Indeks Daya Pembeda Instrumen Penelitian

30 Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran tes pada uji coba kelas diperoleh butir soal tes memiliki interpretasi sukar, sedang dan mudah sehingga semua butir tes dapat digunakan dalam penelitian.

E. Prosedur Penelitian

Untuk mengukur kemampuan representasi matematis, penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pendahuluan dan tahap pelaksanaan. Pada tahap pendahuluan meliputi: 1. Melakukan penelitian pendahuluan untuk melihat kondisi sekolah dan kemudian me milih sampel penelitian. 2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dengan materi garis dan sudut untuk kedua kelas. Selanjutnya membuat Lembar Kerja Peserta Didik LKPD yang diberikan kepada siswa ketika pembelajaran. 3. Membuat instrumen tes kemampuan representasi matematis siswa beserta penyelesaian dan aturan penskorannya, lalu melakukan uji coba tes. Selanjutnya pada tahap pelaksanaan meliputi: 1. Pemberian pretest pada kedua kelas sampel untuk melihat kemampuan awal representasi matematis siswa. 2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kedua kelas sampel. 3. Pemberian posttest pada kedua kelas sampel untuk melihat kemampuan akhir representasi matematis siswa. 4. Pengumpulan, pengolahan data penelitian, a nalisis data dan penarikan kesimpulan. 31

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Data yang diperoleh dari hasil pretest dan postest dianalisis untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Besarnya peningkatan Hake, 1999: 1 dihitung dengan rumus gain ternormalisasi normalized gain = g, yaitu: g = Setelah data indeks gain diperoleh, selanjutnya dilakukan uji prasyarat.

a. Uji Normalitas

Langkah pertama yang dilakukan dalam uji prasyarat adalah uji normalitas. Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah kedua sampel berdistribusi normal atau tidak. Apabila kedua data sampel berdistribusi normal, maka akan dilakukan uji homogenitas, akan tetapi bila salah satu data sampel tidak berdistribusi normal tahap selanjutnya yang dilakukan adalah uji hipotesis. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov- Smirnov Z. Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah sebagai berikut. H : sampel data nilai gain berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : sampel data nilai gain berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Dalam Russefendi 1998: 405, untuk menghitung nilai Uji Kolmogorov-Smirnov Z, rumus yang digunakan sebagai berikut: Z =

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

1 25 62

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE THINK PAIR SHARE

1 16 67

DESKRIPSI DISPOSISI REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

3 14 64

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN THINK Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Dan Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditin

0 2 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN AUTOGRAPH.

0 2 39

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOMUNIKASI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE DENGAN THINK-PAIR-SHARE.

0 2 24

PERBEDAAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA

0 0 8

LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE DAN NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR PPKN

0 2 11