Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
11-12 disentuh. Ketiga isolasi gagal, aliran listrik gangguan dikembalikan ke kawat PE,
sehingga orang terhindar arus kejut meskipun menyentuh bagian BKT.
11.9. Jenis Sistem Distribusi
Secara komersial sistem distribusi listrik banyak menggunakan listrik AC tiga phasa dan satu phasa. Distribusi tegangan DC dipakai untuk keperluan khusus
seperti saluran listrik atas Kereta Rel Listrik dengan tegangan 1500V di wilayah Jabotabek. Sistem penghantar distribusi dikenal dua yaitu jenis sistem
penghantar aktif dan jenis pembumian sistem. Jenis penghantar aktif AC menurut PUIL 2000: 45 dikenal beberapa jenis, meliputi phase tunggal 2 kawat,
phasa tunggal 3 kawat, phase dua 3 kawat, phase dua 5 kawat, phase tiga 3 kawat dan phase tiga dengan 4 kawat.
Jenis pembumian sistem untuk sistem tiga phasa secara umum dikenal tiga sistem, yaitu TN, TT dan IT.
Tabel 11.4. Jenis Pembumian Sistem
Contohnya sistem TN-C T
Huruf pertama menyatakan hubungan sistem tenaga listrik ke bumi,
T = hubungan langsung ke bumi I = satu titik dihubungkan ke bumi melalui suatu impedansi.
N Huruf kedua menyatakan hubungan BKT instalasi ke bumi.
T = hubungan listrik langsung BKT ke bumi, tidak tergantung pembumian setiap titik tenaga listrik,
N = hubungan listrik langsung BKT ketitik yang dikebumikan dari sistem tenaga listrik, yang dikebumikan titik netral.
C Huruf berikutnya, menyatakan susunan penghantar netral N
dan penghantar proteksi PE. S = fungsi proteksi yang diberikan oleh penghantar yang terpisah
dari netral atau dari saluran yang dikebumikan C
= fungsi netral atau fungsi proteksi tergabung dalam
penghantar tunggal PEN.
Keterangan : Notasi T terre, prancis langsung, I isolate mengisolasi
N netral, S separate memisahkan, C common bersamaan
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
11-13
11.10. Sistem Pembumian TN
Sistem TN mempunyai satu titik yang dikebumikan langsung pada
titik bintang sekunder trafo, dan BKT instalasi dihubungkan ke titik
tersebut oleh penghantar proteksi PEN. Ada tiga jenis sistem TN
sesuai dengan susunan penghantar netral N dan penghantar proteksi
PE.
1
• Sistem TN-S fungsi penghantar proteksi PE terpisah diseluruh sistem gambar-11.21a. Titik netral dibumikan di R
B.
• Sistem TN-C-S fungsi
penghantar netral N dan penghantar proteksi PE
digabungkan dalam penghantar tunggal, di sebagian sistem
gambar-11.21b. Titik netral sistem dibumukan dengan nilai
tahanan R
B
.
• TN-C fungsi penghantar netral
N dan penghantar proteksi PE tergabung dalam
penghantar tunggal PEN diseluruh sistem gambar-11.21c.
Titik netral sistem dibumikan dengan nilai tahanan R
B
. Sistem pembumian TT mempunyai
satu titik yang dibumikan langsung R
B
. BKT dihubungkan ke elektrode bumi secara listrik terpisah R
A
dari
elektrode bumi sistem gambar- 11.22.
1
PUIL 2000, hal 45
Gambar 11.21b : Sistem Pembumian TN-C-S
Gambar 11.21c : Sistem pembumian TN-C
Gambar 11.22 : Sistem Pembumian TT
Gambar 11.21a : Sistem Pembumian TN-S