82
2 Pengaruh variabel Non Performing Financing NPF terhadap ROA melalui Pembiayaan Yang Disalurkan PYD
X
2
YZ = 0,022 + -2,088 = -2,066
Beberapa pengaruh langsung dan tidak langsung melalui Pembiayaan Yang Disalurkan dan pengaruh total antara Dana Pihak Ketiga DPK, Non
Performing Financing NPF, dan Pembiayaan Yang Disalurkan PYD terhadap ROA dapat dilihat pada penjelasan dan tabel berikut:
1 Pengaruh antara variabel Dana Pihak Ketiga DPK terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan PYD
Dana Pihak Ketiga memiliki pengaruh langsungpengaruh total terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan PYD sebesar 1,004.
2 Pengaruh antara variabel Dana Pihak Ketiga DPK terhadap ROA Dana Pihak Ketiga DPK memiliki pengaruh langsung terhadap ROA
sebesar 2,816. Pengaruh tidak langsung Dana Pihak Ketiga DPK terhadap ROA melalui Pembiayaan Yang Disalurkan PYD sebesar
1,004 x -2,088 = -2,096352. Pengaruh total Dana Pihak Ketiga DPK terhadap ROA sebesar 1,004 + -2.088 = -1,084.
3 Pengaruh antara variabel Non Performing Financing NPF terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan PYD
83
Non Performing
Financing NPF
memiliki pengaruh
langsungpengaruh total sebesar 0,022. 4 Pengaruh antara variabel Non Performing Financing NPF terhadap
ROA Non Performing Financing NPF memiliki pengaruh langsung
terhadap ROA sebesar -0,071. Non Performing Financing NPF memiliki pengaruh pengaruh tidak langsung terhadap ROA dengan
melalui pembiayaan yang disalurkan sebesar 0,022 x -2,088 = - 0,045936. Pengaruh total antara Non Performing Financing NPF
terhadap ROA sebesar 0,022 + -2,088 = -2,066. 5 Pengaruh antara varriabel Pembiayaan Yang Disalurkan PYD terhadap
ROA Pembiayaan
Yang Disalurkan
PYD memiliki
pengaruh langsungpengaruh total terhadap ROA sebesar -2,088.
84
Tabel 4.9 Pengaruh DPK dan NPF terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan PYD serta
implikasinya pada ROA di 3 Bank Umum Syariah di Indonesia
Pengaruh Variabel Pengaruh Kausal
Langsung Tidak Langsung
Total Melalui Y
DPK terhadap PYD 1,004
1,004 NPF terhadap PYD
DPK terhadap ROA 2,816
-2,104384 -1,092
NPF terhadap ROA PYD terhadap ROA
-2,088 -2,088
Maka, persamaan struktural pada penelitian ini adalah:
Substruktur I : Y = 1,004X
1
+ e
1
Substruktur II : Y = 2,816X
1
– 2,088Y + e
2
C. Interpretasi Hasil
Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat disusun persamaan path analysis sebagai berikut:
1. Persamaan Substruktur I
PYD = 1,004 DPK + 0,022 NPF + 0,009 e
1
; Adjusted R Square = 0,991
Hasil pengujian secara simultan, diketahui variabel Dana Pihak Ketiga DPK dan Non Performing Financing NPF berpengaruh signifikan
terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan Bank Umum Syariah BUS di Indonesia.
85
Hasil pengujian secara parsial, diketahui pengaruh variabel Dana Pihak Ketiga DPK terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan PYD sebesar 1,004
dengan nilai t
hitung
sebesar 67,579 dari t
tabel
sebesar 2,012, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 dari 0,05.
Berdasarkan hasil pengujian statistik secara parsial membuktikan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga DPK memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan Bank Umum Syariah BUS di Indonesia. Artinya, apabila terjadi peningkatan dana pihak ketiga maka
pembiayaan yang disalurkan akan meningkat, begitupula sebaliknya. Hal ini didukung oleh teori bahwa dalam tataran operasional, secara umum dalam
kondisi normal, besarantotalitas pembiayaan sangat bergantung pada besaran dana yang tersedia, baik berasal dari pemilik yang berupa modal serta dana
yang dihimpun dari masyarakat luas yang disebut Dana Pihak Ketiga DPK. Jadi dalam operasional bank, semakin besar funding suatu bank maka akan
meningkatkan potensi bank tersebut dalam menyediakan dan menyalurkan pembiayaan.
Hasil pengujian secara parsial, diketahui pengaruh variabel Non Performance Financing NPF terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan PYD
sebesar 0,022 dengan nilai t
hitung
sebesar 1,462 dari t
tabel
sebesar 2,012, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,151 dari 0,05.
Berdasarkan hasil pengujian statistik secara parsial, variabel Non Performing Financing NPF memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan
86
terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Umum Syariah BUS di Indonesia. Artinya, apabila terjadi kenaikan Non Performing Financing
NPF, tidak membuat pembiayaan yang disalurkan mengalami penurunan. Dalam teori dikatakan bahwa NPF memiliki hubungan yang negatif terhadap
pembiayaan yang disalurkan, apabila terjadi kenaikan NPF, maka jumlah pembiayaan yang disalurkan akan mengalami penurunan. Ini terbukti dengan
terus meningkatnya jumlah pembiayaan yang disalurkan dan diikuti dengan rutinitas menurunnya rasio NPF Bank Umum Syariah BUS di Indonesia
dalam kurun waktu 2010-2013, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan kemampuan Bank Umum Syariah untuk meminimalisir potensi terjadinya
kenaikan NPF, membuat Bank Umum Syariah dapat terus menyalurkan dana yang dihimpunnya dalam bentuk pembiayaan.
2. Persamaan Substruktur II
ROA = 2,816 DPK – 2,088 PYD + 0,391e
2
; Adjusted R Square = 0,609.
Hasil pengujian secara simultan, diketahui variabel Dana Pihak Ketiga DPK, Non Performing Financing NPF, dan Pembiayaan Yang Disalurkan,
berpengaruh signifikan terhadap ROA Bank Umum Syariah BUS di Indonesia.
Hasil pengujian secara parsial, diketahui pengaruh variabel Dana Pihak Ketiga DPK terhadap Return On Assets ROA sebesar 2,816 dengan nilai
t
hitung
sebesar 2,802 dari t
tabel
sebesar 2,014, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,008 dari 0,05.