Defenisi Operasional Defenisi Konsep dan Operasional

Oleh karena itu, untuk menunjukkan bahwa peneliti ingin mencegah salah pengertian atas konsep yang diteliti, maka peneliti membatasi konsep yang digunakan sebagai berikut: a. Implementasi adalah sebagai penerapan, pelaksanaan, perwujudan dalam tindak nyata suatu program ataupun kebijakan. b. Sistem pelayanan adalah suatu satu kesatuan yang dibutuhkan dalam terselenggaranya suatu pelayanan untuk mencapai tujuan. c. Anak autis adalah anak-anak yang mengalami kesulitan perkembangan otak yang kompleks yang mempengaruhi banyak fungsi-fungsi : persepsi perceiving, intending,, imajinasi imagining, dan perasaan feeling yang terjadi sebelum usia tiga tahun dengan dicirikan oleh adanya hambatan kualitatif dalam interaksi sosial komunikasi dan terobsesi pada satu kegiatan atau objek yang mana mereka memerlukan layanan pendidikan khusus untuk mengembangkan potensinya. d. Kemandirian adalah suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. e. Yayasan Ananda Karsa Mandiri YAKARI adalah yayasan yang memberikan pelayanan kepada anak autis maupun anak-anak yang berkebutuhan khusus lainnya yang didirikan berupa klinik dan sekolah untuk anak autis.

2.7.2 Defenisi Operasional

Defenisi operasional merupakan seperangkat petunjuk atau kriteria atau operasi lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengamatinya Universitas Sumatera Utara dengan memiliki rujukan-rujukan empiris. Defenisi operasional bertujuan untuk memudahkan penelitian di lapangan. Sehingga peneliti dapat mengetahui baik atau buruknya pengukuran dan mengetahui ukuran suatu variabel. Ditinjau dari proses atau langkah-langkah penelitian, dapat dikemukakan bahwa perumusan defenisi operasional adalah langkah lanjutan dari perumusan defenisi konsep. Jika perumusan defenisi konsep ditujukan untuk mencapai keseragaman pemahaman tentang konsep-konsep, baik berupa objek, peristiwa maupun fenomena yang diteliti maka perumusan operasional ditujukan dalam upaya transformasi konsep ke dunia nyata sehingga konsep-konsep penelitian dapat diobservasi Siagian, 2011: 141. Adapun yang menjadi defenisi operasional dengan melihat berbagai indikator yang akan diteliti dari keberhasilan program dan tujuan dari Yayasan Ananda Karsa Mandiri, sebagai berikut: 1. Sistem pendidikan dan pembelajaran, yaitu Pendidikan untuk anak autis usia sekolah bisa dilakukan di berbagai penempatan. Berbagai model antara lain: a. Sekolah Khusus Autis Sekolah ini diperuntukkan khusus bagi anak autis terutama yang tidak memungkinkan dapat mengikuti pendidikan di sekolah reguler. Anak di sekolah ini sangat sulit untuk dapat berkonsentrasi dengan adanya distraksi sekeliling mereka. Pendidikan di sekolah difokuskan pada program fungsional seperti bina diri, bakat, dan minat yang sesuai dengan potensi mereka. b. Individual Program Universitas Sumatera Utara Sistem pelayanan yang diberikan kepada anak berupa individual program dimana anak diterapi dengan teknik online, yaitu satu anak yang berkebutuhan khusus diterapi oleh satu orang terapis. Proses terapi bisa berupa terapi dengan metode Lovas atau ABA, metode TEACCH Treatment and Education of Autistic and Communication Handicapped Children, terapi okupasi, terapi PECS Picture Exchange Communication System, terapi wicara, terapi diet makanan ataupun terapi medikamentosa. 2. Sistem treatment meliputi: a. Metode Lovas atau ABA, yaitu dasar metode ini adalah dengan menggunakan pendekatan perilaku. b. Metode TEACCH treatment and Education of Autistic and Communication Handicapped Children, yaitu anak-anak autis melakukan kegiatannya secara terstruktur dan jelas dalam komunitasnya. c. Terapi okupasi, yaitu berfokus untuk membentuk kemampuan hidup sehari- hari. d. Terapi PECS Picture Exchange Communication System, yaitu dirancang untuk mengajarkan anak autis dapat mengembalikan fungsi komunikasinya dengan fokus awal pada spontanitas. e. Terapi wicara, yaitu dapat dilakukan seperti bertepuk tangan dengan ritme yang berbeda, merespon bunyi, dan lain-lain. f. Terapi diet atau makanan dapat dilakukan dengan terapi biomedical, yaitu berupa pengaturan makanan karena anak dengan autis umumnya alergi terhadap makanan. Universitas Sumatera Utara g. Terapi medikamentosa, yaitu pemberian obat-obatan atau vitamin di bawah pengawasan dokter ahli. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian