Bentuk Musik Deskripsi Teori

bernada. Alat musik gamelan yang ada pada kesenian Sintren yang termasuk jenis idiophone diantaranya ketuk, kempyang, kempul, kecrek dan gong. 2. Chordophone merupakan instrumen musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai, contoh biola, harpha, piano, dll Kodijat, 2004: 20. Alat musik Sintren yang termasuk jenis chordophone adalah gitar elektrik. 3. Membranophone merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari kulit, contohnya rebana dan kendhang Sumarsam, 2003: 333. Alat musik Sintren yang termasuk di dalam jenis ini, diantaranya kendhang. 4. Aerophone yaitu golongan musik yang memakai sumber bunyi aeroudara. Misal, seruling, terompet atau istilah bagian alat musik tiup, dengan hawa atau udara sebagai sumber suaranya Syafiq, 2003: 5. Salah satu alat musik Sintren yang termasuk golongan aerophone yaitu seruling. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa komposisi pada gamelan merupakan gendhing, gending merupakan lagu yang disusun dan telah diatur menjadi sebuah bentuk. Alat musik yang digunakan dalam kesenian Sintren adalah gamelan, gamelan dalam kesenian Sintren terdiri dari alat musik yang cara memainkannya dengan cara dipukul, ditiup, dan dipetik. Gamelan sendiri mempunyai laras atau tangga nada pentatonis pelog dan slendro.

B. Penelitian Relevan

1. Penelitian selanjutnya penelitian tentang Bentuk Musik Iringan Kesenian Dayakan di Kota Magelang dilakukan oleh Dian Kristine Novitasari, mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang tahun 2013. Penelitian yang dilakukan oleh Dian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk iringan yang digunakan untuk iringan musik di Kota Magelang adalah bentuk iringan musik barongan. Iringan musik merupakan sesuai dengan karakteristik kesenian dayakan yang yang bersifat cepat sehingga mendukung suasana dalam penyajian dalam kesenian ini. 2. Penelitian yang Relevan selanjutnya adalah Bentuk dan Fungsi Pertunjukan Musik Pengiring Seni Sintren Lais di Desa Balapulang Kulon Kabupaten Tegal yang diteliti oleh Bagus Indrawan, mahasiswa Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang tahun 2013. Penelitian ini meneliti Bentuk pertunjukan musik iringan Sintren dan fungsi kesenian Sintren, hasil penelitian menyebutkan yaitu 1 bentuk pertunjukan kesenian Sintren lais dibagi menjadi dua yaitu, a bentuk komposisi musik pengiring yang terdiri dari ritme, melodi, harmoni, struktur bentuk analisa musik pengiring, syair, tempo, dinamika dan ekspresi, instrumen, aransemen, dan pemain, b bentuk penyajian yang terdiri dari sajen, urutan penyajian, tata panggung dan waktu pertunjukan, tata rias, tata busana, tata suara, tata lampu, dan penonton; 2 kesenian Sintren lekat dengan beberapa fungsi diantaranya yaitu, a hiburan pribadi dan masyarakat; b sebagai ekspresi emosional; c sebagai kenikmatan estetis; d sebagai komunikasi; e sebagai respon fisik; f sebagai penguatan konformitas terhadap norma-norma sosial; g memberikan kontribusi terhadap kontinuitas dan stabilitas budaya; dan h memberikan kontribusi terhadap integrasi masyarakat. Dari penelitian yang dilakukan oleh Dian Kristine Novitasari dan Bagus Indrawan maka peneliti menemukan relevansi yang hampir sama meneliti tentang bentuk musik iringan dari kesenian tradisional, perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah objek yang diteliti serta daerah dimana penelitian dilakukan. Selain itu penelitian tersebut dapat digunakan sebagai kerangka berfikir guna mengkaji kesenian Sintren agar lebih mendalam. 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Artinya data yang dikumpulkan disajikan dalam bentuk kata-kata dan gambar-gambar, laporan penelitiannya memuat kutipan-kutipan data sebagai ilustrasi dan dukungan fakta penyaji. Data mencakup transkrip wawancara, observasi, dan dokumentasi Moleong, 1988: 15. Metode penelitian kualitatif ini akan dideskripsikan secara akurat dan faktual tentang bentuk musik iringan kesenian Sintren yang selanjutnya dapat disusun dan dituangkan dalam bentuk laporan ilmiah. Tahap-tahap penelitian meliputi: menentukan objek penelitian, mencari sumber data, analisis data, dan keabsahan data melalui triangulasi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif, karena objek penelitiannya adalah bentuk musik iringan kesenian Sintren yang dilaksanakan pada grup Sintren “Satria Nada” di desa Kedunguter Kabupaten Brebes. Pemilihan grup Sintren “Satria Nada” sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa kesenian Sintren yang terdapat pada grup ini mempunyai keunikan dan potensi untuk dikembangkan.

B. Tahap Penelitian

1. Tahap Pra-lapangan Pada tahap ini peneliti menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian dalam hal ini di grup Sintren “Satria Nada” yang terletak di desa Kedunguter sebagai lokasi penelitian, mengurus perizinan ke Kantor Kesatuan Bangsa Daerah Istimewa Yogyakarta setelah dikeluarkannya surat izin penelitian dari pihak Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta kemudian dilanjutkan ke Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah dan berlanjut ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Brebes kemudian mengurus perijinan ke kantor Kecamatan Brebes, menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan menetapkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian seperti pedoman observasi, pedoman wawancara, pedoman dokumentasi, catatan lapangan, alat perekam, dan kamera, mempersiapkan diri berdasar etika dan kesopanan. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan Tahap pekerjaan lapangan dibagi atas dua bagian yaitu memahami latar penelitian dan berperan serta dalam kegiatan yang dilakukan di lapangan dan mengumpulkan data penelitian. Tahap pekerjaan lapangan dalam penelitian ini diawali dengan menentukan waktu yang tepat untuk melakukan penelitian dengan informan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kemudian melakukan observasi berkunjung ke rumah Bapak H. Tasori selaku Ketua Pimpinan Grup Sintren “Satri Nada” Desa Kedunguter pada tanggal 8 Mei 2016, selanjutnya peneliti melakukan observasi pada tanggal 1 Mei 2016 menyaksikan pertunjukan kesenian Sintren pada acara Khitanan secara langsung di lokasi di Desa Banjaratma untuk mengambil dokumentasi. Kemudian yang dilanjutkan dengan melakukan wawancara dan mengumpulkan data dengan mendatangi Kantor Dinparbudpora Kabupaten Brebes. Setelah data sudah terkumpul kemudian mengfokuskan penulisan penelitian bentuk musik iringan kesenian Sintren Kabupaten Brebes. 3. Tahap Analisis Data Pada tahap ini peneliti melakukan serangkaian proses analisis data dengan berbagai macam teknik analisis data meliputi mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisa, membaca keseluruhan data, Menganalisa lebih detail dengan meng-coding data, menerapkan proses coding untuk mendeskripsikan, menunjukkan bagaimana deskripsi dari tema-tema akan disajikan kembali. Analisis data dilakukan untuk mencari pola karena berkaitan dengan pengujian terhadap suatu data guna menentukan hubungan antar bagian dan hubungannya dengan keseluruhan data. Dalam hal ini data –data yang berhubungan dengan fungsi musik iringan kesenian Sintren di Kabupaten Brebes.

C. Lokasi dan Sasaran Penelitian

1. Lokasi Lokasi yang dalam penelitian ini dilakukan di Desa Kedunguter Kabupaten Brebes. Desa Kedunguter merupakan salah satu desa yang ada