Musik Iringan Deskripsi Teori

tak rata, dan irama sinkop. Irama rata adalah irama dengan pembagian yang rata atau sama atas pulsanya. Irama tak rata adalah irama dengan pembagian yang tak rata atau tak sama dengan pulsanya. Irama sinkop adalah aksen kuat yang berpindah ke pulsa yang tidak beraksen disebut irama sinkop. Menurut J.G Walther Dalam Prier, 2011: 144- 145, “apa yang telah dimulai, itu tetap dilanjutkan”. Maksudnya sebuah unsur ritmis yang diulang terus menerus sebagai urutan akord dan patokan melodi. Ostinato adalah bentuk melodi, ritme, atau harmoni yang pendek dimainkan secara berulang-ulang pada bagian lagu. Penggunaan ostinato ternyata sudah tidak asing pada musik di Indonesia, ostinato ternyata sudah diterapkan pada musik tradisional di Indonesia. Menurut M. Ravel Dalam Prier, 2011: 145 istilah ostinato dalam musik tradisional di Indonesia tidak asing. Misalnya iringan tari Ngada yang terdiri lima gong dan dua gendang, membunyikan ostinato dengan delapan birama yang diulang-ulang. Pendapat diatas bisa dikaitkan dengan bentuk dari musik iringan Sintren yang permainan musiknya dimainkan secara berulang-ulang menyerupai permainan dari ostinato yaitu dimainkan secara berulang- ulang. Namun pada kesenian Sintren bentuk musik iringannya adalah lancaran yang memiliki aturan permainan pada tiap alat musiknya. M. Ravel Dalam Prier, 2011: 145, ulangan terus menerus dari suatu pola bersifat memaksa, artinya ingin mengantar ke dunia irasional. Namun sekaligus ia dialami sebagai suatu unsur tetap, artinya sebagai bentuk rasional. Kata irasional secara umum adalah sesuatu yang tidak bisa diterima bedasarkan akal pikiran yang sehat. Dari beberapa penjelasan di atas irama bisa diartikan sebagai ketukan yang memiliki nilai nada atau durasi yang mengalir teratur mengikuti gerak melodi, irama dapat dilihat dan dirasakan oleh perasaan kita, karena hakekatnya irama adalah gerak yang menggerakkan perasaan. Pada kesenian Sintren musik iringannya dimainkan secara berulang-ulang menyerupai pola permainan ostinato. b. Melodi Menurut Jamalus 1988 : 16, melodi adalah susunan rangkaian nada bunyi dengan getaran teratur yang terdengar berurutan secara berirama dan mengungkapkan suatu gagasan. Melodi adalah rangkaian nada-nada yang terkait biasanya terkait dalam tinggi rendah dan panjang pendeknya nada Miller, 2001: 33 . Gerak nada-nada dalam melodi dibagi menjadi 2 macam yaitu gerak melangkah dan gerak melompat Joseph, 2005: 58. Gerak melangkah yaitu gerak nada ke nada lain yang berurutan, gerak nada melodi melangkah dibedakan menjadi 2 yaitu gerak melangkah naik dan turun. Gerak melodi melangkah memberikan kesan rasa tenang. Gerak melompat adalah gerak nada ke nada lain yang tidak berurutan, gerak nada melodi melompat dibedakan juga menjadi 2 yaitu gerak melompat naik dan turun. Gerak melodi melompat memberikan kesan rasa tengang. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa melodi adalah serangkaian nada yang disusun secara berurutan dari sebuah ide atau gagasan yang memiliki tinggi rendah dan panjang pendeknya nada. c. Harmoni Harmoni adalah keselarasan bunyi yang berupa gabungan dua nada atau lebih yang berbeda tinggi rendahnya Jamalus, 1988: 35. Sedangkan menurut Rochaeni 1989: 34 mengartikan harmoni sebagai gabungan beberapa nada yang dibunyikan serempak atau arpeggio berurutan walau tinggi rendah nada tersebut tidak sama tetapi selaras kedengarannya dan merupakan kesatuan yang bulat. Sementara menurut Senen, 1983 : 12, harmoni adalah paduan nada- nada yang apabila dibunyikan secara bersama-sama akan menghasilkan keselarasan bunyi. Paduan nada tersebut merupakan gabungan tiga nada yang terdiri dari satuan nada akor, nada tonika nada terts dan nada kwint- nya. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa harmoni adalah susunan dua buah nada atau lebih, terdiri dari satuan nada akor yang dibunyikan secara bersama dan menghasilkan nada keselarasan bunyi. d. Tempo Tempo dibedakan menjadi 3 yaitu tempo lambat, tempo sedang, dan tempo cepat Joseph, 2009: 59. Tempo lambat adalah tempo yang dengan alat metronom menunjukkan angka antara 40 sampai 69 MM. Tempo sedang adalah tempo dengan alat metronom menujukkan angka antara 70 sampai 100 MM. Tempo cepat adalah tempo yang dengan alat metronom menunjukkan angka antara 108 sampai 208 MM. Di samping itu, terdapat juga tanda untuk perubahan tempo, yaitu untuk mempercepat, memperlambat, dan mengembalikan ke tempo semula Joseph, 2009: 60. e. Dinamik Pengelompokan dinamik dalam musik terdiri atas dinamik lembut, dinamik sedang, dan dinamik kuat Joseph, 2009: 62. Tanda dinamik lembut sering disebut dengan lunak dan kuat sering disebut dengan keras. Menurut Jamalus 1988: 39 tanda dinamik adalah tanda untuk menyatakan tingkat atau volume suara atau keras lunaknya perubahan suara itu. Contoh tanda dinamik antara lain ff fortissimo sangat keras, f keras, mf mezzo forte agak keras. Tanda ekspresi antara lain adalah agitato bersemangat, eroica kepahlawanan, fuoco berapi-api, maestoso mulia, schersando bersenda gurau, semplice sederhana, cantando merayu. f. Warna nada Warna nada menurut Jamalus 1988 :40, didefinisikan sebagai ciri khas bunyi yang terdengar bermacam-macam dan dihasilkan oleh bahan sumber atau bunyi-bunyi yang berbeda. Dari uraian diatas dapat ditegaskan bahwa pada dasarnya unsur-unsur musik terdiri atas beberapa kelompok yang secara bersama-sama merupakan