16
4. Kompetensi Belajar
Masnur Muslich 2011: 16 menyatakan bahwa kompetensi adalah daya cakap, daya rasa, dan daya tindak seseorang yang dapat diaktualisasikan ketika menghadapi
tantangan kehidupannya, baik pada masa kini maupun masa yang akan datang. Menurut Wina Sanjaya dalam Enggar Nindi 2013: 21, kompetensi adalah suatu
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga membentuk perilaku kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Wina Sanjaya 2009: 70 menyatakan bahwa kompetensi adalah perpaduan dari
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Menurut Mc. Ashan dalam E. Mulyasa 2008: 38, kompetensi : “...
is a knowledge, skills, and abilities or capabilities that a person achieves, which become part
of his or her being to the exent he or she can satisfactorily perform particular cognitive, afective, and psychomotor behaviours”. Artinya kompetensi sebagai pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi adalah
pengetahuan, keterampilan, dan bakat yang dimiliki oleh seseorang untuk mencapai penguasaan suatu materi dan mampu menerapkan secara nyata. Persaingan di tingkat
global membutuhkan modal utama yaitu kompetensi lulusan, karena persaingan yang terjadi adalah pada kemampuan sumber daya manusia. Kompetensi dari hasil belajar
siswa pada pembelajaran berbasis projek dapat diambil menggunakan tiga ranah yaitu
17 kognitif pengetahuan, afektif sikap, dan psikomotorik keterampilan. Permendikbud
Pasal 64 menjelaskan tentang Penilaian Oleh Pendidik pada ayat 3–7 yang menjelaskan perbedaan cara menilai setiap mata pelajaran dinilai dengan cara yang
sama, mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Berikut uraian penjelasan masing-masing ranah:
a. Ranah Kognitif