Proteksi dengan Isolasi Bagian Aktif

Sistem Pengamanan Bahaya Listrik 11-11

11.7. Proteksi dengan Rintangan

Ruang gardu dan panel listrik merupakan ruang yang memiliki tingkat bahaya listrik yang tinggi. Hanya teknisi listrik yang berpengalaman yang boleh berada ditempat tersebut untuk keperluan pelayanan dan perbaikan saja. Diperlukan rintangan beru- pa pagar besi yang dilengkapi dengan kunci sehingga orang yang tidak berkepentingan bisa bebas keluar masuk ruangan gambar- 11.18. Maksud dari rintangan adalah untuk mencegah sentuhan tidak disengaja dengan bagian aktif, tetapi tidak mencegah sentuh- an disengaja dengan cara menghindari rin- tangan secara sengaja. Rintangan diberikan tanda-tanda bahaya listrik dengan warna merah menyolok sehingga mudah dikenali dan memberi peringatan secara jelas. Bentangan kawat saluran udara telanjang di atas atap rumah harus diperhatikan jarak minimal dengan atap rumah sebesar 2,5 meter dan jarak dari cerobong 0,4 meter gambar-11.19. Jarak ini cukup aman jika orang berdiri dan jangkauan tangan tidak akan menyentuh kawat listrik secara lang- sung. Tiang antena dari logam yang berdiri tegak harus dijauhkan dari jalur saluran ka- wat telanjang, untuk menghindarkan saat tiupan angin cukup kencang akan saling menyentuh dan membahayakan. Penangkal petir juga cukup jauh dari saluran kawat udara telanjang.

11.8. Proteksi dari Sentuhan Tidak Langsung

Sentuhan tidak langsung adalah sentuhan pada BKT bagian konduktif terbuka peralatan atau instalasi listrik yang menjadi bertegangan akibat kegagalan isolasi. Sumber listrik 3 phasa dengan 5 kawat L1, L2, L3, N dan PE gambar-11.20. BKT saat normal tidak bertegangan dan aman Gambar 11.18 : Pengamanan dengan rintangan Gambar 11.19 : Jarak aman bentangan kabel udara Gambar 11.20 : Pengamanan sentuhan tidak langsung Sistem Pengamanan Bahaya Listrik 11-12 disentuh. Ketiga isolasi gagal, aliran listrik gangguan dikembalikan ke kawat PE, sehingga orang terhindar arus kejut meskipun menyentuh bagian BKT.

11.9. Jenis Sistem Distribusi

Secara komersial sistem distribusi listrik banyak menggunakan listrik AC tiga phasa dan satu phasa. Distribusi tegangan DC dipakai untuk keperluan khusus seperti saluran listrik atas Kereta Rel Listrik dengan tegangan 1500V di wilayah Jabotabek. Sistem penghantar distribusi dikenal dua yaitu jenis sistem penghantar aktif dan jenis pembumian sistem. Jenis penghantar aktif AC menurut PUIL 2000: 45 dikenal beberapa jenis, meliputi phase tunggal 2 kawat, phasa tunggal 3 kawat, phase dua 3 kawat, phase dua 5 kawat, phase tiga 3 kawat dan phase tiga dengan 4 kawat. Jenis pembumian sistem untuk sistem tiga phasa secara umum dikenal tiga sistem, yaitu TN, TT dan IT. Tabel 11.4. Jenis Pembumian Sistem Contohnya sistem TN-C T Huruf pertama menyatakan hubungan sistem tenaga listrik ke bumi, T = hubungan langsung ke bumi I = satu titik dihubungkan ke bumi melalui suatu impedansi. N Huruf kedua menyatakan hubungan BKT instalasi ke bumi. T = hubungan listrik langsung BKT ke bumi, tidak tergantung pembumian setiap titik tenaga listrik, N = hubungan listrik langsung BKT ketitik yang dikebumikan dari sistem tenaga listrik, yang dikebumikan titik netral. C Huruf berikutnya, menyatakan susunan penghantar netral N dan penghantar proteksi PE. S = fungsi proteksi yang diberikan oleh penghantar yang terpisah dari netral atau dari saluran yang dikebumikan C = fungsi netral atau fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal PEN. Keterangan : Notasi T terre, prancis langsung, I isolate mengisolasi N netral, S separate memisahkan, C common bersamaan