Uji Daya Pembeda Menurut Arikunto 2007:211 daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal

48

b. Uji Efektivitas Pembelajaran

Untuk hipotesis keempat, dilakukan uji efektivitas pembelajaran. Menurut Uno dan Mohammad 2012:190 indikator pembelajaran efektif dapat diketahui dari prestasi belajar siswa yang baik. Petunjuk keberhasilan belajar siswa dapat dilihat bahwa siswa tersebut menguasai materi pelajaran yang diberikan. Selanjutnya, tingkat penguasaan materi dalam konsep belajar tuntas menurut Trianto 2011:241 adalah ketuntasan klasikal, yaitu pembelajaran dapat dikatakan tuntas jika dalam suatu kelas terdapat ≥ 85 siswa yang telah tuntas belajarnya. Nilai KKM mata pelajaran geografi kelas XI IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung adalah 72. Siswa yang memilik i nilai ≥ 72 berarti dikatakan tuntas belajarnya. Sedangkan siswa yang memiliki nilai 72 berarti dikatakan tidak tuntas belajar. Untuk mengukur ketuntasan klasikal digunakan rumus presentase yaitu: = x 100 Keterangan: : presentase f : jumlah siswa yang tuntas belajar N : jumlah seluruh siswa dalam satu kelas Dengan kriteria jika dalam suatu kelas terdapat ≥ 85 siswa yang telah tuntas belajarnya maka pembelajaran tersebut dikatakan efektif. Begitu pula jika terdapat 85 siswa yang telah tuntas belajarnya maka pembelajaran tersebut dikatakan tidak efektif. 49

J. Hipotesis Statistik 1. Hipotesis Pertama

Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretes antara kelas yang diberi perlakuan model pembelajaran NHT menggunakan media peta dan kelas yang diberi metode ceramah. Ha : Ada perbedaan rata-rata nilai pretes antara kelas yang diberi perlakuan model pembelajaran NHT menggunakan media peta dan kelas yang diberi metode ceramah. Dapat ditulis hipotesis statistiknya sebagai berikut: Ho : µ1 = µ2 Ha : µ1 ≠ µ2 Kriteria pengujian:  Jika probabilitas sig. 0,025 maka Ho diterima, sebaliknya jika probabilitas sig. 0,025 maka Ho ditolak; atau  Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak dengan taraf kepercayaan 5 α = 0,05, sebaliknya jika t hitung t tabel maka Ho diterima Rusman, 2011:94. 2. Hipotesis Kedua Ho : Rata-rata nilai postes pada kelas yang diberi perlakuan model pembelajaran NHT menggunakan media peta lebih rendah dibandingkan dengan kelas yang diberi metode ceramah. Ha : Rata-rata nilai postes pada kelas yang diberi perlakuan model pembelajaran NHT menggunakan media peta lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang diberi metode ceramah. 50 Dapat ditulis hipotesis statistiknya sebagai berikut: Ho : µ1 µ2 Ha : µ1 µ2 Kriteria pengujian:  Jika probabilitas sig. 0,05 maka Ho diterima, sebaliknya jika probabilitas sig. 0,05 maka Ho ditolak; atau  Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak dengan taraf kepercayaan 5 α = 0,05, sebaliknya jika t hitung t tabel maka Ho diterima Rusman, 2011:94. 3. Hipotesis Ketiga Ho : Model pembelajaran NHT menggunakan media peta kurang efektif dibandingkan dengan metode ceramah pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung. Ha : Model pembelajaran NHT menggunakan media peta lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS SMA Negeri 3 Bandar Lampung. Dapat ditulis hipotesis statistiknya sebagai berikut: Ho : µ1 µ2 Ha : µ1 µ2 Dengan kriteria jika ketuntasan belajar kelas eksperimen kurang dari kelas kontrol maka Ho diterima, sebaliknya jika ketuntasan belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol maka Ho ditolak. 51

4. Hipotesis Keempat

Ho : Gain peningkatan prestasi belajar geografi pada kelas yang diberi perlakuan model pembelajaran NHT menggunakan media peta lebih rendah dibandingkan dengan kelas yang diberi metode ceramah. Ha : Gain peningkatan prestasi belajar geografi pada kelas yang diberi perlakuan model pembelajaran NHT menggunakan media peta lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang diberi metode ceramah. Dapat ditulis hipotesis statistiknya sebagai berikut: Ho : µ1 µ2 Ha : µ1 µ2 Kriteria pengujian:  Jika probabilitas sig. 0,05 maka Ho diterima, sebaliknya jika probabilitas sig. 0,05 maka Ho ditolak; atau  Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak dengan taraf kepercayaan 5 α = 0,05, sebaliknya jika t hitung t tabel maka Ho diterima Rusman, 2011:94.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 15 67

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 18 64

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DAN TIPE NHT BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 18 67

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013-2014

0 5 71

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013-2014

0 5 70

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA XI IPS 2 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 12

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 19