Tujuan Evaluasi Program Konsep Evaluasi Program 1. Pengertian Evaluasi
37 c. Model Evaluasi Formatif Sumatif
Michael Scriven juga mengembangan model evaluasi lain yaitu model formatif-sumatif. Model ini menunjuk adanya tahapan dan lingkup obyek yang
dievaluasi, yaitu evaluasi yang dilakukan pada waktu program masih berjalan dan ketika program sudah selesai Suharsimi Arikunto Cepi Safruddin, 2004: 25.
Pada prinsipnya evaluasi formatif dilaksanankan pada saat program masih berlangsung atau ketika program masih dekat dengan pemulaan kegiatan dengan
tujua mengetahui seberapa jauh program yang dirancang dapat berlangsung, sekaligus mengidentifikasikan hambatan. Dengan kata lain, evaluasi sumatif
dilakukan setelah program berakhir dengan tujuan untuk mengukur ketercapaian program.
d. Model Evaluasi Countenace Model evaluasi countenance dikembangkan oleh Stake. Dalam model ini
menekankan, yaitu dua hal pokok, yaitu 1 deskripsi, dan 2 pertimbangan ; serta membedakan adanya tiga tahap dalam evaluasi program, yaitu 1 ateseden,
2 trasaksi, dan 3 keluaran. e. Model Evaluasi UCLA
Evaluasi model UCLA diperkenalkan oleh Alkin yang hampir sama degan evaluasi model CIPP. Nama UCLA diambil dari tempat dimana nama tersebut di
bangun yaitu University of California Los Angeles. Seperti model CIPP model evaluasi UCLA juga dibagi menjadi beberapa tahap, yang meliputi perecaaan,
pengembangan, implementasi, hasil, dan dampak Farida Yusuf , 2000: 13
38 f. Model Evaluasi CIPP
Model CIPP adalah model evaluasi yang dikembangkan oleh Stufflebeam Shienkfield. CIPP yang merupaka sebuah singkatan dari huruf awal empat buah
kata yaitu : context evaluation evaluasi tahap konteks, input evaluation evaluasi terhadap masukan, process evaluation evaluasi terhadap proses, dan product
evaluation evaluasi terhadap hasil. 1
Context Evaluation evaluasi konteks Sax 1980: 595 mendefinisikan evaluasi konteks sebagai berikut :
“The delineating and specification of the project environnment, it’s unmet needs,the population and sample of individuals to be served, and the project
objectives. Context evaluation provides a rationale for justifying a particulary type of program intervention”. Evaluasi konteks merupakan penggambaran
dari spesifikasi tentang lingkungan program, kebutuhan yang belum terpenuhi, karakteristik populasi da sampel dari individu yang dilayani dan tujuan dari
program. Pada dasarnya evaluasi konteks membatu merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program dan merumuskan
tujuan program. Evaluasi konteks adalah upaya untuk menggambarkan dan merinci lingkungan kebutuhan yang tidak terpenuhi, populasi dan sampel
yang dilayani, dan tujuan proyek.
Evaluasi konteks menurut Suharsimi Cepi Safruddin 2004: 29 dilakukan untuk menjawab pertanyaan :
a. Kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi oleh kegiatan program? b. Tujuan pengembangan manakah yang belum dapat tercapai?
c. Tujuan manakah yang paling mudah dicapai? 2
Input evaluation evaluasi masukan Farida Yusuf 2000: 14 bahwa evaluasi masukan menolong mengatur
keputusan, menentukan sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana