107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan  hasil  penelitian  dapat  disimpulkan  bahwa  keterampilan motorik  halus  anak  Kelompok  A  TK  Kusuma  Baciro  dapat  ditingkatkan  melalui
origami.  Hal  tersebut  dapat  dilihat  dari  peningkatan  persentase  keterampilan motorik  halus  anak  sebelum  tindakan  sebesar  39,47  mengalami  peningkatan
pada Siklus I sebesar 11,39 menjadi 50,86. Pelaksanaan Siklus II mengalami peningkatan  sebesar  9,47  menjadi  60,33,  dan  pada  Siklus  III  mengalami
peningkatan 18,61 menjadi 78,94. Langkah-langkah yang ditempuh sehingga keterampilan  motorik  halus  anak  meningkat  adalah  1  guru  menjelaskan  cara
melipat  dengan  metode  demonstrasi;  2  anak  diberi  penguatan  dengan  kata “setrika lipatangosok lipatan”  yang sudah dibuat; 3 anak diberi  reward berupa
pujian; 4 penggunaan kertas lipat motif untuk menarik minat anak.
B. SARAN
1. Bagi Orangtua Peserta Didik TK
Sebaiknya  orangtua  di  rumah  juga  ikut  mendukung  dan  berpartisipasi dalam  meningkatkan  perkembangan  motorik  halus  anak  dengan  menyediakan
media untuk belajar di rumah. 2.
Bagi Guru TK a.
Sebaiknya  dalam  kegiatan  melipat,  guru  menggunakan  media  kertas  yang bervariasi sehingga anak tertarik untuk mengikuti kegiatan melipat.
108 b.
Guru  selalu  memberikan  motivasi  berupa  reward  atau  pujian  dalam  proses pembelajaran  agar  anak  lebih  semangat  dan  percaya  diri  dalam  mengikuti
kegiatan melipat. 3.
Bagi Lembaga TK Sekolah  sebaiknya  menyediakan  sarana  dan  prasarana  yang  dapat
menunjang  kegiatan  pembelajaran  seperti  media  yang  dapat  menunjang perkembangan  motorik  halus  anak  khususnya  kegiatan  melipat.  Sekolah  juga
sebaiknya  mendukung  guru  dalam  menerapkan  kegiatan  melipat  dengan  proses pembelajaran tempat duduk berkelompok.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti  selanjutnya  dapat  menggunakan  media  kertas  lain  untuk melakukan  kegiatan  origami  dan  waktu  penelitian  dapat  dilakukan  lebih  lama
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
109
DAFTAR PUSTAKA
Bredekamp,  S.    Copple,  C.  1996.  Developmentally  Appropriate  Practice  in Early Childhood Program. Washington, D.C.: NAECY.
C. Asri Budiningsih. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fajar Ismayanti.
2012. Manfaat
Origami. http:sanggar-origami-
indonesia.com10-manfat-origami.html.  Diakses  pada  tanggal  26  Agustus 2014, pukul 12.00 WIB.
Fitri Ariyanti, Edia Lita,  Kamsa Noory. 2007. Diary Tumbuh Kembang Anak Usia 0-6 Tahun. Bandung: Mizan Media Utama.
Hajar  Pamadhi  Evan  Sukardi  S.  2008.  Seni  Keterampilan  Anak.  Jakarta: Universitas Terbuka.
Hurlock, E. B. 1978.  Perkembangan Jilid  1.  Alih bahasa:  Meitasari  Tjandrasa Muslichah Zarkasih. Jakarta: Erlangga.
Kiki  Ria  Mayasari.  2014.  Meningkatkan  Keterampilan  Motorik  Halus  melalui Kegiatan  Melipat  Kertas  pada  Kelompok  B4  Di  TK  Masjid  Syuhada
Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Klub  Origami  Indonesia.  2012.Jenis-jenis  Kertas  Origami.  http:origami-
indonesia.comjenis-jenis-kertas-dalamorigami-kind-ofpaper.html. Diakses pada tanggal 26 Agustus 2014, pukul 11.00 WIB.
Martinis  Yamin    Jamilah  Sabri  Sanan.  2013.  Panduan  PAUD  Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Referensi.
Menteri  Pendidikan  Nasional.  2010.  Peraturan  Menteri  Pendidikan  Nasional tentang  Standar  Pendidikan  Anak  Usia  Dini.  Jakarta:  Kementerian
Pendidikan  Nasional,  Direktorat  Jenderal  Pendidikan  Nonformal  dan Informal,Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini.
Menteri Pendidikan Nasional. 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20  tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional.  Jakarta:  Departemen  Pendidikan
Nasional RI. Mudjito.  2007.  Pedoman  Pembelajaran  Bidang  Pengembangan  Seni  di  TK.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan  Dasar  dan  Menengah,  Direktorat  Pembinaan  Taman  Kanak-
kanak dan Sekolah Dasar.
110 MS  Sumantri.  2005.  Model  Pengembangan  Keterampilan  Motorik  Anak  Usia
Dini.  Jakarta:  Departemen  Pendidikan  Nasional,  Direktorat  Jenderal Pendidikan
Tinggi, Direktorat
Pembinaan Pendidikan
Tenaga Kependidikan dan Tenaga Perguruan Tinggi.
Ngalim  Purwanto.  2006.  Prinsip-prinsip  dan  Teknik  Evaluasi  Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ni  Kadek  Novia  Purnamasari,  I  Gusti  Agung  Oka  Negara,    I  Made  Suara. 2014. Penerapan Metode Demonstrasi melalui Kegiatan Melipat Kertas
Origami  untuk  Meningkatkan  Perkembangan  Motorik  Halus  Anak. http:ejournal.undiksha.ac.id.  Diakses  pada  tanggal  26  Agustus  2014
Pukul 11.00 WIB.
Rita Eka Izzaty. 2005.  Mengenali Permasalahan Perkembangan Anak UsiaTK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi,  Direktorat  Pembinaan  Pendidikan  Tenaga  Pendidikan  dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Rosmala  Dewi.  2005.  Berbagai  Masalah  Anak  Taman  Kanak-Kanak.  Jakarta: Departemen Pendidikan  Nasional, Direktorat  Jenderal  Pendidikan Tinggi,
Direktorat  Pembinaan  Pendidikan  Tenaga  Kependidikan  dan  Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik di Taman kanak-Kanak. Jakarta: Litera. Slamet  Suyanto.  2005a.  Dasar-dasar  Pendidikan  Anak  Usia  Dini.  Yogyakarta:
Hikayat Publising. .  2005b.  Konsep  Dasar  Pendidikan  Anak  Usia  Dini.  Jakarta:
Departemen Pendidikan  Nasional, Direktorat  Jenderal  Pendidikan Tinggi, Direktorat  Pembinaan  Pendidikan  Tenaga  Kependidikan  dan  Ketenagaan
Perguruan Tinggi.
Soemarjadi, Muzni Ramanto,  Wikdati Zahri. 1993. Pendidikan Keterampilan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi,  Direktorat  Pembinaan  Pendidikan  Tenaga  Kependidikan  dan Tenaga Perguruan Tinggi.
Soemiarti  Patmonodewo.  2003.  Pendidikan  Anak  Prasekolah.  Jakarta:  Rineka Cipta.
Sri  Setiani.  2007.  Bermain  dan  Permainan  Anak.Editor:  B.E.F.  Montolalu. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.