45 halus anak Kelompok B4 di TK Masjid Syuhada belum berkembang dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui
kegiatan melipat
kertas.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
keterampilan motorik halus anak Kelompok B4 pada tahap Pratindakan sebanyak 5,9, pada Siklus I sebanyak 23,5, dan pada Siklus II sebanyak 76,4.
F. Kerangka Berpikir
Keterampilan motorik halus adalah kemampuan gerak menggunakan otot-otot halus pada jari tangan dan koordinasi mata serta jari-jari tangan untuk
melakukan kegiatan seperti meniru melipat 1-6 lipatan agar sesuai dengan tingkat keberhasilan tertentu. Keterampilan motorik halus pada anak Kelompok A sesuai
dengan tingkat pencapaian perkembangan TPP diantaranya mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit, dengan tujuh indikator di
dalamnya yaitu: meniru melipat kertas sederhana1-6 lipatan, menjahit jelujur 10 lubang dengan tali, meronce manik-manik, menganyam dengan kertas, mencocok
dengan pola buatan guru, menggunting kertas, dan merobek kertas.
Keterampilan motorik halus anak Kelompok A TK Kusuma belum berkembang secara optimal. Terlihat dari kegiatan mewarnai, anak-anak masih
kaku dalam memegang krayon sehingga hasilnya masih keluar garis. Kegiatan menggunting, anak-anak masih menggunakan dua jari yaitu jari jempol dan jari
telunjuk dalam menggunting sehingga hasil guntingan belum lurus sesuai garis pola. Kegiatan meronce dengan manik-manik, anak masih kesulitan dalam
memasukkan manik-manik ke lubang benang.
46 Ada beberapa kegiatan pembelajaran yang menarik dan mengarah pada
keterampilan motorik halus anak salah satunya adalah origami. Origami merupakan teknik kerajinan tangan yang dengan cara melipat yang dibuat dari
bahan kertas untuk menghasilkan bentuk-bentuk tertentu yang membutuhkan keterampilan koordinasi antara mata dan tangan, kerapian, dan ketelitian. Bentuk-
bentuk yang dihasilkan dari kegiatan origami disesuaikan dengan tema pembelajaran pada hari itu. Kegiatan origami dapat melenturkan jari-jari anak,
melatih ketelitian anak, kerapian dari hasil lipatan, kecepatan dalam membentuk suatu bentuk tertentu. Dari pengertian tersebut diharapkan anak Kelompok A TK
Kusuma perkembangan motorik halusnya dapat ditingkatkan melalui origami. Pada Gambar 5 berikut ini adalah bagan kerangka berpikir:
Gambar 5. Kerangka Berpikir
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan hal tersebut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: keterampilan motorik halus dapat ditingkatkan melalui origami pada anak
Kelompok A TK Kusuma Baciro Gondokusuman Yogyakarta.
Kondisi Awal: Anak Kelompok A
TK Kusuma perkembangan
motorik halusnya belum
berkembang optimal.
Tindakan: Peneliti dan guru
mengembangkan motorik halus anak
melalui kegiatan origami.
Harapan Kondisi Akhir: Origami dapat
meningkatkan perkembangan motorik
halus anak Kelompok A TK
Kusuma Yogyakarta.