Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi

1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2.Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain itu, uji heterodeksitas dapat dilakukan dengan cara Uji Glesjer, yaitu dengan mengabsolutkan nilai residual kemudian meregresikan dengan variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi heterodeksitas. Jika probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas Situmorang dan Lufti, 2012:116

3.8.1.3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang berarti antara masing-masing variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Kriteria pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut Situmorang dan Lufti, 2012:162 : 1. VIF 10 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas. 2. VIF 10 maka tidak terdapat multikolinearitas. 3. Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas. 4. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas.

3.8.1.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pada periode t dengan periode t-1 sebelumnya Situmorang dan Lufti, 2012:120. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi maka dapat dideteksi dengan uji Durbin-Waston DW test. Kriteria pengambilan keputusan dapat dilihat pada Tabel 3.5 Tabel 3.5 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl d du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 – du d 4 – dl Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak du d 4- du 3.8.2.Model Persamaan Regresi Berganda Teknik analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara debt to equity ratio, return on investment dan current ratio terhadap keputusan investasi. Model regresi linear berganda multiple linear regressionmethod yang digunakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan : Y = Keputusan Investasi X 1 = Debt to Equity Ratio DER X 2 = Return on Investment ROI X 3 = Current RatioCR a = konstanta b 1,2,3,4,5 = koefisien regresi e = standar error

3.8.3. Pengujian Hipotesis