Subjek dan Objek Penelitian Setting Penelitian

52 a. Tak terencana: misalnya, omong-omong informal di antara para pelaku penelitian atau antara pelaku penelitian dan subjek penelitian. b. Terencana tetapi tidak terstruktur. Satu atau dua pertanyaan pembukaan dari pewawancara, tetapi setelah itu pewawancara memberikan kesempatan bagi responden untuk memilih apa yang akan dibicarakan. Pewawancara boleh mengajukan pertanyaan untuk menggali atau memperjelas. c. Terstruktur. Pewawancara telah menyusun serentetan pertanyaan yang akan diajukan dan mengendalikan percakapan sesuai dengan arah pertanyaan-pertanyaan. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan terstruktur yaitu peneliti sudah menyiapkan pertanyaan yang akan ditanyakan. Tujuan dari pertanyaan yang sudah disiapkan adalah memudahkan peneliti dalam melakukan wawancara dengan responden. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan guru Kelompok A, orangtua, dan anak.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah Suharsimi Arikunto, 2006: 160. Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data sesuai dengan variabel yang telah ditetapkan dalam penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas ini, instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Lembar Observasi Penelitian ini menggunakan instrumen lembar observasi. Instrumen observasi pada penelitian ini akan menggunakan check list. Daftar cek atau check list adalah pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua aspek yang akan 53 diobservasi, sehingga observer tinggal memberi tanda ada atau tidak adanya dengan tanda cek √ tentang aspek yang diobservasi Wina Sanjaya, 2011: 93. Check list merupakan observasi yang praktis karena semua aspek yang diteliti sudah ditentukan terlebih dahulu. Adapun kisi-kisi instrumen observasi yang berisi variabel, sub variabel, dan aspek penilaian disajikan dalam Tabel 3 yaitu sebagai berikut: Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Motorik Halus Variabel Sub Variabel Aspek Penilaian Keterampilan Motorik Halus melalui Origami Kemampuan Origami 1. Ketelitian 2. Kerapian 3. Kecepatan Berdasarkan kisi-kisi instrumen di atas, peneliti membuat lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian yang berisi nomor, nama anak, aspek penilaian meliputi: ketelitian, kerapian, dan kecepatan, total skor, dan kriteria penilaian. Lembar observasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Lembar Observasi Keterampilan Motorik Halus No Nama Anak Aspek Penilaian Keterampilan Motorik Halus melalui Origami Total Skor Kriteria Penilaian Ketelitian Kerapian Kecepatan 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 Keterangan: 4 = BSB Berkembang Sangat Baik 3 = BSH Berkembang Sesuai Harapan 2 = MB Mulai Berkembang 1 = BB Belum Berkembang

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN ORIGAMI PADA ANAK KELOMPOK A ROUDLOTUL ATHFAL (RA) AL IKHLAS SEMARANG BARAT

5 51 148

Artikel Publikasi PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI II BANGKLE BLORA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 19

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN KOLASE PADA ANAK PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI II BANGKLE BLORA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT/ORIGAMI BAGI ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat/Origami Bagi Anak Kelompok B TK Pertiwi I Donohudan Pada Semester II Tahun 2011/2012.

0 3 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT/ORIGAMI PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat/Origami Bagi Anak Kelompok B TK Pertiwi I Donohudan Pada Semester II Tahun 2011/2012.

0 3 23

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B1 TK PKK 51 TERONG, DLINGO, BANTUL, DIY.

3 56 143

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ABA GAMBRENGAN, SRANDAKAN, BANTUL, YOGYAKARTA.

1 5 151

MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B TK KUSUMA BACIRO GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA.

0 0 148

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MOSAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PAMARDISIWI MUJA-MUJU YOGYAKARTA.

0 1 111

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI METODE DRILL DENGAN MENGGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A TK ABA MUBAROK TUKANGAN YOGYAKARTA.

1 4 117