48
b. Uji Efektivitas Pembelajaran
Untuk hipotesis keempat, dilakukan uji efektivitas pembelajaran. Menurut Uno dan Mohammad 2012:190 indikator pembelajaran efektif dapat diketahui dari
prestasi belajar siswa yang baik. Petunjuk keberhasilan belajar siswa dapat dilihat bahwa siswa tersebut menguasai materi pelajaran yang diberikan. Selanjutnya,
tingkat penguasaan materi dalam konsep belajar tuntas menurut Trianto 2011:241 adalah ketuntasan klasikal, yaitu pembelajaran dapat dikatakan tuntas
jika dalam suatu kelas terdapat ≥ 85 siswa yang telah tuntas belajarnya. Nilai KKM mata pelajaran geografi kelas XI IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung
adalah 72. Siswa yang memilik i nilai ≥ 72 berarti dikatakan tuntas belajarnya.
Sedangkan siswa yang memiliki nilai 72 berarti dikatakan tidak tuntas belajar. Untuk mengukur ketuntasan klasikal digunakan rumus presentase yaitu:
= x 100
Keterangan:
: presentase f : jumlah siswa yang tuntas belajar
N : jumlah seluruh siswa dalam satu kelas Dengan kriteria jika dalam suatu kelas terdapat ≥ 85 siswa yang telah tuntas
belajarnya maka pembelajaran tersebut dikatakan efektif. Begitu pula jika terdapat 85 siswa yang telah tuntas belajarnya maka pembelajaran tersebut dikatakan
tidak efektif.
49
J. Hipotesis Statistik 1. Hipotesis Pertama
Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretes antara kelas yang diberi perlakuan model pembelajaran NHT menggunakan media peta dan kelas yang diberi
metode ceramah. Ha : Ada perbedaan rata-rata nilai pretes antara kelas yang diberi perlakuan
model pembelajaran NHT menggunakan media peta dan kelas yang diberi metode ceramah.
Dapat ditulis hipotesis statistiknya sebagai berikut:
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
Kriteria pengujian: Jika probabilitas sig. 0,025 maka Ho diterima, sebaliknya jika probabilitas
sig. 0,025 maka Ho ditolak; atau Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak dengan taraf kepercayaan 5 α =
0,05, sebaliknya jika t hitung t tabel maka Ho diterima Rusman, 2011:94. 2. Hipotesis Kedua
Ho : Rata-rata nilai postes pada kelas yang diberi perlakuan model pembelajaran NHT menggunakan media peta lebih rendah dibandingkan dengan kelas
yang diberi metode ceramah. Ha : Rata-rata nilai postes pada kelas yang diberi perlakuan model pembelajaran
NHT menggunakan media peta lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang
diberi metode ceramah.
50
Dapat ditulis hipotesis statistiknya sebagai berikut:
Ho : µ1 µ2
Ha : µ1 µ2 Kriteria pengujian:
Jika probabilitas sig. 0,05 maka Ho diterima, sebaliknya jika probabilitas sig. 0,05 maka Ho ditolak; atau
Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak dengan taraf kepercayaan 5 α = 0,05, sebaliknya jika t hitung t tabel maka Ho diterima Rusman, 2011:94.
3. Hipotesis Ketiga
Ho : Model pembelajaran NHT menggunakan media peta kurang efektif dibandingkan dengan metode ceramah pada mata pelajaran geografi kelas
XI IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung. Ha : Model pembelajaran NHT menggunakan media peta lebih efektif
dibandingkan dengan metode ceramah pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung.
Dapat ditulis hipotesis statistiknya sebagai berikut:
Ho : µ1 µ2
Ha : µ1 µ2
Dengan kriteria jika ketuntasan belajar kelas eksperimen kurang dari kelas kontrol
maka Ho diterima, sebaliknya jika ketuntasan belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol maka Ho ditolak.
51
4. Hipotesis Keempat
Ho : Gain peningkatan prestasi belajar geografi pada kelas yang diberi perlakuan model pembelajaran NHT menggunakan media peta lebih rendah
dibandingkan dengan kelas yang diberi metode ceramah. Ha : Gain peningkatan prestasi belajar geografi pada kelas yang diberi
perlakuan model pembelajaran NHT menggunakan media peta lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang diberi metode ceramah.
Dapat ditulis hipotesis statistiknya sebagai berikut:
Ho : µ1 µ2 Ha : µ1 µ2
Kriteria pengujian: Jika probabilitas sig. 0,05 maka Ho diterima, sebaliknya jika probabilitas
sig. 0,05 maka Ho ditolak; atau Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak dengan taraf kepercayaan 5 α =
0,05, sebaliknya jika t hitung t tabel maka Ho diterima Rusman, 2011:94.