memaksimalkan keuntungan perusahaan. Terdapat beberapa teori tentang struktur modal antara lain:
2.1.6.1.1 . Agency cost
Menurut teori ini, struktur modal disusun sedemikian rupa untuk mengurangi konflik antar berbagai kelompok kepentingan. Konflik pertama dapat
terjadi antara pemegang saham pemilik perusahaan dan kreditor. Jika perusahaan menggunakan utang, ada kemungkinan pemilik perusahaan
melakukan investasi pada proyek-proyek berisiko tinggi untuk meningkatkan keuntungan yang dampaknya merugikan kreditor dimana kreditor masih
menerima bunga yang tetap berapapun keuntungan yang diterima oleh perusahaan. Untuk menghindari kerugian semacam ini, kreditor biasanya
melindungi diri dengan perjanjian-perjanjian pada saat penandatanganan pemberian kredit Hutabarat:2010.
Konflik kedua terjadi antara pihak manajemen dengan pemilik perusahaan. Jika manajemen tidak mempunyai saham di perusahaan, maka keterlibatan
manajer akan semakin berkurang. Dalam situasi tersebut manajer akan cenderung mengambil tindakan yang tidak sesuai dengan kepentingan pemegang saham.
Konflik tersebut bisa dipecahkan jika manajemen mempunyai saham di perusahaan. Dalam kondisi tersebut, kepentingan manajer dengan pemegang
saham akan menyatu sehingga pihak manajemen dapat bekerja dengan lebih hati- hati untuk mencegah terjadinya kerugian.
Konflik agensi juga dapat terjadi apabila perusahaan mempunyai free cash flow
yang terlalu banyak. Free cash flowadalah arus kas lebih yang dibutuhkan
untuk mendanai semua proyek yang memiliki nilai netto sekarang saat didiskonto pada biaya modal yang relevan. Arus kas bebas yang besar akan mengarah pada
perilaku manajer yang salah dan pengambilan keputusan yang buruk bukan demi kepentingan pemegang saham perusahaan. Konflik ini dapat diatasi melalui
penggunaan utang dalam struktur modal. Tingkat utang yang tinggi akan menciptakan insentif bagi pihak manajemen untuk bekerja lebih efisien. Dengan
memperhitungkan posisinya di dalam perusahaan dan kewajiban arus kas untuk membayar utang, dapat dinyatakan bahwa “kaki pihak manajemen diikat dekat
api” agar mereka lebih berhati-hati dalam membuat keputusan dan memunculkan insentif agar tidak menghabiskan dana untuk berbagai keperluan yang bersifat
pemborosan Horne, 2001:245. 2.1.6.1.2
.Trade-off Theory
Menurut teori ini, semakin besar penggunaan utang, maka akan semakin besar keuntungan yang akan dihasilkan dari penggunaan utang tersebut leverage
gain , tetapi biaya financial distress dan agency cost juga akan meningkat.
Financial distress adalah kondisi dimana perusahaan mengalami kesulitan
keuangan dan terancam bangkrut. Kesimpulan dari teori ini adalah: penggunaan utang akan meningkatkan nilai perusahaan, tetapi hanya sampai pada titik tertentu.
Setelah titik tersebut, penggunaan utang justru akan menurunkan nilai perusahaan karena kenaikan keuntungan dari penggunaan utang tidak sebanding lagi dengan
kenaikan biaya financial distress dan agency cost. Titik balik tersebut disebut dengan struktur modal optimal yang menunjukkan jumlah utang optimal yang
sebaiknya diterima perusahaan Sjahrial, 2009:203
2.1.6.1.3 .Pecking Order Theory