60
Bank Indonesia No. 11KEP.DGS 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal
tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
PT. Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi
kegiatan opersionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang mennjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam
kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indoenesia menuju Indonesia yang lebih baik.
Berikut ini adalah grafik pertumbuhan Dana Pihak Ketiga DPK, Non Performing Financing NPF, Pembiayaan Yang Disalurkan PYD dan ROA
pada Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2010 sampai 2013.
61
Gambar 4.5 Dana Pihak Ketiga Bank Syariah Mandiri
Sumber: Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri
Gambar 4.6 Non Performing Financing Bank Syariah Mandiri
Sumber: Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri 10000000
20000000 30000000
40000000 50000000
60000000
DPK
DPK
0,0000 0,0050
0,0100 0,0150
0,0200 0,0250
NPF
NPF
62
Gambar 4.7 Pembiayaan Yang Disalurkan Bank Syariah Mandiri
Sumber: Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri
Gambar 4.8 ROA Bank Syariah Mandiri
Sumber: Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri 10000000
20000000 30000000
40000000 50000000
60000000
PYD
PYD
0,0000 0,0050
0,0100 0,0150
0,0200 0,0250
0,0300
ROA
ROA
63
3. BRISyariah
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank
Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya No.1067KEP.GBIDpG2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT. Bank BRISyariah secara resmi
beroperasi. Kemudian PT. Bank BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan
perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam. Aktivitas PT. Bank BRISyariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember
2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRI Syariah proses
spin off yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat
Indonesia Persero, Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRISyariah.
Saat ini PT. Bank BRISyariah menjadi bank syariah ketiga terbesar berdasarkan aset. PT. Bank BRISyariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset,
jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRISyariah menargetkan menjadi bank ritel
modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan. Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRISyariah merintis sinergi dengan
PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk., dengan memanfaatkan jaringan kerja
64
PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan
dana masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip Syariah. Berikut ini adalah grafik pertumbuhan Dana Pihak Ketiga DPK, Non
Performing Financing NPF, Pembiayaan Yang Disalurkan PYD dan ROA pada Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2010 sampai 2013.
Gambar 4.9 Dana Pihak Ketiga BRISyariah
Sumber: Laporan Keuangan BRISyariah 2000000
4000000 6000000
8000000 10000000
12000000 14000000
16000000
DPK
DPK
65
Gambar 4.10 Non Performing Financing BRISyariah