Pembelajaran Sekolah Menengah Kejuruan

10 subjek belajar dan mengajar, yang disebut proses pembelajaran. Proses pembelajaran juga harus menggunakan metode dan media, supaya apa yang disampaikan oleh pengajar dapat diterima peserta didik. Pemilihan strategi pembelajaran mencakup bahan ajar, model, dan media pembelajaran yang sesuai agar proses belajar mengajar lebih efektif, efisien, dan membuat siswa lebih aktif.

2. Pembelajaran Sekolah Menengah Kejuruan

Mc. Donald dalam Oemar Hamalik 2008: 44, “ Education, in the sense used here, in a process or an activity which is directed producing decirable, changes in the behavior of human beings” Pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang menghasilkan tingkah laku manusia. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pendidikan adalah usaha sengaja dan terencana untuk membantu meningkatkan perkembangan potensi bagi manusia supaya bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai makhluk individu maupun sosial. Pendidikan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, kompeten, kreatif, tanggung jawab disertai dengan kepribadian dan akhlak mulia. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan SMK adalah pendidikan yang berorientasi pada keterampilan. Upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan potensi keterampilan siswa SMK adalah terjadinya proses belajar mengajar dan didukung dengan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa agar lebih aktif dan mampu mengembangkan keterampilannya dibidang tertentu. Enggar Nindi 2013: 12 menyatakan pembelajaran yang dilakukan di SMK bertujuan untuk mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja bidang keahlian tertentu sehingga dunia kerja mendapat tenaga kerja yang terampil sesuai dengan kebutuhan 11 dunia usaha dan industri. Produk atau lulusan pendidikan SMK mudah memasuki pasar kerja atau menciptakan lapangan kerja sendiri sehingga dapat bermanfaat bagi pertumbuhan perekonomian. Paramida ketenagakerjaan lulusan SMK disebut juga juru teknik, karena lulusan SMK menguasai beberapa keterampilan berdasarkan program keahlian yang telah dipelajari selama kegiatan belajar di sekolah. Pengembangan program pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan diperlukan kurikulum, telah dinyatakan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 dan No. 23 Tahun 2006. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 1, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran seta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan. Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang telah diatur dalam kebijakan pemerintah, melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK yang kemudian menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang telah diatur dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional penjelasan pada pasal 35, dimana acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan menggunakan Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan Kurikulum 2013 merupakan penyederhanaan tematik-integratif yang mengacu pada kurikulum 2006 KTSP. 12

3. Project Based Learning a. Pengertian Model

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN INSTALASI PENERANGAN LISTRIK BERBASIS PRAKTIKUM DI SMK Pengembangan Pembelajaran Instalasi Penerangan Listrik Berbasis Praktikum di SMK Batur Jaya I Ceper Klaten.

0 2 21

PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PEMASANGAN INSTALASI TENAGA LISTRIK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 231

PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DI SMK MA’ARIF 1 WATES.

8 45 305

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X SMK MA’ARIF 1 WATES PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING.

0 0 280

PENINGKATAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK MUHAMMADIYAH 1 KLATEN UTARA DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING.

1 2 202

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR INSTALASI MOTOR LISTRIK PADA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA.

0 0 208

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR INSTALASI MOTOR LISTRIK PADA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA.

0 0 186

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 PLERET.

0 0 194

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 PLERET.

0 0 194

EFEKTIVITAS METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PEMASANGAN INSTALASI TENAGA LISTRIK 3 FASA PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN SMKN 2 YOGYAKARTA.

0 0 186