Latar Belakang Gambaran Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Dosen di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Saat ini, motivasi kerja menjadi pertimbangan utama dalam manajemen karena hal ini memberi dampak besar terhadap prestasi dan produktifitas kerja setiap tenaga kerja Wijono, 2010. Sesuai dengan yang dikatakan As’ad 1995, bahwa motivasi merupakan sebuah dorongan yang menggerakkan jiwa dan jasmani untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi tersebut akan membuat seseorang bergerak dan bertingkah laku untuk mengerjakan tugas dan pekerjaannya. Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja dan dalam psikologi biasa disebut pendorong semangat kerja As’ad, 1995. Namun Lawler 1973 dalam Wijono 2010 mengatakan bahwa ada tujuan yang akan dicapai dalam melakukan pekerjaan yang digerakkan oleh motivasi itu. Motivasi kerja merupakan faktor penting yang berdampak dan menjadi penentu tingkah laku kerja atau kinerja dosen. Karena suatu tingkah laku dapat muncul dengan adanya faktor internal maupun eksternal, yakni motivasi itu sendiri Wijono, 2010. Oleh sebab itu, motivasi tersebut tentunya juga diperlukan oleh dosen sebagai tenaga kerja di perguruan tinggi. Sebagai salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan di perguruan tinggi, dosen memiliki tugas yakni beban utama yang memerlukan motivasi untuk mengerjakannya. Tugas yang diemban tersebut adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi yaitu kegiatan pendidikan dan Universitas Sumatera Utara pengajaran, penelitian dan pelayanan pada masyarakat, dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 dua belas SKS Sistem Kredit Semester dan paling banyak 16 enam belas SKS dalam setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademik Departemen Pendidikan Nasional, 2010. Menurut Melisa 2013 masing-masing dosen memiliki beban kerja yang berbeda-beda. Hal ini dapat terjadi karena tanggung jawab yang diberikan kepada setiap dosen juga berbeda. Sesuai dengan apa yang diungkapkan Wijono 2010 As’ad 1995 juga berpendapat bahwa motivasi kerja merupakan bagian penting dari tingkah-laku kerja job performance dimana hal ini merupakan kesuksesan atau hasil yang diperoleh dari pekerjaan yang dilakukan. Oleh karena itu tentulah motivasi yang dimiliki setiap dosen juga berbeda sesuai dengan pencapaian yang mereka inginkan. Sebagai tempat untuk mengajar, fakultas secara otomatis menjadi tempat bekerja bagi dosen. Demikian juga bagi dosen-dosen di Fakultas Keperawatan USU Universitas Sumatera Utara. Fakultas Keperawatan USU memiliki 6 program studi yaitu Magister Keperawatan, S1 Ekstensi Keperawatan, S1 Reguler Keperawatan, Profesi Ners, D III Keperawatan dan D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU, 2012. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Fakultas Keperawatan USU pada 24 September 2013 terhadap seorang dosen, diketahui jumlah dosen tetap yang berlatar belakang keperawatan adalah 36 orang. Terdiri atas 31 orang berstatus PNS Pegawai Negeri Sipil dan 5 orang berstatus Honorer. Jumlah dosen tersebut dikelompokkan lagi kedalam 3 departemen sesuai bidang ilmu yang Universitas Sumatera Utara ditekuni masing-masing dosen, yaitu Departemen Keperawatan Maternitas dan Anak berjumlah 9 orang, Departemen Keperawatan Dasar dan Medikal Bedah berjumlah 16 orang dan Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas berjumlah 11 orang Fakultas Keperawatan USU, 2012. Tidak hanya motivasi yang diperlukan oleh seorang dosen dalam pengerjaan tugasnya di perguruan tinggi. Kepuasan kerja juga menjadi hal penting karena merupakan hal yang mendasari seorang dosen untuk bekerja dan untuk meningkatkan kinerja mengajarnya Maharjan, 2012. Agar kinerja tersebut meningkat, sebaiknya mendapatkan kepuasan dalam bekerja terlebih dahulu harus dimiliki Agustini Teviana, 2008. Hal ini sejalan dengan pendapat Mu’at dan Julina 2009, bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang adalah kepuasan kerja. Kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai sebuah perasaan yang dirasakan seseorang terhadap pekerjaannya, sekaligus merupakan refleksi dari sikapnya terhadap pekerjaan As’ad, 1995. Sebagaimana diungkapkan oleh Nilvia 2002 dalam Dhania 2010 bahwa kepuasan kerja karyawan merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam peningkatan sumber daya manusia disebuah organisasi, karena dengan kepuasan kerja yang dirasakan, maka seorang karyawan mampu bekerja secara optimal. Seseorang yang puas, akan bekerja untuk memberikan hasil yang maksimal dengan kualitas kerja yang lebih tinggi. Demikian pula bagi para dosen, seorang dosen akan cenderung melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan seluruh kemampuan yang dimiliki tanpa mengenal waktu dan menghitung pamrih, ketika Universitas Sumatera Utara dosen merasakan kepuasan dalam pekerjaannya. Hal ini disebabkan kepuasan kerja berdampak besar terhadap prilaku kerja Agustini Teviana, 2008. Tidak hanya kepuasan, motivasi juga memiliki pengaruh positif bagi dosen. Berdasarkan hasil penelitian Maulana 2013, bahwa motivasi berpengaruh terhadap efektivitas kerja dosen di bidang pendidikan dan pengajaran pada Program Studi Administrasi Negara di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman, yakni dimana setiap kenaikan motivasi sebesar 1 akan menaikkan efektivitas kerja sebesar 5,5. Ini berarti apabila motivasi ditingkatkan, maka efektivitas kerja dosen di bidang pendidikan dan pengajaran pun akan mengalami peningkatan. Hal ini kemudian didukung oleh hasil penelitian Indrarini 2009 tentang pengaruh motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja dosen, bahwa semakin tinggi motivasi kerja dan semakin tinggi kepuasan kerja dosen, maka akan semakin tinggi pula kinerjanya. Oleh karena itu, untuk memberi masukan guna meningkatkan kualitas, kuantitas dan efektifitas dari dosen di Fakultas Keperawatan, maka perlu dilakukan penelitian tentang gambaran motivasi kerja dan kepuasan kerja dosen di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Rumusan Masalah