33
C. Prosedur Penelitian dan Rancangan Pembelajaran 1. Prosedur Penelitian
Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. Melakukan survey awal ke sekolah untuk mengetahui jumlah kelas dan siswa
yang akan dijadikan subjek penelitian. b. Menentukan dua kelas yang akan dijadikan subjek penelitian, yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. c. Melakukan uji coba instrumen pada kelas yang tidak dijadikan subjek
penelitian. d. Memberikan pretes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
e. Menerapkan perlakuan X yaitu model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media peta selama tiga kali pertemuan pada kelas
eksperimen. f.
Memberikan postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengukur prestasi belajar kedua kelas tersebut.
g. Menghitung perbedaan antara nilai pretes, postes, ketuntasan belajar, dan gain prestasi belajar geografi kelas eksperimen dan kelas kontrol.
h. Membandingkan perbedaan-perbedaan tersebut untuk menentukan ada atau tidaknya perbedaan yang timbul, jika ada, sebagai akibat dari perlakuan X.
i. Melakukan uji hipotesis untuk menentukan apakah perbedaan itu signifikan,
dalam penelitian ini dilakukan uji t dan uji efektivitas pembelajaran pada masing-masing kelas. Kalau terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol, maka perlakuan yang diberikan dapat dikatakan efektif.
34
2. Rancangan Pembelajaran a. Model Pembelajaran NHT dengan Menggunakan Media Peta
Penerapan model pembelajaran NHT dengan menggunakan media peta dilakukan di kelas eksperimen yaitu kelas XI IPS 1. Media peta ditampilkan melalui slide
power point dengan bantuan LCD proyektor. Agar siswa lebih jelas dalam melihat peta, guru membagikan peta berbentuk print out sebagai media yang dijadikan
bahan diskusi. Pada pertemuan pertama siswa diberi pretes. Pretes berjumlah 30 soal pilihan jamak yang telah diuji coba sebelumnya dan telah memenuhi uji
persyaratan instrumen sehingga soal dapat dikatakan valid. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan pretes adalah 30 menit.
Setelah itu guru menerapkan model pembelajaran NHT dengan menggunakan
media peta. Ada empat tahap dalam melaksanakan model pembelajaran NHT, pada tahap pertama siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil yang
masing-masing berjumlah 5 orang, dimana setiap siswa dalam kelompok mendapatkan nomor yang berbeda. Karena siswa dalam kelas eksperiman
berjumlah 40 orang maka kelompok yang terbentuk sebanyak 8 kelompok. Tahap kedua, guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok
mengerjakannya. Tugas yang diberikan pada pertemuan pertama adalah tugas menganalisis Peta Kejadian Bencana Kekeringan di Indonesia Tahun 1979
– 2009 dan Peta Ancaman Bencana Banjir di Indonesia Tahun 2011. Tahap ketiga,
kelompok berdiskusi menemukan jawaban yang tepat dari soal atau masalah yang didiskusikan. Tahap keempat, guru memanggil salah satu nomor siswa, dan
nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja dari kelompoknya.
35
Pada pertemuan kedua guru tidak melaksanakan pretes melainkan langsung menerapkan model pembelajaran NHT menggunakan media peta. Langkah-
langkah yang dilakukan pada pertemuan kedua ini sama dengan pertemuan pertama, jumlah kelompok dan anggotanya juga sama. Yang dibedakan adalah
media peta dan materi diskusinya. Media peta yang sekaligus menjadi materi diskusi pada pertemuan kedua adalah Peta Resiko Bahaya Longsor di Indonesia
Tahun 2011 dan Peta Ancaman Cuaca Ekstrem di Indonesia Tahun 2011. Siswa diberi tugas untuk menganalisis kedua peta tersebut. Setelah itu guru memanggil
salah satu nomor siswa, dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja dari kelompoknya.
Pada pertemuan ketiga guru masih menerapkan model pembelajaran NHT
menggunakan media peta. Langkah-langkah penerapan model pembelajaran NHT yang dilakukan pada pertemuan ketiga ini sama dengan langkah-langkah yang
dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua, jumlah kelompok dan anggota yang ada dalam setiap kelompok juga tetap sama. Yang dibedakan adalah media
peta dan materi diskusinya. Media peta yang sekaligus menjadi materi diskusi pada pertemuan ketiga adalah
Peta Persebaran Taman Nasional di Indonesia. Dengan adanya media peta tersebut, setiap kelompok ditugaskan untuk menuliskan sebanyak-banyaknya
nama provinsi beserta nama taman nasional yang ada di Indonesia dan menjelaskan tentang taman nasional tersebut. Setelah itu guru memanggil salah
satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja dari kelompoknya. Di akhir proses pembelajaran pada pertemuan ketiga siswa diberi