Manfaat Evaluasi Program Konsep Evaluasi Program 1. Pengertian Evaluasi

38 f. Model Evaluasi CIPP Model CIPP adalah model evaluasi yang dikembangkan oleh Stufflebeam Shienkfield. CIPP yang merupaka sebuah singkatan dari huruf awal empat buah kata yaitu : context evaluation evaluasi tahap konteks, input evaluation evaluasi terhadap masukan, process evaluation evaluasi terhadap proses, dan product evaluation evaluasi terhadap hasil. 1 Context Evaluation evaluasi konteks Sax 1980: 595 mendefinisikan evaluasi konteks sebagai berikut : “The delineating and specification of the project environnment, it’s unmet needs,the population and sample of individuals to be served, and the project objectives. Context evaluation provides a rationale for justifying a particulary type of program intervention”. Evaluasi konteks merupakan penggambaran dari spesifikasi tentang lingkungan program, kebutuhan yang belum terpenuhi, karakteristik populasi da sampel dari individu yang dilayani dan tujuan dari program. Pada dasarnya evaluasi konteks membatu merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program dan merumuskan tujuan program. Evaluasi konteks adalah upaya untuk menggambarkan dan merinci lingkungan kebutuhan yang tidak terpenuhi, populasi dan sampel yang dilayani, dan tujuan proyek. Evaluasi konteks menurut Suharsimi Cepi Safruddin 2004: 29 dilakukan untuk menjawab pertanyaan : a. Kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi oleh kegiatan program? b. Tujuan pengembangan manakah yang belum dapat tercapai? c. Tujuan manakah yang paling mudah dicapai? 2 Input evaluation evaluasi masukan Farida Yusuf 2000: 14 bahwa evaluasi masukan menolong mengatur keputusan, menentukan sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana 39 dan strategi untuk mencapai tujuan, bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya. Komponen input mencakup indikator : a. Sumber daya manusia b. Materi program dan rancangan aplikasi c. Sasaran dan peralatan pendukung d. Danaanggaran e. Berbagai prosedur dan aturan yang diperlukan. 3 Prosess Evaluation evaluasi proses WorthenSanders 1973: 137 menyatakan, evaluasi proses menekankan pada tiga tujuan yaitu : a. to detect or prodict defect in the procedural design or its implementation during implementation stage ;b to provide information for programmed decision; and c to maintain a record of the procedural as it accurs. Tiga tujuan tersebut yaitu : a untuk mendeteksi atau memprediksii cacat dalam racangan prosedural atau implementasinya selama tahapan-tahapan implementasi tersebut; b untuk memberikan informasi terhadap keputusan yang telah diprogramnya; dan c untuk memelihara cacatan tentang hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan evaluasi. Evaluasi proses dalam model CIPP menunjuk pada “apa”what kegiatan yang dilakukan dalam program, “siapa” who orang yang ditunjuk sebagai penanggung jawab, “kapan” when kegiatan akan selesai. Kemudian dalam model CIPP, evaluasi proses juga diarahkan pada seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan di dalam program yang sudah terlaksana sesuai dengan recana. Komponen proses mencakup indikator berikut : 1 Proses pembelajaran dan pelaksanaan program 2 Proses pengelolaan program 3 Hambatan yang di jumpai dalam pelaksanaan program