Musik Tradisional Deskripsi Teori

tidak sadarkan diri. Iringan musik Sintren ini pada dasarnya tetap menampilkan keindahan dari musiknya.

4. Unsur-unsur Musik

Iringan musik pengiring Sintren memiliki beberapa unsur musik seperti pada musik lainnya. Menurut Jamalus, 1988: 7 pada dasarnya unsur- unsur musik itu dapat dikelompokan, unsur-unsur pokok yaitu: harmoni, irama, melodi atau struktur lagu, serta unsur-unsur ekspresi yaitu: tempo, dinamik dan warna nada. Kedua unsur musik pokok tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Penjelasan unsur musik dapat dijelaskan sebagai berikut: Menurut Prier 1996: 2 Bentuk musik merupakan gagasan atau ide yang nampak dalam pengolahan susunan semua unsur musik dalam sebuah komposisi melodi, irama, harmoni dan dinamika. Penjelasan unsur musik dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Irama Irama adalah derap atau langkah teratur Banoe, 2003: 358. Irama merupakan aliran ketukan dasar yang teratur mengikuti beragam variasi gerak melodi Setyobudi, 2000: 49. Sedangkan menurut Jamalus 1988: 9 irama dapat dirasakan dan dilihat. Menurut Miller 2000: 30 irama adalah elemen waktu dalam musik yang dihasilkan oleh aksen dan panjang pendek nada atau durasi. Menurut Joseph 2005: 53, irama dibagi menjadi 3 macam, yaitu irama rata, irama tak rata, dan irama sinkop. Irama rata adalah irama dengan pembagian yang rata atau sama atas pulsanya. Irama tak rata adalah irama dengan pembagian yang tak rata atau tak sama dengan pulsanya. Irama sinkop adalah aksen kuat yang berpindah ke pulsa yang tidak beraksen disebut irama sinkop. Menurut J.G Walther Dalam Prier, 2011: 144- 145, “apa yang telah dimulai, itu tetap dilanjutkan”. Maksudnya sebuah unsur ritmis yang diulang terus menerus sebagai urutan akord dan patokan melodi. Ostinato adalah bentuk melodi, ritme, atau harmoni yang pendek dimainkan secara berulang-ulang pada bagian lagu. Penggunaan ostinato ternyata sudah tidak asing pada musik di Indonesia, ostinato ternyata sudah diterapkan pada musik tradisional di Indonesia. Menurut M. Ravel Dalam Prier, 2011: 145 istilah ostinato dalam musik tradisional di Indonesia tidak asing. Misalnya iringan tari Ngada yang terdiri lima gong dan dua gendang, membunyikan ostinato dengan delapan birama yang diulang-ulang. Pendapat diatas bisa dikaitkan dengan bentuk dari musik iringan Sintren yang permainan musiknya dimainkan secara berulang-ulang menyerupai permainan dari ostinato yaitu dimainkan secara berulang- ulang. Namun pada kesenian Sintren bentuk musik iringannya adalah lancaran yang memiliki aturan permainan pada tiap alat musiknya. M. Ravel Dalam Prier, 2011: 145, ulangan terus menerus dari suatu pola bersifat memaksa, artinya ingin mengantar ke dunia irasional. Namun