1. Peralatan Tulis
Peralatan tulis seperti buku dan pulpen digunakan untuk mencatat informasi- informasi dalam kegiatan penelitian. Fungsi peralatan tulis
dalam penelitian ini untuk mencatat beberapa pertanyaan dari peneliti maupun jawaban dari ketua pimpinan grup Sintren
“Satria Nada”, seniman dan para narasumber yang berkompeten pada kesenian Sintren Brebes.
2. Kamera
Kamera berfungsi untuk memperjelas hasil data penelitian berupa foto. Foto merupakan data yang berupa gambar yang digunakan untuk
memahami dan menganalisa data secara akurat. Data dari hasil observasi dan wawancara dapat diperjelas dengan data foto. Data foto ini didapat
dari foto-foto yang ada pada lokasi penelitian dan kegiatan pentas serta hasil buatan pengambilan peneliti sendiri.
3. Digital Recorder
Digital Recorder digunakan untuk memperoleh data melalui rekaman digital. Fungsi digital recorder dalam penelitian ini untuk
merekam bunyi permainan alat musik Sintren Brebes. Data mengenai bentuk musik iringan kesenian Sintren ini menggunakan
pendekatan kualitatif, maka peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan peneliti kualitatif mengumpulkan sendiri
data dengan menggunakan alat-alat untuk mendukung penelitian tersebut. Alat-alat yang mendukung penelitian ini yaitu berupa peralatan tulis, kamera,
dan digital reorder.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dalam beberapa proses untuk mendapatkan keakuratan informasi dari data-data yang didapat melalui pengumpulan data.
Creswell 2010:274 menyatakan proses analisis data secara keseluruhan melibatkan usaha memaknai data yang berupa teks atau gambar. Dalam
proses analisa data, semua data-data dikumpulkan, kemudian peneliti dituntut untuk memperdalam dan melakukan analisis-analisis data.
Menurut Miles dalam Putera, 2011:204, beberapa tahapan dalam analisis untuk penelitian kualitatif yaitu: reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. 1.
Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya Sugiyono, 2014:92. Sedangkan menurut Moleong 2002:190, reduksi
data dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Menurut Nasution 2002:129, data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam
tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan.
Pada proses reduksi data, peneliti memilah dan memilih beberapa data dari hasil wawancara dengan beberapa narasumber mengenai sejarah
Sintren dan alat musik Sintren. Banyak data yang diperoleh dari beberapa narasumber mengenai kesenian Sintren, namun peneliti hanya mengambil
beberapa data yang dibutuhkan.
2. Penyajian Data
Menurut Nasution 2002:129, agar dapat melihat gambaran keseluruhannya atau bagian-bagian tertentu dari penelitian itu, harus
diusahakan membuat berbagai macam matriks, grafik, networks dan charts. Penyajian data merupakan analisis merancang deretan dan kolom
sebuah matriks untuk data kualitatif dan menetukan jenis serta bentuk data yang dimasukkan kedalam kotak-kotak matriks Miles Huberman,
2000:17-18 Setelah dilakukan reduksi data, kemudian peneliti mengelompokkan
dari hasil penelitian sesuai dengan kategorinya. Data yang diperoleh dari ke 4 narasumber yang sudah direduksi bentuk musik iringan kesenian
Sintren. Kemudian data-data tersebut disajikan dengan cara menyusun dokumen yang diperoleh sesuai kategorinya ke dalam bentuk data secara
naratif mengenai bentuk musik iringan kesenian Sintren. 3.
Penarikan Kesimpulan Miles dan Huberman 2000: 20 mengatakan kesimpulan adalah
tinjauan ulang pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat ditinjau sebagai makna yang muncul dari data yang harus diuji kebenarannya, ke
kokohannya dan ke cocokannya, yaitu yang merupakan validitasnya. Kesimpulan penelitian ini adalah sejak peneliti melakukan
pengambilan data, kesimpulan yang mendasar didapat setelah seluruh data yang diperlukan sudah diperoleh. Data yang diperoleh dan diteliti,
merupakan sebuah kesimpulan penelitian bentuk musik iringan musik kesenian Sintren dalam beberapa lagu-lagu Sintren.
H. Keabsahan Data
Teknik keabsahan data merupakan upaya mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan
berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data Sugiyono, 2011: 241. Pemeriksaan keabsahan data yang akan digunakan melalui
triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan data itu Moleong, 1990: 178. Triangulasi ini
dilakukan untuk menguji kebenaran serta kevalidan data yang diperoleh dari observasi, wawancara, serta dokumentasi.
Teknik penentuan validitas atau keabsahan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Berikut
penjelasan triangulasi teknik dan triangulasi sumber: Menurut Sugiyono 2014: 83 triangulasi teknik untuk menguji
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Triangulasi teknik digunakan peneliti untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara
mengecek kesesuaian data yang telah diperoleh melalui wawancara,