Persamaan Substruktur I Interpretasi Hasil

86 terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Umum Syariah BUS di Indonesia. Artinya, apabila terjadi kenaikan Non Performing Financing NPF, tidak membuat pembiayaan yang disalurkan mengalami penurunan. Dalam teori dikatakan bahwa NPF memiliki hubungan yang negatif terhadap pembiayaan yang disalurkan, apabila terjadi kenaikan NPF, maka jumlah pembiayaan yang disalurkan akan mengalami penurunan. Ini terbukti dengan terus meningkatnya jumlah pembiayaan yang disalurkan dan diikuti dengan rutinitas menurunnya rasio NPF Bank Umum Syariah BUS di Indonesia dalam kurun waktu 2010-2013, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan kemampuan Bank Umum Syariah untuk meminimalisir potensi terjadinya kenaikan NPF, membuat Bank Umum Syariah dapat terus menyalurkan dana yang dihimpunnya dalam bentuk pembiayaan.

2. Persamaan Substruktur II

ROA = 2,816 DPK – 2,088 PYD + 0,391e 2 ; Adjusted R Square = 0,609. Hasil pengujian secara simultan, diketahui variabel Dana Pihak Ketiga DPK, Non Performing Financing NPF, dan Pembiayaan Yang Disalurkan, berpengaruh signifikan terhadap ROA Bank Umum Syariah BUS di Indonesia. Hasil pengujian secara parsial, diketahui pengaruh variabel Dana Pihak Ketiga DPK terhadap Return On Assets ROA sebesar 2,816 dengan nilai t hitung sebesar 2,802 dari t tabel sebesar 2,014, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,008 dari 0,05. 87 Berdasarkan hasil pengujian statistik secara parsial, variabel Dana Pihak Ketiga DPK memiliki pengaruh yang positif dan signifikan, variabel Non Performing Financing NPF memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan, dan variabel Pembiayaan Yang Disalurkan memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadaap ROA Bank Umum Syariah BUS di Indonesia. Dana Pihak Ketiga DPK memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap ROA. Artinya, apabila terjadi kenaikan Dana Pihak Ketiga DPK, maka ROA akan ikut mengalami kenaikan. Hasil ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin besar jumlah dana yang dihimpun bank baik dari modal investor maupun dana dari masyarakat maka akan semakin mempertinggi ROA suatu bank. Dengan meningkatnya dana suatu bank maka kesempatan untuk memperoleh laba perusahan juga semakin besar. Hasil pengujian secara parsial, diketahui pengaruh variabel Non Performing Financing NPF terhadap Return On Assets ROA sebesar - 0,071 dengan nilai t hitung sebesar -0,694 dari t tabel sebesar 2,014, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,491 dari 0,05. Berdasarkan hasil pengujian statistik secara parsial, variabel Non Performing Financing NPF memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. Artinya, apabila terjadi kenaikan Non Performing Financing NPF, maka ROA akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Hasil penelitian ini diperkuat dengan teori yang menyatakan 88 bahwa sebuah bank yang dirongrong oleh kredit bermasalah dalam jumlah besar cenderung menurun profitabilitasnya. ROA merupakan salah satu tolok ukur profitabilitas suatu bank. Hasil pengujian secara parsial, diketahui pengaruh variabel Pembiayaan Yang Disalurkan PYD terhadap Return On Assets ROA sebesar -2,088 dengan nilai t hitung sebesar -2,096 dari t tabel sebesar -2,014, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,04 dari 0,05. Pembiayaan Yang yang Disalurkan PYD memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap Return On Assets ROA. Artinya, apabila terjadi penurunan pada pembiayaan, maka ROA akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya. Dalam teori, bahwa alokasi dana pembiayaan mempunyai beberapa tujuan, yaitu: a Mencapai tingkat profitabilitas yang cukup dan tingkat risiko yang rendah. b Mempertahankan kepercayaan masyarakat dan menjaga agar posisi likuiditas tetap aman. Dari pernyataan teori tersebut, dapat dikatakan bahwa pembiayaan harus dalam tingkat risiko yang rendah untuk menjaga agar posisi likuiditas tetap aman, sehingga dapat mencapai tingkat profitabilitas yang baik. Apabila suatu bank terlalu banyak menyalurkan dana, maka tingkat risiko dalam

Dokumen yang terkait

Analisi pengaruh dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF) terhadap pembiayaan yang disalurkan serta imlekasinya pada return on assets (ROA) di Bank Muamalat Indonesia

2 38 96

ANALISIS PENGARUH MODAL, NON PERFORMING FINANCING (NPF), DAN INFLASI TERHADAP PEMBIAYAAN YANG DISALURKAN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PERBANKAN SYARIAH

2 7 156

Analisis pengaruh inflasi srtifikat bank Indonesia Syariah (SBIS), non performing financing (NPF) dan dana pihak ketiga (DPK) terhadap pembiayaan murabahah pada bank Syariah di Indonesia (periode januari 2007--maret 2011)

6 43 157

Pengaruh DPK dan NPF terhadap pembiayaan yang disalurkan (pyd) serta implikasinya pada ROA : studi pada 3 bank umum syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 14 0

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Inflasi dan DPK terhadap NPF Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2013-2015

1 6 101

ANALISIS PENGARUH DPK, CAR, NPF DAN ROA TERHADAP PEMBIAYAAN DI PT BANK MUAMALAT Analisis Pengaruh DPK, CAR, NPF Dan ROA Terhadap Pembiayaan Di PT Bank Muamalat Indonesia TBK. Periode 2007-2013.

0 2 15

PENGARUH NPF DAN DPK TERHADAP PEMBIAYAAN BANK SYARIAH MANDIRI INDONESIA : LAPORAN KEUANGAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI INDONESIA PERIODE 2009-2015.

0 0 90

ANALISIS PENGARUH FDR, BOPO, NPF DAN DPK TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH (Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013) - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

ANALISIS PENGARUH NPF, CAR, FDR, DPK, DAN ROA TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

4 27 17