60 Selanjutnya Dewey Eggen, 2012: 313 menganjurkan agar bentuk isi pelajaran
hendaknya dimulai dari pengalaman siswa dan berakhir dengan pola struktur mata pelajaran. Siswa akan bekerja karena dengan bekerja akan memberikan
pengalaman yang akan memimpin orang untuk bertindak bijaksana dan benar.
2.7 Kemampuan Siswa
Pertumbuhan individu terlihat pada bertambahnya aspek fisik yang bersifat kuantitatif serta bertambahnya aspek psikis yang lebih bersifat kaulitatif. Dalam
kegiatan pendidikan dan pembelajaran, keduanya dilayani secara seimbang, selaras dan serasi agar dapat terbentuknya kepribadian yang integral. Adapun
kegiatan ini dilaksanakan tidak lain untuk menghasilkan siswa dengan berbagai kemampuan yang dapat dihandalkan nanti ketika mereka turun pada konsep nyata
yakni berkarya di dalam kehidupan masyarakat. Fajri 2009: 134 mengemukakan bahwa kemampuan berasal dari kata mampu
yang mempunyai arti dapat atau bisa. Kemampuan juga disebut kompetensi. Sedangkan Donald seperti dikutip oleh Sardiman 2009:73 mengemukakan
kemampuan adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya pikiran dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Mampu adalah cakap dalam menjalankan tugas, mampu dan cekatan. Kata
kemampuan sama artinya dengan kecekatan. Mampu atau kecekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu pekerjaan dengan cepat dan benar. Seseorang yang
dapat melakukan dengan cepat tetapi salah tidak dapat dikatakan mampu. Spencer and Spencer dalam Uno 2010: 62 mendefinisikan kemampuan sebagai :
61 “Karakteristik yang menonjol dari seseorang individu yang berhubungan dengan
kinerja efektif dansuperior dalam suatu pekerjaan atau situasi ”.
Demikian pula apabila seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar tetapi
lambat, juga tidak dapat dikatakan mampu. Seseorang yang mampu dalam suatu bidang tidak ragu-ragu melakukan pekerjaan tersebut, seakan-akan tidak pernah
dipikirkan lagi bagaimana melaksanakannya, tidak ada lagi kesulitan-kesulitan yang menghambat. Ruang lingkup kemampuan cukup luas, meliputi kegiatan
berupa perbuatan, berfikir, berbicara, melihat, dan sebagainya. Akan tetapi, dalam pengertian sempit biasanya kemampuan lebih ditunjukkan kepada kegiatan yang
berupa perbuatan. Menurut Uno 2010: 23 hakikat kemampuan adalah dorongan internal dan
eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
mendukung. Dengan adanya kemampuan siswa akan lebih mudah dalam mempelajari setiap materi yang diajarkan termasuk materi yang berkaitan dengan
mata pelajaran fisika. Menurut Hamalik 2008: 162 kemampuan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :
1 Kemampuan intrinsik adalah kemampuan yang tercakup di dalam situasi
belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan murid. 2
Kemampuan ekstrinsik adalah kemampuan yang hidup dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional.
62 Berdasarkan pengertian kemampuan diatas, maka dapat ditarik suatu pengertian
bahwa kemampuan adalah kompetensi mendasar yang perlu dimiliki siswa dalam mempelajari lingkup materi dalam suatu mata pelajaran pada jenjang tertentu.
2.8 Karakteristik Fisika SMA
Secara ontologism fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan pemahaman mendasar hukum-hukum yang menggerakkan. Fisika
adalah studi mengenai dunia anorganik fisik, sebagai lawan dari dunia organik seperti biologi, fisiologi dan lain-lain. Physical Science, Britannica Concise
Encyclopedia, 2006: 245. Atau dalam pengertian lain fisika adalah ilmu yang mempelajarimengkaji benda-benda yang ada di alam, gejala-gejala, kejadian-
kejadian alam serta interaksi dari benda-benda di alam tersebut secara fisik dan mencoba merumuskannya secara matematis sehingga dapat dimengerti secara
pasti oleh manusia untuk kemanfaatan umat manusia lebih lanjut. Jadi fisika merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan sains yang mempelajari sesuatu yang
konkret dan dapat dibuktikan secara matematis dengan menggunakan rumus- rumus persamaan yang didukung adanya penelitian yang terus dikembangkan oleh
para fisikawan. Secara epistimologi fisika adalah bidang ilmu yang tertua, karena dimulai dari
pengamatan-pengamatan dari gerakan benda-benda langit. Terdapat dua hal saling terkait yang tidak bisa dipisahkan di dalam fisika, yaitu pengamatan dalam
eksperimen dan telaah teori. Keduanya tidak dapat dipisahkan saling tergantung satu sama lain. Untuk sesuatu yang baru teori bergantung pada hasil-hasil
eksperimen, tapi di sisi lain arah eksperimen dipandu dengan adanya teori.
63 Awal mula adanya ilmu fisika ini lebih pada berbagai macam pertanyaan yang
timbul dalam benak manusia mengenai segala apa yang ada dan terjadi di alam ini yang membuat manusia melakukan berbagai upaya guna mencari jawabannya.
Salah satunya adalah dengan melakukan pengamatan yang dilanjutkan dengan penelitian yang akhirnya akan mendapatkan suatu hasil sebagai jawaban berupa
teori mengenai fenomena alam yang ada dalam hukum-hukum fisika. Tujuan fisika adalah agar kita dapat mengerti bagian dasar dari benda-benda dan interaksi
antara benda-benda. Perkembangan ilmu fisika dalam kehidupan manusia telah membawa manusia kepada kehidupan yang lebih baik.
Ilmu Pengetahuan Alam IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran menekankan
pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar pe serta didik menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA
diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi
maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Perkembangan pesat dibidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dipicu oleh temuandi bidang
64 fisika material melalui penemuan piranti mikroelektronika yang mampu memuat
banyak informasi dengan ukuran sangat kecil. Sebagai ilmu yang mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada manusia
untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta pengurangan dampak bencana alam tidak akan berjalan secara
optimal tanpa pemahaman yang baik tentang fisika. Pembelajaran fisika pada tingkat SMAMA, dipandang penting untuk diajarkan
sebagai mata pelajaran tersendiri dengan beberapa pertimbangan. Pertama, selain memberikan bekal ilmu kepada peserta didik, mata pelajaran fisika dimaksudkan
sebagai wahana untuk menumbuhkan kemampuan berpikir yang berguna untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, mata pelajaran
fisika perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan
untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Pembelajaran fisika dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup.
Mata pelajaran fisika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan :
1. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan dan
keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa 2.
Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain