23 Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling.
Pengambilan sampel secara purposive dengan pertimbangan bahwa kelas yang dipilih diasuh oleh guru matematika yang sama sehingga memiliki pengalaman
belajar yang sama. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika di SMP Negeri 25 Bandarlampung, setiap kelas di sekolah tersebut memiliki rata-
rata kemampuan matematika yang hampir sama dan tidak ada kelas unggulan. Setelah berdiskusi dengan guru mitra, terpilihlah kelas VII E dengan jumlah 34
siswa sebagai kelas NHT dan kelas VII B dengan jumlah 34 siswa sebagai kelas TPS.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experiment eksperimen semu. Desain
yang digunakan adalah the pretes –posttes control group design seperti yang
diungkapkan oleh Fraenkel dan Wallen 1993: 248 sebagai berikut: Tabel 3.2 Pretes
– Posttes Kontrol Desain Kelompok
Perlakuan Pretes
Pembelajaran Postes
E
1
Y
1
NHT Y
2
E
2
Y
1
TPS Y
2
Keterangan: E
1
: kelas eksperimen 1 E
2
: kelas eksperimen 2 Y
1
: tes awal pretest Y
2
: tes akhir postest
24
C. Data Penelitian
Data dalam penelitian ini adalah data gain kemampuan representasi matematis
berupa data kuantitatif. Data diperoleh melalui tes yang dilakukan sebelum pembelajaran pretest dan sesudah pembelajaran posttest.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan
representasi matematis. Tes yang digunakan berbentuk uraian dengan pokok bahasan garis dan sudut. Instrumen tes yang digunakan pada pretest dan posttest
sama. Pedoman pemberian skor kemampuan representasi matematis disajikan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Kemampuan Representasi Matematis Skor
Menyatakan Menggambar Ekpresi Matematis Penemuan
Tidak ada
jawaban, kalaupun
ada hanya
memperhatikan ketidakpahaman tentang konsep sehingga informasi yang diberikan tidak
berarti apa-apa. 1
Hanya sedikit dari gambar atau diagram yang benar.
Hanya sedikit dari model matematika yang benar.
2 Melukiskan gambar atau
diagram namun kurang lengkap dan benar.
Menemukan model matematika dengan benar, namun salah dalam
mendapatkan solusi. 3
Melukiskan gambar atau diagram secara lengkap dan
benar. Menemukan model matematika
dengan benar kemudian melakukan perhitungan atau mendapatkan solusi
secara benar dan lengkap.
25 Tes yang diberikan bertujuan untuk mengukur kemampuan
representasi matematis siswa serta melihat perbandingan pembelajaran kooperatif yang diterapkan di
kedua kelas penelitian di SMPN 25 Bandar Lampung. Soal tes dikonsultasikan terlebih dahulu kepada seseorang yang dianggap ahli
Expert Judgement yaitu guru mata pelajaran tersebut. Data yang diperoleh dari hasil uji coba kemudian diolah untuk mengetahui kualitasnya melalui reliabilitas
tes, indeks daya pembeda, dan indeks kesukaran butir soal.
a. Validitas Instrumen
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana instrumen tes kemampuan representasi
matematis mencerminkan kemampuan representasi matematis terkait materi yang telah ditentukan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini soal tes dikonsultasikan
kepada guru mata pelajaran matematika kelas VII. Tes yang dikategorikan valid adalah yang telah dinyatakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang
diukur berdasarkan penilaian guru mitra. Penilaian terhadap kesesuaian isi tes dengan kisi-kisi tes yang diukur dan penilaian terhadap kesesuaian bahasa yang
digunakan dalam tes dengan kemampuan bahasa siswa dilakukan dengan menggunakan daftar ceklist oleh guru. Berdasarkan penilaian guru mitra, soal
yang digunakan telah dinyatakan valid Lampiran B.4, sehingga langkah selanjutnya diadakan uji coba soal yang dilakukan di luar sampel penelitian.
Berdasarkan rekomendasi dan pertimbangan dari guru mitra, maka dipilih kelas