Pengaman Gawai Proteksi Arus Sisa ELCB

Sistem Pengamanan Bahaya Listrik 11-16 Pemasangan ELCB pada sistem TT dilakukan dengan cara penghantar protektif PE memiliki rel atau terminal tersendiri, terminal PE dibumikan tersendiri R A gambar- 11.28. Suplay tiga phasa L1-L2-L3 dan N disambungkan langsung ke terminal ELCB. Cara ini bisa melayani beban satu phasa, beban motor tiga phasa dan tersedia melayani stop kontak. Jika salah satu beban terjadi kegagalan isolasi, maka pada kawat netral mengalir arus bocor. Jika besarnya arus bocor memenuhi syarat maka akan mengaktifkan sistem mekanik elektromag- netik, dan ELCB akan OFF secara otomatis. Tabel 11.7. Kemampuan ELCB pada tegangan 230V Arus bocor mA Daya Watt 30 6,9 300 69 500 115 Rating arus beban 10ª 2.300 Rating arus beban 16ª 3.680 Kini tersedia ELCB dalam bentuk portabel yang dipasangkan pada stop kontak, dan diujung lainnya terhubung ke stop kontak menuju beban gambar-11.29. Persyaratan bisa bekerja dengan baik penghantar PE tersambung dengan baik ke bumi. Bebannya satu phasa berupa peralatan kerja yang mudah dipindah-pindahkan seperti mesin bor tangan, mesin gergaji listrik. Perhatikan daya beban harus sesuai dengan rating ELCB. Gambar 11.27 : Fisik ELCB Gambar 11.28 : Pemasangan ELCB untuk pengamanan kelompok beban Gambar 11.29 : ELCB portabel Sistem Pengamanan Bahaya Listrik 11-17 Sistem TN yang dilengkapi dengan ELCB dapat dilakukan dengan penghantar netral N dan penghantar protektif PE terpisah. Badan alat dihubungkan dengan penghantar PE. Penghantar netral dan protektif disatukan pada titik sumber dihubungkan ke bumi di R B gambar-11.30. Ketika terjadi kegagalan isolasi, arus bocor akan mengaktifkan ELCB dan tegangan sentuh yang besar tidak akan terjadi.

11.13. Pengukuran Pengaman pada Sistem Pembumian TT

Sistem TT dalam PUIL 2000 disebut sistem Pembumian Pengaman sistem PP, dilakukan dengan cara membumikan titik netral di sumbernya R B , BKT dibumikan dengan penghantar protektif secara terpisah R A gambar-11.31. Saat terjadi gangguan phasa L1 arus gangguan dari kawat PE mengalir lewat R A , kemudian arus mengalir menuju R B dan kembali ke netral trafo. Sistem pembumian TT yang dipasang ELCB pada beban satu phasa dan beban tiga phasa, pembumian dua beban disatukan dengan kawat PE dikebumikan di R A . Saat terjadi gangguan arus gangguan mengalir ke kawat PE ke pembumian RA lewat tanah menuju ke R B dan ke netral trafo gambar-11.32. Besarnya tahanan pembumian R A : N L A I U R = Gambar 11.30 : ELCB pada pembumian TN Gambar 11.31 : Pengukuran tahanan pembumian sistem TT Gambar 11.32 : ELCB pada sistem TT Sistem Pengamanan Bahaya Listrik 11-18 R A Tahanan pembumian penghantar PE I ǻn Arus bocor ELCB Contoh: Tegangan jala-jala 230 V diketahui tahanan saat hubung singkat 5 Ω, diketahui tahanan pembumian PE sebesar 2 Ω. Hitunglah besarnya arus gangguan dan besarnya tegangan sentuh. Jawaban : A O K R U I = = 5 230V = 46 A U B = I K . R A = 46A x 2 Ω = 92 V Dengan melihat karakteristik ELCB dipilih rating 16A. Tabel 11.8. Tahanan Pembumian R A pada Sistem TT Arus sisa ELCB Tahanan RA dalam Ω UL = 50 V UL = 25 V 0,01 A 5.000 2500 0,03 A 1.665 832 0,3 A 165 82 0,5 A 100 50

11.14. Pengukuran Pengaman pada Sistem Pembumian IT

Sistem pembumian IT, instalasi harus diisolasi dari bumi atau dihubungkan ke bumi melalui suatu impedansi yang cukup tinggi R B gambar-11.33. Titik netral buatan dapat dihubungkan secara langsung ke bumi jika impedansi urutan nol yang dihasilkan cukup tinggi. Jika tidak ada titik netral maka penghantar phasa dapat dihubungkan ke bumi melalui suatu impedansi. BKT harus dibumikan secara individual, dalam kelompok atau secara kolektif ke pipa besi atau komponen logam yang terhubung langsung ke tanah. Gambar 11.33 : Pengukuran tahanan pembumian sistem IT