okupasi, sensori integrasi yang dilakukan dengan berbagai metode antara lain COMPIC Visual Support, floor time, classical dan games dibawah bimbingan guru
dan terapis yang berpengalaman, ramah, sabar dan bersahabat. Di samping itu, klinik YAKARI berfungsi untuk melakukan pemeriksaan dan
konsultasi medis, meliputi assessment awal dan penegakan diagnosa serta konsultasi rutin secara individual yang dipimpin oleh Prof. Dr. H. M. Joesoef Simbolon, Sp. Kj
K. Hal tersebut sangat membantu para orangtua untuk mendapatkan informasi tentang autistik, sehingga penanganan dapat dilakukan dengan lebih mudah dan
terarah untuk mendapatkan hasil yang optimal terhadap anak yang berkebutuhan khusus seperti anak autis dalam mencapai kemandirian anak.
Kemandirian yang dimaksud yaitu agar anak mampu untuk membantu dirinya dalam kehidupan rutin setiap hari, seperti makan, minum, mandi, ke wc, memakai
dan melepas baju, memakai dan melepas kaos kaki, dan lain-lain Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka peneliti merasa
tertarik untuk mengkaji sistem pelayanan tersebut yang dituangkan dalam penelitian
yang berjudul “ Implementasi Sistem Pelayanan Anak Autis Dalam Mencapai Kemandirian Di Yayasan Ananda Karsa Mandiri YAKARI Medan”.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan arah penelitan. Oleh karena itu, berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “ Bagaimana Implementasi Sistem Pelayanan Anak Autis Dalam Mencapai Kemandirian Di Yayasan Ananda
Karsa Mandiri YAKARI Medan?”.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem pelayanan anak autis dalam mencapai kemandirian di
Yayasan Ananda Karsa Mandiri YAKARI.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1.
Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan untuk menambah wawasan dan informasi serta
untuk mengembangkan konsep-konsep ataupun teori-teori ilmu kesejahteraan sosial untuk meningkatkan sistem pelayanan khususnya terhadap anak penyandang autis
dalam mencapai kemandirian. 2.
Secara Praktis Bagi orangtua ataupun anak penyandang autisme akan memberikan suatu
alternatif terapi yang lebih aman dan terarah serta diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pihak-pihak yang telibat dalam upaya penyelenggaraan sistem
pelayanan anak autis.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini disajikan dalam VI bab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika
penulisan. BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menguraikan secara teori yang berkaitan
dengan penelitian, kerangka pemikiran, defenisi konsep dan defenisi operasional.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang metodologi penellitian yang terdiri dari tipe penelitiaan, lokasi penelitian, populasi dan sampel,
teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV
: DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini berisikan mengenai gambaran umum lokasi penelitian
dimana penulis mengadakan penelitian. BAB V
: ANALISIS DATA Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil
penelitian dan analisisnya. BAB VI
: PENUTUP
Universitas Sumatera Utara
Bab ini berisikan mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian penulis sehubungan dengan penelitian yang
dilakukan .
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Implementasi 2.1.1 Pengertian Implementai
Pengertian implementasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pelaksanaan atau penerapan. Dalam hal ini, implementasi diartikan sebagai sebuah
pelaksanaan atau penerapan suatu program ataupun kebijakan yang telah dirancang atau didesain dan dijalankan secara keseluruhan.
Secara singkat, implementasi dapat diartikan sebagai penerapan, pelaksanaan, perwujudan dalam tindak nyata. Van Master dan Van Horn dalam Wahab 2002,
merumuskan proses implementsi atau pelaksanaan sebagai berikut: “Tindakan- tindakan yang dilakukan oleh individu-individu atau pejabat-pejabat atau kelompok-
kelompok pemerintahswasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tunuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijaksanaan. Sedangkan implementasi dalam
pengertian luas adalah pelaksanaan dan melakukan suatu program kebijaksanaan. Dan dijelaskan bahwa suatu proses interaksi diantara merancang dan menentukan
sasaran yang diinginkan. Implementasi merupakan tahap yang sangat menentukan dalam proses
kebijakan karena tanpa implementasi yang efektif maka keputusan pembuat kebijakan tidak akan berhasil dilaksanakan. Implementasi kebijakan merupakan aktivitas yang
terlihat setelah adanya pengarahan yang sah dari suatu kebijakan yang meliputi upaya mengelola input untuk menghasilkan implementasi baru akan dimulai apabila tujuan
Universitas Sumatera Utara
dan sasaran telah ditetapkan, kemudian program kegiatan telah tersusun dan dana telah siap untuk proses pelaksanaanya dan telah disalurkan untuk mencapai sasaran
atau tujuan kebijakan yang diinginkan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa program merupakan unsur pertama yang harus ada demi tercapainya kegiatan implementasi. Program akan menunjang
implementasi, karena dalam program tesebut telah dimuat berbagai aspek antara lain: 1. Adanya tujuan yang inigin dicapai.
2. Adanya kebijaksanaan-kebijaksanaan yang harus diambil dalam mencapai tujuan itu.
3. Adanya aturan-aturan yang harus dipegang dan prosedur yang harus dilalui. 4. Adanya perkiraan anggaran yang dibutuhkan.
5. Adanya strategi dalam pelaksanaan.
2.2 Pelayanan