Masalah Inflasi dan Analisis Keuangan
4. Masalah Inflasi dan Analisis Keuangan
Didalam analisis rasio keuangan ini pengaruh inflasi tidak dapat dihindarkan. Inflasi mengakibatkan harga-harga secara umum meningkat dan bagi perusahaan inflasi merupakan faktor eksternal yang tidak terkendali. Sebagai contoh, berikut Neraca PT ABL 31 Desember 1988. Aktiva Pasiva Kas 40.000 Modal Saham 240.000 Persediaan 100.000 Aktiva Tetap 100.000 240.000 240.000 Aktiva tetap didepresiasi dengan metode garis lurus selama 10 tahun. Metode pencatatan persediaan dengan FIFO First In First Out. Indeks inflasi diperkirakan 20. Misalkan penjualan untuk tahun pertama seperti : Penjualan Bersih Rp. 170.000,- Harga Pokok Penjualan Persediaan Awal RP. 100.000,- Pembelian Rp. 120.000,- Persediaan Siap Jual Rp. 220.000,- Persediaan akhir Rp. 120.000,- Rp. 100.000,- Depresiasi Rp 100.000,- 10 Rp. 10.000,- Biaya administrasi umum Rp. 30.000,- Laba Bersih sebelum pajak Rp. 30.000,- Profit margin = Rp. 30.000,- Rp. 170.000,- = 17,65 Return On Assets = Rp. 30.000,- Rp. 240.000,- = 12,50 Misalkan nilai persediaan akhir tahun 1989 karena inflasi akan menjadi Rp 120.000,- maka keadaan neraca akhir 31 Desember 1989 menjadi: Aktiva Pasiva Kas 60.000 Modal Saham 240.000 Persediaan 120.000 Laba Ditahan 30.000 Aktiva Tetap 90.000 270.000 270.000 Dengan metode FIFO maka persediaan dijual dengan harga pada saat persediaan itu dibeli. Tetapi tidak memperhatikan inflasi, sehingga harga tersebut lebih rendah daripada replacement cost. Begitu juga terhadap aktiva tetap, bahwa replacement cost aktiva tetap adalah Rp 120.000,- . Penggunaan metode FIFO semacam ini cenderung akan menghasilkan perhitungan yang keliru, mengakibatkan over estimate terhadap profit yang diperoleh. Untuk itu sebaiknya menggunakan metode LIFO. Dengan demikian tidak terjadi over estimate terhadap keuntungan yang diperoleh. Penjualan Bersih Rp. 170.000 Harga Pokok Penjualan Rp. 120.000 Depresiasi Rp. 120.000,-10 Rp. 12.000 Biaya Administrasi Umum Rp. 30.000 Laba Bersih Sebelum Pajak Rp. 8.000 Profit Margin = Rp. 8.000,- Rp. 170.000,- = 4.70 Return On Assets = Rp. 8.000,- Rp. 240.000,- = 3,335. Pembagian Analisis Rasio
Parts
» Pengenalan Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan
» Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan
» Fungsi Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan
» Tujuan Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan
» Lingkungan Keuangan Lingkup Manajemen Keuangan
» Kedudukan Manajer Keuangan Dalam Struktur Organisasi Aktifitas Manajemen Keuangan
» Financial Statement Analysis Manajemen Keuangan
» Pendahuluan Pengertian dan Konsep Modal Kerja
» Jenis-Jenis Modal Kerja Perputaran Modal Kerja
» Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja
» Pentingnya Manajemen Modal Kerja
» Sebab-sebab Perubahan Modal Kerja Manfaat Manajemen Modal Kerja Kelemahan Modal Kerja
» Laporan Modal Kerja Manajemen Keuangan
» Klasifikasi Piutang Manajemen Keuangan
» Volume penjualan kredit Ketentuan tentang pembatasan kredit Kebijakan
» Kebiasaan membayar dari para langganan Siklus Piutang Dagang
» Penilaian Resiko Kredit Dilihat dari segi kegunaanya Dilihat dari segi tujuan kredit
» Dilihat dari segi jangka waktu Dilihat dari segi jaminan Dilihat dari segi sektor usaha
» Character Capital Capacity Safety
» Profitability Perputaran Piutang Manajemen Keuangan
» Motivasi Cepat Membayar Manajemen Keuangan
» Manajemen likuiditas Minimalisasi kas yang menganggur idle cash
» Mengurangi biaya transaksi keuangan pemerintah
» Model Baumol Model Miller-Orr
» Sistem Pengeluaran Kas Faktor-Faktor Lain yang Mempengaruhi Saldo Kas yang Ditargetkan Pinjaman
» Entitas Pelaporan Arus Kas Klasifikasi Laporan Arus Kas Pelaporan Arus Kas
» Alasan Memiliki Persediaan Elemen Harga Pokok Bahan Baku
» Safety stock Manajemen Keuangan
» Biaya Inventory Tujuan Persediaan Metode Manajemen Persediaan
» Pendahuluan Istilah dan Definisi
» Syarat surat berharga Penggolongan dan Fungsi Surat Berharga
» Jenis-Jenis dan Bentuk-bentuk Surat Berharga
» Perbedaan surat berharga dan surat yang mempunyai harga atau nilai
» Penerbitan Surat Berharga Dasar Mengikat Penerbitan Surat Berharga
» Teori “ Dividen Tidak Relevan “ dari Modigliani dan Miller : Teori “ The Bird in the Hand “ :
» Teori Perbedaan Pajak Teori “ Signaling Hypothesis “
» Tangkisan dalam Surat Berharga Kebijakan Dividen dalam Praktik
» Stock Repuchase Stock Repurchase, Stock Dividend dan Stock Split
» Definisi dan Tujuan Rasio Keuangan
» Dasar-dasar Laporan Keuangan Manajemen Keuangan
» Rasio Keuangan dan Analisis Kesulitan Keuangan
» Masalah Inflasi dan Analisis Keuangan
» Pembagian Analisis Rasio Manajemen Keuangan
» Empat Kelompok Rasio Keuangan Efektifitas Penggunaan Analisis Rasio Keuangan
» Analisis Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Batasan Analisis Rasio Keuangan
» Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Analisis Rasio Pendahuluan
» Cara mengatasi penurunan nilai uang
» Investasi dan biaya-biaya dalam investasi
» Metode – metode nilai waktu uang : Konsep Anuitas
» Nilai sekarang untuk seni pembayaran kas Annuity a.
» Pendahuluan Pengertian Investasi Manajemen Keuangan
» Proses Keputusan Investasi Sistem Penunjang Keputusan Investasi
» Tipe Investor Menurut profil Resiko
» Jenis-Jenis Investasi Manajemen Keuangan
» Keunggulan dan Kelemahan Investasi
» Kriteria Penilaian Investasi Manajemen Keuangan
» Pasar Perdana Primary Market
» Pengertian Pasar Modal Instrumen Pasar Modal Saham Stock
» Obligasi Bonds Manajemen Keuangan
» Deviratif Para Pemain di Pasar Modal
» Emiten Investor Lembaga Penunjang
» Lembaga-lembaga Pemerintah Manajemen Keuangan
» Lembaga-lembaga Swasta Manajemen Keuangan
» Prosedur Emisi Manajemen Keuangan
» Fungsi Pasar Modal Manajemen Keuangan
» Perkembangan Pasar Modal Indonesia
» Keuntungan, Manfaat, Kelemahan, dan Resiko Pasar Modal Pengertian Pasar Uang
» Tujuan Pasar Uang Instrumen Pasar Uang
» Persamaan Pasar Uang dengan Pasar Modal
» Pendahuluan Pengertian Struktur Modal
» Teori-Teori Struktur Modal Manajemen Keuangan
Show more