alat metronom menunjukkan angka antara 40 sampai 69 MM. Tempo sedang adalah tempo dengan alat metronom menujukkan angka antara 70
sampai 100 MM. Tempo cepat adalah tempo yang dengan alat metronom menunjukkan angka antara 108 sampai 208 MM. Di samping itu, terdapat
juga tanda untuk perubahan tempo, yaitu untuk mempercepat, memperlambat, dan mengembalikan ke tempo semula Joseph, 2009: 60.
e. Dinamik
Pengelompokan dinamik dalam musik terdiri atas dinamik lembut, dinamik sedang, dan dinamik kuat Joseph, 2009: 62. Tanda dinamik
lembut sering disebut dengan lunak dan kuat sering disebut dengan keras. Menurut Jamalus 1988: 39 tanda dinamik adalah tanda untuk
menyatakan tingkat atau volume suara atau keras lunaknya perubahan suara itu. Contoh tanda dinamik antara lain ff fortissimo sangat keras, f
keras, mf mezzo forte agak keras. Tanda ekspresi antara lain adalah agitato bersemangat, eroica
kepahlawanan, fuoco berapi-api, maestoso mulia, schersando bersenda gurau, semplice sederhana, cantando merayu.
f. Warna nada
Warna nada menurut Jamalus 1988 :40, didefinisikan sebagai ciri khas bunyi yang terdengar bermacam-macam dan dihasilkan oleh bahan
sumber atau bunyi-bunyi yang berbeda. Dari uraian diatas dapat ditegaskan bahwa pada dasarnya unsur-unsur
musik terdiri atas beberapa kelompok yang secara bersama-sama merupakan
satu-kesatuan dalam membentuk suatu lagu atau komposisi musik. Semua unsur musik tersebut sangat berkaitan erat dan sama-sama mempunyai
peranan penting dalam sebuah lagu.
5. Bentuk Musik
Bentuk adalah struktur artikulasi sebuah hasil kesatuan yang saling bergelayutlebih tepatnya suatu cara dimana kesatuan aspek bisa terkait
Langer, 1988:15. Menurut Jamalus 1988:78, di dalam musik bentuk merupakan ide yang nampak dalam pengolahan atau susunan semua unsur
musik dalam sebuah komposisi atau lagu yang bermakna. Menurut Bastomi 1992: 55, yang dimaksud bentuk adalah wujud
yang dapat dilihat. Dengan wujud dimaksudkan kenyataan secara konkret di depan kita dapat dilihat dan didengar, sedangkan wujud abstrak hanya dapat
dibayangkan. Dari pernyataan tesebut dapat disimpulkan bahwa bentuk musik
merupakan suatu ide atau gagasan yang nampak, meliputi susunan semua unsur musik kemudian dipersatukan menjadi sebuah komposisilagu yang
bisa dilihat dan diperdengarkan. Komposisi dalam sebuah musik gamelan biasanya disebut gendhing,
menurut Palgunadi 2002:28, gendhing merupakan lagu. Menurut Suwardi 2006:4, secara umum bentuk gendhing antara lain : Lancaran, ketawang,
ladrang, gangsaran, sampak, dan srepeg.
Musik iringan Sintren mengunakan gendhing-gendhing laras slendro berbentuk lancaran yang mengikuti musik vokalnya Tim Pendidikan Daerah
Jawa Tengah: 1985. Lancaran merupakan gendhing kecil yang biasanya disajikan dengan tempo cepat, sesuai dengan namanya lancaran yang berarti
lancar atau cepat Sumarsam: 2003. Menurut Palgunadi 2002:511, pola lancaran adalah suatu pola susunan balungan gending yang dalam rangkaian
notasi balungan gending sebanyak satu gong, disusun atas 4 gatra dan mempunyai jumlah nada dasar lagu sebanyak 16 sabetan nada dasar. Berikut
adalah struktur permainan bentuk musik lancaran.
Gatra 1 Birama 1
Gatra 2 Birama 2
Gatra 3 Birama 3
Gatra 4 Birama 4
P P
P G
t t
k t
t k
t t
k T
t k
X x
x x
x x
X x
Keterangan : P : kempul
t : ketuk k : kempyang
x : balungan G : gong
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan lancaran merupakan gending yang dipukul dengan cepat, gong dipukul setiap empat gatra
birama, dalam setiap gatranya birama terdapat empat ketukan, kenong dipukul pada ketukan ke empat, dan kempul dipukul setiap ketukan ke dua
dimulai dari gatra birama ke dua. Gamelan terdiri dari dua tangga nada atau laras yaitu slendro dan
pelog Kodrat, 1982:9. Menurut Prier 2011: 158 pelog termasuk tangga nada pentatonis hemitonis dengan nada mi-fa-sol-si-do, dalam permainan
gamelan saron selalu memuat tujuh nada yaitu 1-2-3-4-5-6-7 siji, loro, telu, papat, lima, enem, pitu, sedangkan slendro termasuk tangga nada pentatonis
anhemitonis artinya tanpa setengah nada 1-2-3-5-6 siji, loro, telu, lima, enem. Bila ditranskrip ke internasional langkah tangga nadanya adalah do-
re-mi-sol-la. Dalam kesenian Sintren yang ada di Kabupaten Brebes, tangga nada
yang digunakan adalah tangga nada pentatonis slendro dan pelog. Kedua tangga nada ini digunakan pada lagu-lagu yang dibawakan, alat musik seperti
gitar elektrik dan seruling juga menggunakan kedua tangga nada ini, namun karena adanya pengaruh akulturasi budaya dari daerah Cirebon, tangga nada
atau laras dari pengiring berganti-ganti dari pentatonis slendro dan petatonis pelog Tim Pendidikan Daerah Jawa Tengah: 1985.
Dalam kesenian Sintren alat musik yang digunakan untuk mengiringi kesenia Sintren adalah gamelan dan alat musik modern seperti gitar elektrik.
Gamelan merupakan alat musik tradisional yang sudah lama dikenal orang khususnya orang Jawa. Satu di antara banyak kesenian yang ada di
Kabupaten Brebes yang menggunakan alat musik gamelan untuk
mengiringinya adalah seni Sintren. Kesenian ini tidak full menggunakan alat musik gamelan yang kita lihat bermacam-macam alat musiknya, pada
kesenian Sintren ini hanya mengambil beberapa alat musik gamelan saja seperti kempul, gong, ketuk dan kempyang.
Dalam beberapa alat musik gamelan dimainkan dengan cara dipetik, ditiup, dan dipukul, walaupun pada dasarnya mayoritas dimainkan dengan
cara dipukul. Menurut Sumarsam 2003:333, berdasarkan sumber bunyinya gamelan digolongkan menjadi:
1. Idiophone alat musik yang sumber bunyinya dari badan alat musik
itu sendiri seperti bonang, gender, saron, demung, slenthem, ketuk, kempyang, kenong, gambang, kempul dan gong.
2. Membranophone alat musik yang sumber bunyinya dari kulit
seperti kendhang. 3.
Chordophone alat musik yang sumber bunyinya dari dawai seperti siter dan rebab.
4. Aerophone alat musik yang sumber bunyinya dari udara seperti
seruling. Sedangkan alat musik yang ada pada kesenian Sintren ini dibagi dalam
beberapa kelompok sesuai dengan sumber bunyinya, yaitu: 1.
Idiophone adalah ragam alat musik yang badan alat musik itu sendiri merupakan sumber bunyi, baik dipalu, diguncang atau
saling dibenturkan Banoe, 2003: 191. Alat musik idiophone terdiri atas idiophone ritmis tidak bernada, idiophone melodis
bernada. Alat musik gamelan yang ada pada kesenian Sintren yang termasuk jenis idiophone diantaranya ketuk, kempyang,
kempul, kecrek dan gong. 2.
Chordophone merupakan instrumen musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai, contoh biola, harpha, piano, dll Kodijat, 2004:
20. Alat musik Sintren yang termasuk jenis chordophone adalah gitar elektrik.
3. Membranophone merupakan alat musik yang sumber bunyinya
berasal dari kulit, contohnya rebana dan kendhang Sumarsam, 2003: 333. Alat musik Sintren yang termasuk di dalam jenis ini,
diantaranya kendhang. 4.
Aerophone yaitu golongan musik yang memakai sumber bunyi aeroudara. Misal, seruling, terompet atau istilah bagian alat musik
tiup, dengan hawa atau udara sebagai sumber suaranya Syafiq, 2003: 5. Salah satu alat musik Sintren yang termasuk golongan
aerophone yaitu seruling.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa komposisi pada gamelan merupakan gendhing, gending merupakan lagu yang disusun
dan telah diatur menjadi sebuah bentuk. Alat musik yang digunakan dalam kesenian Sintren adalah gamelan, gamelan dalam kesenian Sintren terdiri dari
alat musik yang cara memainkannya dengan cara dipukul, ditiup, dan dipetik.