Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja Keuangan

31 4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu yang dibandingkan. 5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu periode waktu tertentu. 6. Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk mengetahui hubungan diantara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi baik secara individu maupun secara simultan. 7. Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba. 8. Analisis Break Even, merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

2. Profitabilitas

Profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mengahsilkan keuntungan. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan mandapatkan laba melalui senua kemampuan dan sumber daya yang ada, seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. 26 Selain itu, rasio profitabilitas digunakan sebagai salah satu tolak ukur menilai kinerja 26 Sofyan Safri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, h. 304. 32 manajemen dalam upaya menciptakan efisiensi dan efektifitas dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Profitabilitas bank tidak hanya penting bagi pemilik, tetapi juga bagi pihak- pihak lain. Bila bank berhasil meningkatkan laba dan dana cadangan guna memperkuat posisi modal bank, maka nasabah deposan tidak perlu merasa was-was terhadap keamanan dananya di bank. Peningkatan laba bank juga penting bagi pemerintah dan masyarakat karena bertambahnya laba bank mencerminkan terjaminnya arus lalu lintas keuangan penghimpunan dan penyaluran dana dari dan ke masyarkat secara timbal balik dapat berjalan dengan baik. 27 Bank syariah adalah salah satu lembaga keuangan yang berorientasi laba profit dimana laba tersebut bukan hanya untung kepentingan pemilik, tetapi juga untuk pengembangan usaha bank syariah. Agar memperoleh hasil yang optimal, bank syariah dituntut untuk meningkatkan kapabilitasnya dalam mencetak laba termasuk mengelola dana yang dikumpulkan secara efektif dan efisien. Hal tersebut sangat penting dilakukan karena keuntungan yang rendah merupakan hambatan bagi pertumbuhan bank yang dapat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank. Begitupun sebaliknya. 28

3. Return On Assets ROA

27 O.P. Simorangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004, h. 153. 28 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Yogyakarta: Ekonisia, 2005, h. 101. 33 Return On Assets ROA rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total aset bank, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan. 29 Rumus perhitungan return on assets ROA menurut Surat Edaran Bank Indonesia SEBI No. 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 adalah sebagai berikut: Return On Assets ROA = ROA merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam manghasilkan profit atas aktiva, rasio ini mengukur operasional manajemen perusahaan atau bank. Analisa ROA dalam analisa keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh komprehensif. ROA ini sudah merupakan teknik analisis yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan dan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan atau bank dalam menghasilkan keuntungan. 30 Maka dapat disimpulkan, semakin tingkat ROA suatu bank, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula 29 Slamet Riyadi, Banking Assets And Liability Management, h. 156. 30 S. Munawir, Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty, 2002, h. 64.

Dokumen yang terkait

Analisi pengaruh dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF) terhadap pembiayaan yang disalurkan serta imlekasinya pada return on assets (ROA) di Bank Muamalat Indonesia

2 38 96

ANALISIS PENGARUH MODAL, NON PERFORMING FINANCING (NPF), DAN INFLASI TERHADAP PEMBIAYAAN YANG DISALURKAN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PERBANKAN SYARIAH

2 7 156

Analisis pengaruh inflasi srtifikat bank Indonesia Syariah (SBIS), non performing financing (NPF) dan dana pihak ketiga (DPK) terhadap pembiayaan murabahah pada bank Syariah di Indonesia (periode januari 2007--maret 2011)

6 43 157

Pengaruh DPK dan NPF terhadap pembiayaan yang disalurkan (pyd) serta implikasinya pada ROA : studi pada 3 bank umum syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 14 0

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Inflasi dan DPK terhadap NPF Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2013-2015

1 6 101

ANALISIS PENGARUH DPK, CAR, NPF DAN ROA TERHADAP PEMBIAYAAN DI PT BANK MUAMALAT Analisis Pengaruh DPK, CAR, NPF Dan ROA Terhadap Pembiayaan Di PT Bank Muamalat Indonesia TBK. Periode 2007-2013.

0 2 15

PENGARUH NPF DAN DPK TERHADAP PEMBIAYAAN BANK SYARIAH MANDIRI INDONESIA : LAPORAN KEUANGAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI INDONESIA PERIODE 2009-2015.

0 0 90

ANALISIS PENGARUH FDR, BOPO, NPF DAN DPK TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH (Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013) - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

ANALISIS PENGARUH NPF, CAR, FDR, DPK, DAN ROA TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

4 27 17