Fungsi Perkembangan Motorik Perkembangan Motorik
19 positif itu ditambah, sedangkan penguat negatif adalah dikurangi agar
memperkuat respon. Aplikasi teori behavioristik yang dipaparkan C. Asri Budiningsih 2008:
27 dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti: tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik siswa, media, dan fasilitas
pembelajaran yang tersedia. Langkah-langkah pembelajaran yang berpijak pada teori behavioristik yang dikemukakan oleh Siciati Prasetyo Irawan dalam C.
Asri Budiningsih, 2008: 29 dapat digunakan dalam merancang pembelajaran. Langkah-langkah tersebut meliputi:
a. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran pasti ada
tujuan yang akan dicapai. b.
Menganalisis lingkungan kelas yang ada saat ini termasuk mengidentifikasi pengetahuan awal entry behavior siswa.
c. Menentukan materi pelajaran. Materi pembelajaran harus sesuai dengan
kebutuhan anak dan sudah ditentukan, sehingga dari awal sampai akhir pembelajaran akan jelas kegiatan apa saja yang akan disampaikan ke
anak.
d. Memecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian kecil-kecil, meliputi
pokok bahasan, sub pokok bahasan, topik, dan sebagainya. Persempit materi yang diajarkan akan membuat anak lebih fokus terhadap materi
yang sedang dibahas untuk memudahkan anak dalam berpikir.
e. Menyajikan materi pelajaran. Apabila materi pelajaran menarik anak
akan lebih tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran. f.
Memberikan stimulus, dapat berupa: pertanyaan baik lisan maupun tertulis, tes atau kuis, latihan, atau tugas-tugas. Semakin banyak stimulus
yang diberikan kepada anak akan semakin berkembang kemampuan yang dimiliki anak.
g. Mengamati dan mengkaji respon yang diberikan siswa. Pendidik dapat
mengukur seberapa besar pemahaman materi yang ditangkap peserta didik dari respon yang di berikan peserta didik.
h. Memberikan penguatanreinforcement mungkin penguat positif ataupun
penguatan negatif, ataupun hukuman. i.
Memberikan stimulus baru. j.
Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan siswa. k.
Memberikan penguatan lanjutan atau hukuman. l.
Demikian seterusnya. m.
Evaluasi hasil belajar.
20 Penelitian ini bertujuan untuk mengembangakan motorik halus anak
melalui origami. Terkait dengan teori behavioristik yang mengedepankan adanya stimulus dan respon maka dalam penelitian ini stimulus yang diberikan berupa
kegiatan origami dan respon yang muncul yaitu meningkatnya perkembangan motorik halus anak.
b. Teori belajar Frederich Wilhelm Froebel
Konsep belajar menurut Frobel lebih efektif melalui bermain dan lebih dititikberatkan pada pembelajaran keterampilan motorik kasar dan motork halus.
Ada 3 prinsip didaktif yang dikemukakan Frobel dalam Yuliani Nuraini Sujiono, 2012: 109 yaitu:
1 Otoaktivitas, kegiatan yang dilakukan anak sendiribersifat
individualisasi. 2
Kebebasan, tidak dibatasi, perlu lingkungan terbuka. 3
Pengamatan, dilakukan di alam sekitar melalui eksplorasi dan rasa keingintahuan.
Selain prinsip didaktif, Frobel juga percaya bahwa situasi pembelajaran anak usia dini haruslah mencerminkan unsur 3F yaitu Fridge perdamaian dalam
pergaulan anak, pendidik, dan orang disekitar. Frevde kegembiraan selama proses pembelajaran. Frabeit kemerdekaan adanya kebebasan dalam situasi dan
kondisi “iklim” pendidikan yang kondusif. Frobel menerapkan pelaksanaan pembelajaran pada anak usia dini
dianggap baik, apabila: a Pengalaman belajar anak hendaknya dirancang melalui suatu kegiatan yang berpusat pada anak dengan menyiapkan lingkungan yang