52
transaksi pengganti atau penyeimbang underlyng transaction yaitu transaksi bisnis atau komersial yang melegitimasi suatu penambahan
harta kekayaan secara adil.
7
2. Variabel Eksogen
a Dana Pihak Ketiga DPK X
1
Pertumbuhan setiap
bank sangat
dipengaruhi oleh
perkembangan kemampuannya menghimpun danamasyarakat, baik berskala kecil maupun besardengan masa pengendapan yang memadai.
Sebagai lembaga keuangan, masalah bank yang paling utama adalah dana. Tanpa dana yang cukup, bank tidak dapat berbuat apa-apa, atau
dengan kata lain bank menjadi tidak berfungsi sama sekali.
8
Bank syariah dapat menarik dana pihak ketiga atau masyarajkat dalam bentuk:
9
1. Titipan wadi’ah, yaitu simpanan yang dijamin keamanan
dan pengembaliannya guaranteed deposit tetapi tanpa memperoleh imbalan atau keuntungan;
7
Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2007, h.99.
8
Zainul Arifin, Drs, MBA, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Ed. Rev. Cet. 4, Jakarta : Pustaka Alvabet, 2006, h. 47.
9
Ibid, h. 48.
53
2. Partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi resiko non guaranteed account untuk investasi umum general
investment accountmudharabah mutlaqah dimana bank akan membayar bagian keuntungan secara proporsional
dengan portofolio yang didanai dengan modaltersebut; 3. Investasi khusus special investment accountmudharabah
muqayyadah dimana bank bertindak sebagai manajer investasi untuk memperoleh fee, jadi bank tidak ikut
berinvestasi sedangkan investor sepenuhnya mengambil resiko atas investasi itu.
b Non Performing Financing NPF
Non Performing Financing NPF merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang
dihadapi oleh bank syariah.
Gambar 3.4 Rumus
Non Performing Financing NPF
x 100
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Bank Muamalat Indonesia
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 November 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia MUI dan
Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawal 1412 H atau 1 Mei 1992.
Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa.Pengakuan ini
semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus
dikembangkan. Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari pemodal
yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Bank IDB yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi.Pada RUPS tanggal 21 Juni
1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat. Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 2,5 juta nasabah
melalui 275 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan BMI