Definisi Motivasi Kerja Teori Motivasi Kerja

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1. Motivasi Kerja

1.1 Definisi Motivasi Kerja

Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan Steers Porter, 1975 dalam Wijono, 2010. Motivasi juga sering diartikan sebagai dorongan. Dorongan tersebut merupakan gerakan untuk melakukan sesuatu dari jiwa dan jasmaniah. Sehingga juga disebut suatu drifing force yang menggerakkan seseorang untuk bertingkah laku dan memiliki target dalam setiap hal yang dikerjakannya As’ad, 1995. Hal ini menjelaskan bahwa motivasi adalah sesuatu yang menjadikan atau melatarbelakangi seseorang melakukan suatu hal dalam mencapai tujan tertentu. Wexley dan Yulk 1977 dalam As’ad, 1995 mendefinisikan motivasi sebagai sesuatu yang menimbulkan motif atau hal yang merupakan motif. Sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi kerja adalah suatu hal yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja dan juga sering disebut sebagai pendorong semangat kerja Robbins Judge, 2008.

1.2 Teori Motivasi Kerja

Banyak teori motivasi yang telah berkembang seiring dengan bertambahnya minat dan perkembangan ilmu tentang motivasi. Ada beberapa teori motivasi kerja yang secara umum selalu dihubungkan dengan tindakan kerja yakni, teori Universitas Sumatera Utara hierarki kebutuhan Maslow, teori motivasi Mc Clelland, dan teori kebutuhan ERG Existence, Relatedness, Growth Wijono, 2010. 1.2.1 Teori Hierarki Kebutuhan Maslow Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda dan hal ini tergantung pada kepentingan individu itu sendiri. Teori ini dikembangkan oleh Abraham Maslow pada tahun 1970 yang disebut sebagai need hierarchy theory dengan menyusun kebutuhan manusia dalam lima tingkatan yang akan dicapai menurut tingkat kepentingannya Wijono, 2010. Menurut Maslow, lima kelompok kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman atau keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan harga diri atau penghargaan, serta kebutuhan aktualisasi diri Wexley Yulk, 2003. 1.2.1.1 Kebutuhan Fisiologis Physiological Needs Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan tingkat pertama yang harus dipenuhi sebelum mencapai kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan primer karena dibutuhkan oleh semua orang untuk meneruskan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan fisiologis dalam masyarakat biasanya dihubungkan dengan uang. Uang yang dihasilkan digunakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan fisiologis seseorang Moekijat, 1984. Kebutuhan ini terdiri atas makan, minum, pernapasan, sandang, tempat berlindung, tidur, sex dan kesejahteraan individu Munandar, 2001. Seorang karyawan akan terlebih dahulu menginginkan pekerjaan yang memberikan gaji yang memadai untuk mencukupi atau memenuhi kebutuhan fisiologisnya. Setelah kebutuhan ini dipenuhi Universitas Sumatera Utara barulah akan muncul keinginan untuk memenuhi kebutuhan berikutnya yaitu keamanan. 1.2.1.2 Kebutuhan Rasa Aman Safety Needs Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan tingkat kedua yang akan dipenuhi setelah kebutuhan fisiologis dipenuhi. Pada dasarnya kebutuhan ini merupakan kebutuhan akan pemeliharaan atau penjagaan diri. Yang termasuk dalam kebutuhan ini adalah kestabilan, ketergantungan, perlindungan, bebas dari rasa takut dan ancaman, kebutuhan dalam mengikuti peraturan secara struktural, peraturan dan tata tertib, undang-undang dan batasan-batasan tertentu. Kalau dikaitkan dengan pekerjaan maka kebutuhan akan keamanan jiwa dan keselamatan sewaktu bekerja, juga termasuk perasaan aman akan benda yang ditinggal saat bekerja. Kebutuhan ini juga menyangkut keprihatinan akan jaminan masa depan karyawan. Contoh, setiap karyawan tidak hanya menginginkan gaji yang memuaskan melainkan menginginkan pekerjaan yang dapat memberi keselamatan dan keamanan serta bebas dari ancaman maupun kehilangan saat bekerja Wijono, 2010. 1.2.1.3 Kebutuhan Sosial Social and Belongingness Needs Manusia adalah makhluk sosial, oleh karena itu manusia juga memiliki kebutuhan sosial. Yaitu kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain. Individu akan memerlukan teman dan perhatian dari seseorang. Beberapa kebutuhan sosial tersebut yaitu: kebutuhan akan penerimaan orang lain dimana dia bekerja dan hidup, kebutuhan untuk Universitas Sumatera Utara dihormati karena setiap manusia merasa dirinya penting, kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk bisa berpartisipasi sense of participation As’ad, 1995. Sebagai contoh, seorang pekerja ingin dapat berinteraksi dengan orang lain dan menginginkan dirinya untuk dikasihi dan diterima oleh orang lain agar tidak merasa kesepian sehingga dapat berprestasi dalam bekerja. 1.2.1.4 Kebutuhan Akan Harga Diri Esteem Needs Kebutuhan harga diri dapat dibagi menjadi dua kategori. Pertama internal, adalah kebutuhan terhadap kekuasaan, berprestasi, pemenuhan diri, kekuasaan, dan kemampuan untuk memberi keyakinan, dan kehidupan serta kebebasan. Kedua eksternal, adalah kebutuhan terhadap nama baik reputation atau prestise, status, keberhasilan, pengakuan, perhatian dan penghargaan Munandar, 2001. Pemuasan kebutuhan akan harga diri akan membawa kepada keyakinan diri, kekuatan, kemampuan, dan pemenuhan diri. Contohnya, setiap karyawan akan mempunyai harapan untuk dapat mencapai kebebasan diri dam memperoleh penghargaan dan kemampuan untuk mencapai prestasi kerja. 1.2.1.5 Kebutuhan Aktualisasi Diri Self Actualzation Kebutuhan aktualisasi diri atau perwujudan diri, merupakan kebutuhan tingkat kelima yang paling tinggi bagi karyawan yang ingin untuk dipenuhi. Pada peringkat ini masing-masing individu akan berbeda cara pemenuhannya. Kebutuhan ini akan ada setelah keempat kebutuhan Universitas Sumatera Utara sebelumnya telah tercapai. Tujuan dari kebutuhan ini adalah untuk membuat seluruh potensi yang ada dalam diri seseorang sebagai sesuatu wujud nyata dalam bentuk usaha aktualisasi. 1.2.2 Teori Motivasi McClelland Teori ini dikembangkan oleh David McClelland pada tahun 1974 yang mengemukakan timbulnya tingkah laku karena dipengaruhi oleh kebutuhan- kebutuhan yang ada dalam diri manusia. Ada 3 kebutuhan dalam teori ini, yaitu kebutuhan kekuasaan, kebutuhan afiliasi dan kebutuhan berprestasi Ivancevich, Konopaske Matteson, 2007. 1.2.2.1 Kebutuhan Kekuasaan Merupakan kebutuhan untuk menguasai dan mempengaruhi orang lain untuk kepentingan pribadinya. Kebutuhan ini menyebabkan orang yang bersangkutan kurang perduli akan perasaan orang lain Robbins Judge, 2008. 1.2.2.2 Kebutuhan Afiliasi Merupakan akan kehangatan dan dukungan dalam hubungan dengan orang lain. Kebutuhan ini mengarahkan tingkah laku untuk mengadakan hubungan secara akrab dengan orang lain Robbins Judge, 2008. 1.2.2.3 Kebutuhan Berprestasi Merupakan kebutuhan untuk mencapai sukses, yang diukur berdasarkan standar kesempurnaan dalam diri seseorang. Kebutuhan ini, Universitas Sumatera Utara berhubungan erat dengan pekerjaan, dan mengarahkan tingkah laku pada usaha untuk mencapai prestasi tertentu Robbins Judge, 2008. 1.2.3 Teori Kebutuhan ERG Teori ini menyesuaikan dan melakukan modifikasi dari lima tingkat teori hierarki kebutuhan Maslow menjadi tiga kebutuhan saja yakni: 1 Kebutuhan keberadaan existence, 2 Kebutuhan hubungan relasi relatedness, dan 3 Kebutuhan pertumbuhan growth Ivancevich, Konopaske Matteson, 2007. 1.2.3.1 Kebutuhan Keberadaan existence Kebutuhan keberadaan meliputi berbagai macam kebutuhan yang berkaitan dengan kebutuhan materi dan fisik. Kebutuhan ini meliputi gaji, keuntungan, dan keselamatan secara fisik. Tujuan kebutuhan ini untuk memenuhi kebutuhan materi bagi diri individu sendiri. Jika tidak terpenuhi maka akan cenderung untuk bersaing dengan individu lain. Contohnya, karyawan yang ingin mendapatkan bonus tinggi, akan berusaha untuk mencapai keinginan tersebut walaupun terjadi persaingan dengan rekannya Wijono, 2010. 1.2.3.2 Kebutuhan Hubungan Relasi relatedness Kebutuhan relasi merupakan kebutuhan untuk mengadakan hubungan dan sosialisasi dengan orang lain. Dalam membina hubungan individu mengharapkan memperoleh pemahaman dan pengertian dari orang lain. Dalam organisasi, individu akan berusaha untuk membina Universitas Sumatera Utara hubungan dengan orang-orang dilingkungan kerjanya seperti teman kerja kolega, atasan dan bawahan Munandar, 2001. 1.2.3.3 Kebutuhan Pertumbuhan growth Kebutuhan ini mengacu pada hal yang mendorong individu untuk kreatif dan produktif. Kepuasan akan pemenuhan kebutuhan hidup ini akan timbul jika individu dapat menyelesaikan masalah dan memuaskan keinginannya untuk dapat mengembangkan potensi diri dan tumbuh secara optimal dalam kehidupannya. Misalnya ditempat kerja untuk memperoleh kesempatan dalam mengembangkan karir atau untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keahliannya. Teori ERG merupakan ringkasan dari teori Maslow karena teori ERG merangkum teori kebutuhan Maslow sebagai berikut: Kebutuhan eksistensi meliputi kebutuhan fisiologis dan keamanan dalam teori Maslow, kebutuhan relasi sama dengan kebutuhan sosial dan kasih sayang dalam teori kebutuhan Maslow, dan teori pertumbuhan mencakup kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri dalam teori kebutuhan Maslow Robbins Judge, 2008. Sedangkan teori motivasi McClelland 1974 bila dihubungkan dengan teori kebutuhan Maslow maka teori McClelland akan lebih mengarah kepada pemuasan kebutuhan yang bersifat sosial saja. Karena itu, teori McClelland disebut juga teori motivasi sosial. Dalam penelitian ini, teori yang akan digunakan adalah teori Hierarki Kebutuhan Maslow karena akan menjawab satu per satu kebutuhan manusia berdasarkan tingkatannya yang akan memotivasi seseorang. Universitas Sumatera Utara

2. Kepuasan Kerja