Prestasi Belajar KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

42 Pembelajaran akan dirasakan memiliki makna apabila secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan pengalaman sehari-hari yang dialami oleh para siswa itu sendiri. Oleh karena itu, setiap guru harus memiliki bekal wawasan yang cukup luas, sehingga dengan wawasannya itu ia selalu dengan mudah memberikan ilustrasi, menggunakan sumber belajar dan media pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk aktif mencari dan melakukan serta menemukan sendiri kaitan antara konsep yang dipelajari dengan pengalamannya. Dengan cara itu, pengalaman belajar siswa akan memfasilitasi kemampuan siswa untuk melakukan transformasi terhadap pemecahan masalah lain yang memiliki sifat keterkaitan, meskipun terjadi pada ruang dan waktu yang berbeda. 2.5.2.2 Menemukan Inquiry Menemukan merupakan kegiatan inti dari pembelajaran kontekstual, melalui upaya menemukan akan memberikan penegasan bahwa pengetahuan dan ketrampilan serta kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan bukan merupakan hasil dari mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi merupakan hasil menemukan sendiri. Komalasari 2013: 12 mengemukakan bahwa di dalam inquiry, pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta melainkan hasil dari menemukan sendiri melalui siklus : 1 observasi observation; 2 bertanya questioning; 3 mengajukan dugaan hipotesis; pengumpulan data data gathering; dan 4 penyimpulan conclussion. 43 Menurut Amri dan Ahmadi 2010: 29 tahapan atau siklus inquiry adalah: 1 proses perpindahan pengamatan menjadi pemahaman; 2 siswa belajar menggunakan ketrampilan berpikir kritis; 3 observasi; 4 mengajukan dugaan; 5 bertanya; 6 mengumpulkan data; dan 7 menyimpulkan. Lebih lanjut Amri dan Ahmadi 2010: 29 menyatakan bahwa langkah-langkah kegiatan inquiry adalah: 1 merumuskan masalah; 2 mengamati atau melakukan observasi; 3 menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya; dan 4 mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru atau audien lainnya. Dilihat dari segi kepuasan secara emosional, sesuatu hasil menemukan sendiri nilai kepuasan lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pemberian. Hasil pembelajaran yang berasal dari kreativitas siswa sendiri, akan bersifat lebih tahan lama diingat oleh siswa jika dibandingkan dengan pemberian guru.

2.5.2.3 Bertanya Questioning

Unsur lain yang menjadi karakteristik utama pembelajaran kontekstual adalah kemampuan dan kebiasaan untuk bertanya. Penerapan unsur bertanya dalam pembelajaran kontekstual harus difasilitasi oleh guru, kebiasaan siswa untuk bertanya atau kemampuan guru dalam menggunakan pertanyaan yang baik akan mendorong pada peningkatan kualitas dan produktivitas pembelajaran. Dalam implementasi pembelajaran kontekstual, pertanyaan yang diajukan oleh guru atau siswa harus dijadikan alat atau pendekatan untuk menggali informasi atau sumber belajar yang ada kaitannya dengan kehidupan nyata. Dengan kata lain, tugas guru 44 adalah membimbing siswa melalui pertanyaan yang diajukan untuk mencari dan menmukan kaitan antara konsep yang dipelajari dalam kaitan dengan kehidupan nyata. Melalui penerapan bertanya, pembelajaran akan lebih hidup, akan mendorong proses dan hasil pembelajaran yang lebih luas dan mendalam, dan akan banyak ditemukan unsur-unsur terkait yang sebelumnya tidak terpikirkan baik oleh guru maupun oleh siswa. Oleh karena itu, cukup beralasan jika dengan pengembangan bertanya, produktivitas pembelajaran akan lebih tinggi karena dengan bertanya maka : 1 dapat menggali informasi baik administrasi maupun akademik; 2 mengecek pemahaman siswa; 3 membangkitkan respons siswa; 4 mengetahui sejauhmana keingintahuan siswa; 5 mengetahui hal-hal yang diketahui siswa; 6 memfokuskan perhatian siswa; 7 membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa; dan 8 menyegarkan kembali pengetahuan yang telah dimiliki siswa. 2.5.2.4 Masyarakat Belajar Learning Community Masyarakat belajar adalah membiasakan siswa untuk melakukan kerjasama dan memanfaatkan sumber belajar dari teman-teman belajarnya. Penerapan learning comunity dalam pembelajaran di kelas akan banya bergantung pada model komunikasi pembelajaran yang dikembangkan oleh guru. Dimana dituntut ketrampilan dan profesionalisme guru untuk mengembangkan komunikasi banyak arah interaksi yaitu model komunikasi yang bukan hanya hubungan antara guru dengan siswa atau sebaliknya, akan tetapi secara luas dibuka jalur hubungan komunikasi pembelajaran antara siswa dengan siswa lainnya.

Dokumen yang terkait

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Perbandingan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Berasrama Dengan Nonasrama Di Smp Kharisma Bangsa Tangerang Selatan

6 45 123

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN DENGAN METODE SCIENTIFIC INQUIRY DAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG

0 13 60

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT DENGAN SNOWBALL THROWING DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA DI KELAS XI SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG

0 8 71

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X SMA DI BANDAR LAMPUNG

1 18 91

KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSTEMPORAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 8 9

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 4 KOTA KARANG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 36

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEMAMPUAN AWAL SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA NEGERI 1 SIBOLGA.

0 1 21

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA.

0 4 8

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII IPA DENGAN SISWA KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 7 SURAKARTA Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Siswa Kelas XII IPA Dengan Siswa Kelas XII IPS Di SMA Negeri 7 Surakarta.

0 1 13