Kondisi Awal Sebelum Dilakukan Tindakan
63 Pada kegiatan inti, guru menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan pada hari itu. Kegiatan origami membuat bentuk Ikan Pari dilakukan pada kegiatan satu sebelum anak-anak melakukan kegiatan yang lain. Guru atau
kolaborator menjelaskan kegiatan origami yang akan dilakukan yaitu membuat bentuk Ikan Pari dengan kertas lipat warna polos dengan ukuran 12x12 cm,
kemudian kolaborator mendemonstrasikan tahapan melipat kertas menjadi bentuk Ikan Pari. Kegiatan melipat kertas ini dilakukan secara klasikal atau bersama-
sama setelah guru menjelaskan tahapan melipat bentuk ikan pari. Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti dan kolaborator mengamati anak
yang sedang melakukan kegiatan origami. Ada anak yang mengatakan seperti Rf: “Bu, kertasnya susah dilipat”. Ada juga yang mengatakan “Bu gak bisa, terus ini
gimana ?”kata Ok. Setelah selesai kegiatan origami dengan waktu yang telah ditentukan, anak-anak melanjutkan pada kegiatan dua yaitu menebali dan
mewarnai gambar ikan pari dan dilanjutkan kegiatan tiga anak satu persatu menunjukkan binatang yang hidup di air seperti macam-macam ikan. Setelah
selesai kegiatan anak istirahat dan bermain di luar ruangan, kemudian dilanjutkan makan bersama. Pada kegiatan akhir kolaborator melakukan evaluasi kegiatan
sehari, berdoa mau pulang, dan salam. b
Pertemuan Kedua Pertemuan Kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 24 April 2014 dengan
Tema Air, Udara, dan Api dan Sub Tema Macam-macam Tempat Air. Kegiatan dimulai pukul 07.30-10.00 WIByang terbagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan
awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
64 Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan baris, berdoa, dan salam.
Anak dikondisikan untuk menyimak penjelasan dari guru dengan bernyanyi lagu “Teko Mungil” secara bersama. Sebelum masuk pada materi pembelajaran
kolaborator atau guru melakukan apersepsi sesuai dengan tema pada hari itu. Setelah selesai apersepsi, anak-anak diajak ke ruang bermain untuk melakukan
kegiatan naik turun tangga sebanyak 5 anak tangga. Anak-anak melakukan kegiatan ini dengan senang gembira dan dilakukan secara bergantian. Setelah
selesai, anak-anak masuk kelas dan duduk di kursi. Pada kegiatan inti, kolaborator menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan pada hari itu. Kegiatan satu anak menirukan berbagai bunyi seperti ember, botol, gelas, dan tutup botol yang dipukul. Kegiatan ini dilakukan anak
secara bergantian. Kegiatan dua, anak mengelompokkan bentuk ember berdasarkan warnanya, ini juga dilakukan secara bergantian. Kegiatan tiga yaitu
kegiatan origami membuat bentuk ember. Anak diminta untuk menyebutkan macam-macam tempat air, kolaborator menjelaskan kegiatan origami yang akan
dilakukan yaitu
membuat bentuk
ember kemudian
kolaborator mendemonstrasikan tahapan melipat kertas menjadi bentuk ember. Kegiatan
melipat kertas ini dilakukan secara bersama-sama. Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti dan kolaborator mengamati anak dalam
mengikuti langkah-langkah membuat lipatan bentuk ember. Setelah selesai kegiatan anak istirahat dan bermain di luar kelas, kemudian dilanjutkan makan
bersama. Pada kegiatan akhir kolaborator melakukan evaluasi kegiatan sehari, berdoa mau pulang, dan salam.
65 3
Hasil Observasi Tindakan Siklus I a Pertemuan Pertama
Hasil observasi Pertemuan Pertama dengan menggunakan instrumen lembar observasi menyebutkan bahwa perkembangan motorik halus melalui
origami pada anak Kelompok A sesuai data yang diperoleh adalah anak yang mendapat kriteria sangat kurang 0, kriteria penilaian kurang 5 anak, kriteria
penilaian cukup 12 anak, kriteria penilaian baik 2 anak, dan kriteria penilaian sangat baik 0. Penilaian perhitungan rata-rata kelas Kelompok A yaitu aspek
ketelitian 44,73, aspek kerapian 48,68, dan aspek kecepatan 48,68. Dari ketiga aspek penilaian tersebut dapat disimpulkan nilai rata-rata kelas Kelompok
A dalam perkembangan motorik halus melalui origami pada Siklus I Pertemuan Pertama adalah 47,36 dengan kriteria penilaian cukup.
b Pertemuan Kedua Hasil analisis observasi Pertemuan Kedua memperoleh data berupa angka
persentase keterampilan motorik halus anak melalui origami. Hasil analisis Pertemuan
Kedua dengan
menggunakan instrumen
lembar observasi
menyebutkan bahwa anak yang memperoleh kriteria penilaian sangat kurang 0, kriteria penilaian kurang 4 anak, kriteria penilaian cukup 8 anak, kriteria penilaian
baik 6 anak, dan kriteria penilaian sangat baik 1 anak. Hasil perolehan persentase rata-rata kelas anak Kelompok A yaitu dari aspek ketelitian 60,52, dari aspek
kerapian 55,26 dan dari aspek kecepatan 51,31. Dari ketiga aspek penilaian tersebut dapat disimpulkan nilai rata-rata kelas Kelompok A dalam keterampilan
motorik halus melalui origami pada Siklus I Pertemuan Kedua adalah 55,70