TINGKAT PELAYANAN DERAJAT KEJENUHAN DS KAPASITAS

- Lebar efektif bahu diperkeras 1,5 m pada masing-masing sisi - Tidak ada median - Pemisahan arah lalu lintas 50-50 - Tipe alinyemen : datar - Kelas jarak pandang : A 2. Jalan bebas hambatan empat-lajur dua-arah terbagi MW 42 D Keadaan dasar jalan bebas hambatan tipe ini adalah sebagai berikut : - Lebar jalur lalu lintas 2 x 7,0 m - Lebar efektif bahu diperkeras 3,75 m lebar bahu dalam 0,75 + lebar bahu luar 3,00 untuk masing- masing jalur lalu lintas - Ada median - Tipe alinyemen : datar - Kelas jarak pandang : A 3. Jalan bebas hambatan enam atau delapan-lajur terbagi MW 62 D atau 82 D Jalan bebas hambatan enam atau delapan lajur terbagi dapat juga dianalisis dengan karakteristik dasar yang sama seperti diuraikan di atas.

2.2 TINGKAT PELAYANAN

Level of Service Peraturan Menteri Perhubungan No : KM 14 Tahun 2006 pasal 1, mendefenisikan tingkat pelayanan sebagai kemampuan ruas jalan danatau persimpangan untuk menampung lalu lintas pada keadaan tertentu. Tingkat pelayanan pada jalan tol dibagi menjadi 6 enam tingkat, yaitu sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Tingkat Pelayanan pada Jalan Tol Tingkat Pelayanan Karakteristik Operasi Terkait A  Arus Bebas  Kecepatan lalu lintas 100 kmjam  Service volume 1400 smp perjam pada 2 lajur 1 arah B  Arus stabil dengan kecepatan tinggi  Kecepatan lalu lintas 90 kmjam  Service volume maksimal 2000 smp perjam pada 2 lajur 2 arah C  Arus masih stabil  Kecepatan lalu lintas sekurang-kurangnya 80 kmjam  Service volume pada 2 lajur 1 arah tidak melebihi 75 dari tingkat kapasitas yaitu 1500 smp perjam per lajur atau 3000 smp perjam untuk 2 lajur D  Arus mendekati tidak stabil dan peka terhadap perubahan kondisi  Kecepatan lalu lintas umumnya berkisar 65kmjam  Volume lalu lintas berkisar 0,9 dari kapasitas  Arus puncak 5 menit tidak melebihi 3600 smp per jam untuk 2 lajur 1 arah E  Arus tidak stabil  Kecepatan lalu lintas antara 50-60 km perjam  Volume mendekati kapasitas, sekitar 2000 smp per lajur per arah F  Arus tertahan  Kacepatan lalu lintas 50 kmjam Sumber :Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 14 Tahun 2006

2.3 DERAJAT KEJENUHAN DS

Derajat kejenuhan didefinisikan sebagai rasio arus terhadap kapasitas, digunakan sebagai faktor kunci dalam penentuan tingkat kinerja suatu simpang MKJI, 1997. Nilai derajat kejenuhan menunjukkan apakah ruas jalan akan mempunyai masalah kapasitas atau tidak. Universitas Sumatera Utara DS = QC 2.1 Dimana : DS = derajat Kejenuhan C = kapasitas ruas jalan Q = volume kendaraan Derajat kejenuhan dihitung dengan menggunakan volume dan kapasitas yang dinyatakan dalam smpjam.

2.4 KAPASITAS

Kapasitas didefinisikan sebagai arus maksimum yang melewati suatu titik pada jalan bebas hambatan yang dapat dipertahankan persatuan jam dalam kondisi yang berlaku MKJI, 1997. Persamaan dasar untuk menentukan kapasitas jalan bebas hambatan jalan tol menggunakan metode MKJI’ 1997 adalah : C = C x FC W x FC SP smpjam 2.2 Dimana, C = kapasitas C = kapasitas dasar FC W = faktor penyesuai jalan bebas hambatan jalan tol FC S = faktor penyesuai pemisahan arah hanya untuk jalan bebas hambatan tak terbagi Berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, kapasitas dasar pada jalan bebas hambatan dipengaruhi oleh jenis jalan terbagi dan tak terbagi dan jenis alinyemen. Universitas Sumatera Utara T abel 2.2 Kapasitas Dasar C Untuk Jalan Bebas Hambatan Terbagi Jenis Jalan Bebas Hambatan Jenis Alinyemen Kapasitas Dasar smpjam Empat dan Enam – lajur Terbagi Datar 2300 Bukit 2250 Gunung 2150 Sumber : MKJI’ 1997 Tabel 2.3 Kapasitas Dasar C Untuk Jalan Bebas Hambatan Tak Terbagi Jenis Jalan Bebas Hambatan Jenis Alinyemen Kapasitas Dasar-Total Kedua Arah smpjam Dua-Lajur Tak Terbagi Datar 3400 Bukit 3300 Gunung 3200 Sumber : MKJI’ 1997 Sedangkan untuk faktor penyesuai kapasitas akibat lebar jalur lalu lintas FC W adalah sebagai berikut : Tabel 2.4 Faktor Penyesuai Kapasitas Akibat Lebar Jalur Lalu Lintas FC W Jenis Jalan Bebas Hambatan Lebar Efektif Jalur Lalu Lintas W E m FC W Empat-Lajur Terbagi Enam-Lajur Terbagi Per Lajur 3.25 0.96 3.50 1.00 3.75 1.03 Dua-Lajur Terbagi Total Kedua Arah 6.50 0.96 7.00 1.00 7.50 1.04 Sumber : MKJI’ 1997 Universitas Sumatera Utara Faktor penyesuaian kapasitas akibat pemisahan arah FC SP adalah sebagai berikut: Tabel 2.5 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Pemisahan Arah FC SP Pemisah Arah SP - 50-50 55-45 60-40 65-35 70-30 FC SP Jalan Bebas Hambatan Tak Terbagi 1.00 0.97 0.94 0.91 0.88 Sumber : MKJI’ 1997

2.5 KECEPATAN ARUS BEBAS