Kesenian di Kabupaten Brebes

Gambar 3. Pimpinan Grup Sintren “Satria Nada” Bapak H. Tasori. Dok: Pratomo, Mei 2016 Menurut hasil wawancara dengan Bapak Suwatno 42 Tahun, 18 Mei 2016, “sekitar tahun 80an mas, itu Sintren sudah masuk kategori modern. Dan 1998 sudah modern juga. Ada perubahan di musiknya, di alat musiknya ada gitar, organ, dan sebagainya ”. . Masuknya Sintren di daerah Brebes masih menjadi rahasia yang belum terungkap saat ini, namun pada tahun 80 an pemunculan dan perkembangannya mengalami peningkatan yaitu ada beberapa penambahan alat musik gamelan seperti, kendhang, gambang, saron, slentem, kempul, dan gong. Gambar 4. Pemain Musik Pengiring Sintren. Dok. Pratomo, Mei 2016 Berikut beberapa alat musik pengiring kesenian Sintren yang digunakan oleh grup Sintren “Satria Nada” saat ini setelah mengalami perkembangan: a. Ketuk dan Kempyang Gambar 5. Ketuk dan Kempyang. Dok. Pratomo, Mei 2016 Ketuk dan kempyang adalah alat musik gamelan yang kemudian dimasukan dalam kesenian Sintren. Ketuk dan kempyang terbuat dari bahan logam tembaga, besi, kuningan, atau perunggu terdapat bagian menonjol keluar yang disebut pencon. Jika dilihat dari sumber bunyinya, instrumen ini termasuk dalam jenis alat musik idiophone ritmis tak bernada. Tujuan ditambahkannya ketuk dan kempyang ialah sebagai pengatur irama lagu serta untuk meramaikan musik iringan Sintren. b. Seruling Gambar 6. Seruling. Dok. Pratomo, Mei 2016 Seruling yang digunakan dalam kesenian Sintren ini adalah seruling yang terbuat dari bambu, jika dilihat dari sumber bunyi alat musik ini merupakan aerophone. Panjang dari seruling ini sekitar 25-30 cm, seruling dimainkan dengan cara ditiup mengikuti melodi vokal, seruling juga digunakan sebagai filler untuk mempermanis lagu. Bunyi yang dihasilkan dari seruling bambu ini sangat khas. Menurut hasil wawancara dengan Bapak Wijanarko 45 Tahun, 10 Juni 2016, “seruling ini kan dinamis yang bisa membuat iringan imusik ni lebih magis dan ini sesuatu yang luar biasa bagi masyarakat kitat ada sebuah garapan yang menarik dimana ada fase-fase dimana ada yang menyebabkan para pengiringnya menjadi satu ketika persoalan mistik dan magis menyatu dalam pertunjukan tersebut ”. Terbukti bahwa seruling mampu memberikan nuansa tersendiri pada musik Sintren yaitu mampu memberikan nuansa mistis pada pertunjukan kesenian Sintren. c. Kendhang Gambar 7. Kendhang. Dok. Pratomo, Mei 2016 Kendhang yang digunakan pada kesenian Sintren di Brebes adalah Kendhang jawa barat bisa disebut juga kendhang Jaipong. Kendhang jika dilihat menurut sumber bunyinya adalah alat musik