Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
11-13
11.10. Sistem Pembumian TN
Sistem TN mempunyai satu titik yang dikebumikan langsung pada
titik bintang sekunder trafo, dan BKT instalasi dihubungkan ke titik
tersebut oleh penghantar proteksi PEN. Ada tiga jenis sistem TN
sesuai dengan susunan penghantar netral N dan penghantar proteksi
PE.
1
• Sistem TN-S fungsi penghantar proteksi PE terpisah diseluruh sistem gambar-11.21a. Titik netral dibumikan di R
B.
• Sistem TN-C-S fungsi
penghantar netral N dan penghantar proteksi PE
digabungkan dalam penghantar tunggal, di sebagian sistem
gambar-11.21b. Titik netral sistem dibumukan dengan nilai
tahanan R
B
.
• TN-C fungsi penghantar netral
N dan penghantar proteksi PE tergabung dalam
penghantar tunggal PEN diseluruh sistem gambar-11.21c.
Titik netral sistem dibumikan dengan nilai tahanan R
B
. Sistem pembumian TT mempunyai
satu titik yang dibumikan langsung R
B
. BKT dihubungkan ke elektrode bumi secara listrik terpisah R
A
dari
elektrode bumi sistem gambar- 11.22.
1
PUIL 2000, hal 45
Gambar 11.21b : Sistem Pembumian TN-C-S
Gambar 11.21c : Sistem pembumian TN-C
Gambar 11.22 : Sistem Pembumian TT
Gambar 11.21a : Sistem Pembumian TN-S
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
11-14 Sistem pembumian IT semua bagian
aktif yang diisolasi dari bumi, atau satu titik dihubungkan ke bumi
melalui suatu impedansi R
B
. BKT instalasi listrik dibumikan secara
independen atau secara kolektif atau pembumian sistem R
A
gambar-11.23.
11.11. Pengukuran Pengaman pada Sistem Pembumian TN
Sistem pembumian TN-C-S penghantar netral N dan penghantar proteksi PE
digabungkan dalam penghantar tunggal, disebagian sistem. Beban tiga phasa
terjadi gangguan isolasi pada belitan phasa-1 gambar-11.24.
Alternatif-1 : Jalannya arus saat terjadi gangguan
adalah : Arus dari trafo - L1 - belitan phasa-1 - badan alat- kawat PE -
netral trafo. Alternatif-2 :
Kawat PEN dekat trafo putus, arus dari trafo - L1 - belitan phasa-1 - badan alat - kawat PE --- terminal penyama potensial - pembumian R
A
- tanah - pembumian R
B
- netral trafo. Perbandingan tahanan RB dan RE :
V U
V R
R
O E
B
50 50
−
R
B
Tahanan pembumian trafo R
E
Tahanan pembumian potensial 50V Tegangan sentuh aman manusia
Uo Tegangan phasa-netral
Kondisi normal tegangan phasa ke netral L1-N = L2-N = L3-N = 230 V hubungan bintang dengan titik netral dibumikan di R
B
gambar-11.25. Sehingga
tegangan phasa ke phasa L1-L2 = L2-L3 = L3-L1 = 400 V. Ketika terjadi gangguan phasa L1-PE, drop tegangan di R
B
= 50 V. Sehingga titik netral PEN Gambar 11.23 : Sistem
Pembumian IT
Gambar 11.24 : Sistem pembumian TN-C-S digabung kawat PE
Gambar 11.25 : Beda tegangan titik netral akibat gangguan ke
tanah
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
11-15 bergeser sebesar = 50V, besarnya tegangan phasa L1-N menjadi 180 V 230V-
50V. Tegangan phasa L2-N = L3-N menjadi 259V metode geometris.
Tabel 11.5. Waktu pemutusan maksimum sistem TN Tegangan
U Waktu pemutusan
detik AC 230 V
0,4 AC 400 V
0,2 AC 400 V
0,1 Waktu pemutusan konvensional maksimum 5 detik
Tabel 11.6. Penampang penghantar sistem TN TN-C
Penampang penghantar PEN tidak boleh kurang 10mm
2
tembaga atau 16 mm
2
aluminium TN-S
Penghantar PE terpisah dari penghantar netral 10 mm
2
tembaga atau 16mm
2
aluminium. tetapi tidak boleh kurang dari penghantar phasenya
11.12. Pengaman Gawai Proteksi Arus Sisa ELCB
GPAS
3
atau ELCB Earth Leakage Circuit Breaker adalah pemutus
yang peka terhadap arus sisa, yang dapat memutuskan sirkit
termasuk penghantar netralnya secara otomatis dalam waktu
tertentu gambar-11.26. Apabila arus sisa yang timbul karena
terjadi kegagalan isolasi melebihi nilai tertentu, sehingga
tercegahlah bertahannya tegangan sentuh yang terlalu tinggi. ELCB
sangat dianjurkan pada sistem TT. Untuk sistem TN-S dan TN-C berikut sistem IT tidak boleh dipasang ELCB.
Desain fisik ELCB dengan satu phasa, dengan kawat phasa dan netral diputus bersamaan dengan arus bocor 50mA gambar-11.27. Dilengkapi dengan
tombol reset, jika ditekan tombol reset maka ELCB akan bekerja memutus rangkaian OFF. ELCB harus di ON kan kembali dengan menaikkan tombol ON
ke atas. Untuk pemakaian daya besar dipilih arus sisa dengan rating lebih besar dari 30 mA, misalkan 300 mA atau 500 mA.
Gambar 11.26 : Prinsip kerja ELCB