Batasan Operasional Jenis dan Sumber Data

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Berdasarkan jenis data yang digunakan dalam penelitian, peneliti tidak datang langsung ke setiap perusahaan, melainkan dengan mendokumentasikan data keuangan perusahaan yang dipublikasikan oleh Indonesian Capital Market DirectoryICMD . Sedangkan waktu penelitian adalah mulai bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Januari 2015.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional berguna agar peneliti dapat lebih fokus dalam melakukan penelitian. Batasan operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Sampel penelitian yang diteliti adalah perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2007-2011. 2. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah keputusan investasi yang diproksikan dengan Total Asset Growth TAG.Sedangkan variabel independen yang digunakan adalah kebijakan pendanaan yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio DER, profitabilitasyang diproksikan denganReturn On Investment ROI,dan likuiditas yang diproksikan denganCurrent Ratio CR.

3.4. Definisi Operasional Variabel

Pemberian definisi operasional dilakukan dengan tujuan agar tidak terjadi hal-hal yang bias terhadap obyek penelitian, pengukuran penelitian, instrument penelitian, dan pengumpulan data. Oleh karena itu diperlukan variabel-variabel yang jelas untuk mendefinisikannya. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada empat yang terdiri dari satu variabel dependen yaitu keputusan investasi, dan tiga variabel independen yaitu Debt to Equity Ratio DER ,Return On Investment ROI, dan Current Ratio CR. Masing-masing variabel penelitian secara operasional dapat didefiniskan sebagai berikut:

3.4.1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Keputusan Investasi Investment Decision Keputusan investasi didefinisikan sebagai suatu kebijakan atau keputusan yang diambil untuk menanamkan modal pada satu atau lebih aset dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar di masa yang akan datang, dimana keputusan ini berkaitan dengan bagaimana manajer keuangan mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang menguntungkan. Keputusan investasi dalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan total asset growthTAG . Total asset growth merupakan ukuran besarnya pertumbuhan investasi pada aktiva tetap yang dilakukan oleh perusahaan pada satu periode. Secara sistematis, total asset growth dapat dihitung sebagai berikut Saragih: 2008 : ����� ����� �����ℎ = ����� ����� � − ����� ����� �−1 ����� ����� �−1

3.4.2. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kebijakan Pendanaan

Kebijakan pendanaan perusahaan menyangkut keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan digunakan oleh perusahaan dalam membiayai kegiatan operasionalnya Husnan, 1996 : 253. Kebijakan pendanaan berhubungan dengan analisis leveragekeuangan. Analisis leveragekeuangan digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Dalam penelitian ini, tinggi rendahnya leverage keuangan diukur dengan menggunakan debt to equity ratio. Secara sistematis, debt to equity ratio dihitung sebagai berikut Kasmir, 2008 : ���� �� ������ ����� = ����� ����������� ����� ������

2. Profitabilitas

Profitabilitas didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh pihak manajemen. Dalam penelitian ini, profitabilitas diproksikan dengan return on investment ROI yang merupakan perbandingan antara laba yang tersedia bagi para pemegang saham dengan aset total. Secara sistematis, return on investment dihitung sebagai berikut Sartono, 2003:123 : ������ �� ���������� ��� = Laba bersih setelah pajak ����� ������

3. Likuiditas

Likuiditas adalah bagaimana kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Dalam penelitian ini, likuiditas diproksikan dengan current ratio CRyang merupakan perbandingan antara aset lancar perusahaan dengan hutang lancar perusahaan. Secara sistematis, current ratio CR dihitung sebagai berikut Sartono, 2001:116 : ������� ����� �� = Aktiva Lancar Hutang Lancar Variabel-variabel penelitian dan definisi operasional dalam penelitian ini dapat disajikan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Pengukuran Skala Keputusan Investasi Pertumbuhan total aset perusahaan dari tahun ke tahun yang menunjukkan perkembangan investasi perusahaan Total Asset Growth = ����� ����� � − ����� ����� �−1 ����� ����� �−1 Rasio Kebijakan Pendanaan Keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan digunakan oleh perusahaan dalam membiayai kegiatan investasinya Debt to Equity Ratio = ����� ����������� ����� ������ Rasio Profitabilitas Kemampuan perusahaan dalam Return on Investment Rasio menghasilkan laba = Laba bersih setelah pajak Total Assets Likuiditas Kemampuan perusahaan menghasilkan kas yang dapat memenuhi kebutuhan jangka panjang maupun jangka pendek Current Ratio = Aktiva Lancar Hutang Lancar Rasio 3.5. Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu, yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian Erlina, 2011:80. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dalam rentang tahun 2007-2011 yaitu sebanyak 27 perusahaan. Tabel 3.2 Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2011 No Nama Perusahaan Kode Perusahaan 1. Adaro Energy Tbk ADRO 2. ATPK Resources Tbk. ATPK 3. Atlas Resources Tbk. ARII 4. Bayan Resources Tbk. BYAN 5. Berau Coal Energy Tbk. BRAU 6. Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk. BORN 7. Bumi Resources Tbk. BUMI 8. Garda Tujuh Buana Tbk. GTBO 9. Golden Energy Mines Tbk. GEMS 10. Harum Energy Tbk. HRUM 11. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk. PGAS 12. Petrosea Tbk. PTRO 13. Resource Alam Indonesia Tbk. KKGI 14. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. PTBA 15. Benakat Petroleum Energy Tbk. BIPI 16. Elnusa Tbk. ELSA 17. Energi Mega Persada Tbk. ENRG 18. Medco Energi International Tbk. MEDC 19. Radiant Utama Interinsco Tbk. RUIS 20. Ratu Prabu Energy Tbk. ARTI 21. Aneka Tambang Persero Tbk. ANTM 22. Cita Mineral Investindo Tbk. CITA 23. Vale Indonesia Tbk. INCO 24. Timah Persero Tbk TINS 25. SMR Utama Tbk. SMRU 26. Citatah Industri Marmer Tbk. CTTH 27. Mitra Investindo Tbk. MITI Sumber: Indonesian Capital Market Directory Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode populasi sasaran dengan kriteria tertentu, yaitu: 1. Perusahaan sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007-2011. 2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap selama periode 2007-2011. Tabel 3.3 Kriteria Sampel Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2011 No Nama Perusahaan Kode Perusahaan Kriteria Sampel 1. Adaro Energy Tbk ADRO Terdaftar di BEI baru pada tahun 2008. 2. ATPK Resources Tbk. ATPK Memenuhi semua kriteria sampel. 3. Atlas Resources Tbk. ARII Terdaftar di BEI baru pada tahun 2011. 4. Bayan Resources Tbk. BYAN Terdaftar di BEI baru pada tahun 2008. 5. Berau Coal Energy Tbk. BRAU Terdaftar di BEI baru pada tahun 2010. 6. Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk. BORN Terdaftar di BEI baru pada tahun 2010. 7. Bumi Resources Tbk. BUMI Memenuhi semua kriteria sampel. 8. Garda Tujuh Buana Tbk. GTBO Terdaftar di BEI baru pada tahun 2009. 9. Golden Energy Mines Tbk. GEMS Terdaftar di BEI baru pada tahun 2011. 10. Harum Energy Tbk. HRUM Terdaftar di BEI baru pada tahun 2010. 11. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk. PGAS Memenuhi semua kriteria sampel. 12. Petrosea Tbk. PTRO Memenuhi semua kriteria sampel. 13. Resource Alam Indonesia Tbk. KKGI Memenuhi semua kriteria sampel. 14. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. PTBA Memenuhi semua kriteria sampel. 15. Benakat Petroleum Energy Tbk. BIPI Terdaftar di BEI baru pada tahun 2010. 16. Elnusa Tbk. ELSA Terdaftar di BEI baru pada tahun 2008. 17. Energi Mega Persada Tbk. ENRG Memenuhi semua kriteria sampel. 18. Medco Energi International Tbk. MEDC Memenuhi semua kriteria sampel. 19. Radiant Utama Interinsco Tbk. RUIS Memenuhi semua kriteria sampel. 20. Ratu Prabu Energy Tbk. ARTI Memenuhi semua kriteria sampel. 21. Aneka Tambang Persero Tbk. ANTM Memenuhi semua kriteria sampel. 22. Cita Mineral Investindo Tbk. CITA Memenuhi semua kriteria sampel. 23. Vale Indonesia Tbk. INCO Memenuhi semua kriteria sampel. 24. Timah Persero Tbk TINS Memenuhi semua kriteria sampel. 25. SMR Utama Tbk. SMRU Terdaftar di BEI baru pada tahun 2011. 26. Citatah Industri Marmer Tbk. CTTH Memenuhi semua kriteria sampel. 27. Mitra Investindo Tbk. MITI Memenuhi semua kriteria sampel. Sesuai dengan kriteria diatas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 16 perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2008 sampai dengan tahun 2011. Tabel 3.4 Sampel Penelitian No Nama Perusahaan Kode Perusahaan 1. Aneka Tambang Tbk. ANTM 2. Ratu Prabu Energy Tbk. ARTI 3. ATPK Resources Tbk. ATPK 4. Bumi Resources Tbk. BUMI 5. Cita Mineral Investindo Tbk. CITA 6. Citatah Industri Marmer Tbk. CTTH 7. Energi Mega Persada Tbk ENRG 8. Vale Indonesia Tbk. INCO 9. Resource Alam Indonesia Tbk. KKGI 10. Medco Energi International Tbk. MEDC 11. Mitra Investindo Tbk. MITI 12. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk. PGAS 13. Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk. PTBA 14. Petrosea Tbk. PTRO 15. Radiant Utama Interinsco Tbk. RUIS 16. Timah Persero Tbk. TINS Angka tahun pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 tahun berturut-turut yaitu tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011, sehingga jumlah sampel observasi dalam penelitian ini sebanyak : 4 tahun observasi x 16 sampel = 64 sampel observasi.

3.6. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia oleh pihak lain sehingga tidak perlu lagi dikumpulkan secara langsung oleh peneliti Sinulingga, 2011:151. Data sekunder meliputi laporan keuangan perusahaan sektor pertambangan dan jumlah perusahaan sektor pertambangan. Sumber data tersebut diperoleh dariIndonesian Capital Market Directory ICMD . Berdasarkan publikasi dariICMD tahun 2012, data laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan tahun 2007, 2008, 2009, 2010, dan 2011. Meskipun angka tahun penelitian yang digunakan adalah 4 tahun berturut-turut yaitu tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011, namun data laporan keuangan tahun 2007 dibutuhkan untuk menghitung nilai dari total asset growth , dimana perhitungannya adalah berupa perbandingan antara total aset tahun berjalan dengan total aset tahun sebelumnya. 3.7.Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui metode dokumentasi yaitu dengan cara mendokumentasikan data annual report pada Indonesian Capital Market Directory ICMD . Pengumpulan data dimulai dengan tahap penelitian terdahulu yaitu melakukan studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku dan bacaan-bacaan lain yang berhubungan dengan pokok bahasan dalam penelitian ini. Pada tahap ini juga dilakukan pengkajian data yang dibutuhkan, ketersediaan data, dan cara memperoleh data. Tahapan selanjutnya adalah penelitian untuk mengumpulkan keseluruhan data yang dibutuhkan guna menjawab persoalan penelitian.

3.8. Teknik Analisis Data