Proses Isolasi DNA HASIL DAN PEMBAHASAN
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.1. Hasil Kemurnian dan Kadar Isolat DNA yang Diperoleh No.
Isolat Kemurnian
A260A280 Kadar ngµl
1 Daging Sapi
2.003 75.88
2 Daging Babi
1.882 59.74
3 Gelatin Sapi
1.695 48.77
4 Gelatin Babi
1.519 11.78
5 Simulasi Cangkang Kapsul
Keras Sapi 2.006
3.988
6 Simulasi Cangkang Kapsul
Keras Babi 1.31
4.224 7
Sampel A 1.589
2.693 8
Sampel B 1.843
4.372 9
Sampel C 1.854
4.342 10
Sampel D 1.725
2.617 11
Sampel E 1.697
2.435
Isolat DNA dikatakan murni atau bebas dari protein jika kemurniannya berkisar antara 1.8-2.0 Greene dan Rao, 1998. Jika kemurnian isolat DNA
lebih kecil dari 1.8 artinya isolat terkontaminasi oleh protein, sedangkan jika kemurnian isolat DNA lebih dari 2 artinya senyawa guanidine-HCl yang
digunakan pada saat proses isolasi masih ada Pranawaty et.al., 2012; Branquinho et. al., 2012. Hasil kemurnian yang diperoleh dari setiap isolat
DNA kontrol adalah 2.003 untuk daging sapi; 1.882 untuk daging babi; 1.695 untuk gelatin sapi; 1.519 untuk gelatin babi; 2.006 untuk simulasi cangkang
kapsul sapi; dan 1.31 untuk simulasi cangkang kapsul babi. Sedangkan kemurnian dari setiap isolat DNA sampel adalah 1.589 untuk sampel A; 1.843
untuk sampel B; 1.854 untuk sampel C; 1.725 untuk sampel D; dan 1.697 untuk sampel E. Isolat sampel A dan isolat sampel E dapat dikatakan murni,
karena memiliki kemurnian dalam rentang 1.8-2.0. Meskipun begitu, isolat DNA yang memiliki kemurnian diatas 1.0 masih dapat diterima dan dapat
dilanjutkan ke proses amplifikasi pada RT-PCR Kusumadewi et.al., 2012.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hasil kadar yang diperoleh dari setiap isolat DNA kontrol adalah 75.88 ngµl untuk daging sapi; 59,74 ngµl untuk daging babi; 48.77 ngµl untuk
gelatin sapi; 11.78 ngµl untuk gelatin babi; 3.988 ngµl untuk simulasi cangkang kapsul sapi; dan 4.224 ngµl untuk simulasi cangkang kapsul babi.
Sedangkan kadar dari setiap isolat DNA sampel adalah 2.693 ngµl untuk sampel A; 4.372 ngµl untuk sampel B; 4.342 ngµl untuk sampel C; 2.617
ngµl untuk sampel D; dan 2.435 ngµl untuk sampel E. Kadar simulasi cangkang kapsul dan kadar sampel berkisar antara 2.0-4.5 ngµl atau lebih
kecil jika dibandingkan dengan kadar gelatin dan daging. Hal ini disebabkan karena pada simulasi cangkang kapsul dan sampel, gelatin yang digunakan
sebagai bahan baku telah mengalami berbagai proses yang dapat menyebabkan degradasi DNA yang ada, seperti pemanasan pada suhu tinggi
Demirhan et. al, 2012. Selain itu jika dibandingkan dengan DNA pada daging yang belum mengalami proses pengolahan, kadar DNA pada gelatin
akan berjumlah lebih sedikit. Hal ini disebabkan karena gelatin telah mengalami proses lebih lanjut dari bahan asalnya kolagen yang dapat
menyebabkan degradasi DNA Puspitaningrum, 2014. Namun dengan jumlah kadar tersebut, semua isolat DNA tetap dapat dilanjutkan untuk proses
amplifikasi menggunakan RT-PCR. Hal ini disebabkan karena RT-PCR cukup sensitif dan dapat mendeteksi sampai dengan kadar 1 pgml Cai et. al., 2011.