronatan Ng II653 Notoprajan,
Ngampilan, Yogyakarta. Lingkungan Madrasah Aliyah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta yang tersebar di tengah kampung Notoprajan
dengan asrama yang tersebar di antara kampung Notoprajan, Suronatan, dan Kauman dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan dan keraton Yogyakarta
yang membawa dampak positif dan negatif serta menjadi tantangan tersendiri bagi keberhasilan pelaksanaan pendidikan di Madrasah Aliyah