Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

66 Signifikansi atas pengujian homogenitas pada data pretest kognitif, posttest kognitif, afektif, dan psikomotorik memiliki nilai signifikansi di atas 0,05, maka disimpulkan bahwa semua data tersebut bersifat homogen. Pengujian hipotesis dilakukan setelah mengetahui bahwa data pada kelas kontrol dan kelas eksperimen mecakup penilaian ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik terdistribusi tidak normal, serta sebagian homogen. Statistik yang digunakan pada ranah yang terdistribusi tidak normal dan homogen adalah uji non parametrik untuk pengujian hipotesis bisa dilanjutkan dengan uji U.

1. Hipotesis Pertama

Hipotesis yang akan diuji adalah “terdapat perbedaan yang signifikan pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model PjBL dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional dapat diketahui dari hasil belajar siswa ranah kognitif pemasangan instalasi motor listrik kelas XI”. Pengujian hipotesis ini merupakan pengujian dari pretest dan posttest. Pengujian hipotesis ranah kognitif bertujuan untuk mengetahui terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil pengujian hipotesis dinyatakan signifikan apabila U ≥ Uα disajikan pada Gambar 24.

C. Pengujian Hipotesis

67 Berikut uji Mann-Withney hipotesis pertama: Gambar 24. Uji Mann-Withney Hipotesis Pertama Pengujian menggunakan SPSS diperoleh nilai Mann-Withney pada posttest U=96,000, sedangkan Sig. 2-tailed 0,000 menunjukkan besarnya tingkat signifikansi dari nilai Mann-Withney U yang diperoleh. Nilai U tabel pada Tabel Mann-Withney U test, dengan α=0,05 dengan n1=30 dan n2=30 diperoleh nilai sebesar 114. U hitung 96,000 lebih besar dari U tabel 114, Sig. 2-tailed 0,000 kurang dari sama dengan alpha 0,05, maka hipotesis nol ditolak. Dengan demikian, hipotesis menyatakan “terdapat perbedaan yang signifikan pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model PjBL dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional dapat diketahui dari hasil belajar siswa ranah kognitif pemasangan instalasi motor listrik kelas XI”, diterima.

2. Hipotesis Kedua

Hipotesis yang akan diuji adalah “terdapat perbedaan yang signifikan pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model PjBL dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional dapat diketahui dari hasil belajar siswa ranah afektif pemasangan instalasi motor listrik kelas XI”. 68 Pengujian hipotesis ini merupakan pengujian dari observasi oleh observer. Pengujian hipotesis ranah afektif bertujuan untuk mengetahui terdapat perbedaan tingkah laku siswa saat pembelajaran dilaksanakan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil pengujian hipotesis dinyatakan signifikan apabila U≥Uα disajikan pada Gambar 25. Gambar 25. Uji Mann-Withney Hipotesis Kedua Pengujian menggunakan SPSS diperoleh nilai Mann-Withney pada ranah afektif U=260,000, sedangkan Sig. 2- tailed 0,005 menunjukkan besarnya tingkat signifikansi dari nilai Mann-Withney U yang diperoleh. Nilai U tabel pada Tabel Mann-Withney U test, dengan α=0,05 dengan n1=30 dan n2=30 diperoleh nilai sebesar 114. U hitung 260,000 lebih besar dari U tabel 114, Sig. 2-tailed 0,005 kurang dari sama dengan alpha 0,05, maka hipotesis nol ditolak. Dengan demikian, hipotesis menyatakan “terdapat perbedaan yang signifikan pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan 69 model PjBL dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional dapat diketahui dari hasil belajar siswa ranah afektif pemasangan instalasi motor listrik kelas XI”, diterima.

3. Hipotesis Ketiga

Hipotesis yang akan diuji adalah “terdapat perbedaan yang signifikan pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model PjBL dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional dapat diketahui dari hasil belajar siswa ranah psikomotorik pemasangan instalasi motor listrik kelas XI”. Pengujian hipotesis ini merupakan pengujian dari observasi oleh observer. Pengujian hipotesis ranah psikomotorik bertujuan untuk mengetahui terdapat perbedaan keterampilan dan kemampuan siswa saat pembelajaran dilaksanakan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil pengujian hipotesis dinyatakan signifikan apabila U≥Uα disajikan pada Gambar 26. Gambar 26. Uji Mann-Withney Hipotesis Ketiga 70 Pengujian menggunakan SPSS diperoleh nilai Mann-Withney pada psikomotorik U=316,500, sedangkan Sig. 2-tailed 0,047 menunjukkan besarnya tingkat signifikansi dari nilai Mann-Withney U yang diperoleh. Nilai U tabel pada Tabel Mann-Withney U test, dengan α=0,05 dengan n1=30 dan n2=30 diperoleh nilai sebesar 114. U hitung 316,500 lebih besar dari U tabel 114, Sig. 2-tailed 0,047 kurang dari sama dengan alpha 0,05, maka hipotesis nol ditolak. Dengan demikian, hipotesis menyatakan “terdapat perbedaan yang signifikan pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model PjBL dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional dapat diketahui dari hasil belajar siswa ranah psikomotorik pemasangan instalasi motor listrik kelas XI”, diterima.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN INSTALASI PENERANGAN LISTRIK BERBASIS PRAKTIKUM DI SMK Pengembangan Pembelajaran Instalasi Penerangan Listrik Berbasis Praktikum di SMK Batur Jaya I Ceper Klaten.

0 2 21

PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PEMASANGAN INSTALASI TENAGA LISTRIK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 231

PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DI SMK MA’ARIF 1 WATES.

8 45 305

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X SMK MA’ARIF 1 WATES PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING.

0 0 280

PENINGKATAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK MUHAMMADIYAH 1 KLATEN UTARA DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING.

1 2 202

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR INSTALASI MOTOR LISTRIK PADA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA.

0 0 208

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR INSTALASI MOTOR LISTRIK PADA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA.

0 0 186

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 PLERET.

0 0 194

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 PLERET.

0 0 194

EFEKTIVITAS METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PEMASANGAN INSTALASI TENAGA LISTRIK 3 FASA PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN SMKN 2 YOGYAKARTA.

0 0 186