Community Development TINJAUAN PUSTAKA

d. Suatu pertumbuhan kemitraan usaha antar pengusaha UKM. e. Meningkatkan penerimaan positif dari masyarakat dalam bisnis dan peningkatan dalam penerimaan dari masyarakat. 2. Penciptaan iklim bisnis yang kondusif untuk memberdayakan UKM sehingga menjadi efisien, produktif dan kompetitif. Kebijaksanaan ini bertujuan untuk menciptakan suatu mekanisme yang adil di mana UKM bisa mendapat keuntungan secara proporsional dan dapat bersaing secara adil dengan pemain pemain bisnis lainnya. 3. Kebijaksanaan peningkatan kapasitas UKM yang bertujuan untuk membuat UKM mampu bersaing dipasar pelaku bisnis lainnya. Pada dasarnya kebijaksanaan ini bertujuan untuk menghilangkam segala kendala yang dihadapi oleh UKM, seperti keterbatasan modal, pasar dan input input untuk berproduksi, kekurangan dalam kapabilitas manajemen, keterbatasan akses kemitraan.

2.4. Community Development

Berkembangnya konsep Community Development yang berbasis nilai nilai pemberdayaan, partisipasi, dan kemandirian self reliance dalam masyarakat tidak terlepas dari kondisi nyata dan kebutuhan masyarakat Indonesia. Terlepas dari masih kurangnya pemahaman terhadap konsep CD itu sendiri, tidak dapat dipungkiri bahwa CD merupakan salah satu metode yang tepat untuk menjawab issu-issu dan masalah masalah sosial pada saat ini dan untuk masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara Arthur Dunham 1958:3 merumuskan konsep Community Development sebagai berikut: “Bahwa pembangunan masyarakat merupakan usaha yang terorganisasi yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat, memberdayakan masyarakat untuk mampu bersatu dan mengarahkan diri sendiri. Pembangunan masyarakat bekerja terutama melalui peningkatan dari organisasi organisasi swadaya dan usaha usaha bersama dari individu individu di dalam masyarakat, akan tetapi biasanya dengan bantuan teknis baik dari pemerintah maupun organisai organisasi sukarela. Metode kerja pembangunan masyarakat Community Development adalah “doing with the Community “ dan menghindari “doing for the community”. Metode kerja doing for the community akan membuat masyarakat menjadi pasif, kurang kreatif dan tidak berdaya dan bahkan mendidik masyarakat tergantung pada pemberi bantuan, sebaliknya metode kerja doing with the community dapat merangsang masyarakat lebih aktif dan dinamis serta mampu mengidentifikasikan mana kebuthan yang sifatnya real needs, expected needs. http:mahmuddisiwi.netdefenisi-community-development Pengembangan industri pada dasarnya ditujukan untuk memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat baik melalui pembukaan lapangan pekerjaan, mendatangkan devisa Negara, maupun meningkatkan pendidikan. Namun demikian, semua hal memiliki ‘harga beli’ yang harus dibayar oleh masyarakat itu sendiri. Salah satu bidang yang sering dilupakan adalah dampak sosial dari pengembangan industri yang tidak jarang menimbulkan social cost yang dapat lebih mahal daripada manfaat ekonomi yang diperoleh; yaitu berupa Universitas Sumatera Utara munculnya berbagai masalah sosial di masyarakat baik yang berskala lokal maupun nasional. Kegiatan pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan industri menunjukkan adanya kepedulian perusahaan terhadap masyarakat disekitarnya. Hal ini akan memunculkan adanya kepedulian masyarakat terhadap perusahaan dan memandang perusahaan sebagai pihak yang harus didukung dan dijaga oleh masyarakat. Selain memberikan manfaat pada tingkat makro dan tidak langsung, perusahaan juga harus menjalin hubungan baik dengan masyarakat local tempat perusahaan itu berada yang sifatnya tidak hanya bantuan sosial melainkan program bimbingan sosial yang berkelanjutan serta melibatkan partisipasi masyarakat secara penuh. Mekanisme kerjasama pihak perusahaan dengan masyarakat sekitar harus jelas, akuntabel, transparan dan menguntungkan semua pihak dengan kekuatan yang dimiliki. Banyak yang dapat dilakukan perusahaan berkaitan dengan perbaikan kehidupan komunitas setempat local community atau sebaliknya. Bentuk bentuk kepedulian dapat diselaraskan dengan kegiatan utama bisnis perusahaan, mulai dari bidang pendidikan komunitas, pembangunan infrastrktur, pelayanan kesehatan, pelayanan sosial dasar. Sebaliknya komunitas harus melihat perusahaan sebagai mitra yang salin tergantung dan menguntungkan. Nilai nilai sosial komuunitas yang positif seperti kerjasama, rasa memiliki, kejujuran harus diangkat sebagai orientasi nilai kemitraan partnership yang harus dihormati. Modal sosial yang penting yang harus dikembangkan adalah “kepercayaan sosial”. Kepercayaan sosial hanya efektif melalui jalinan pola hubungan sosial yang timbal balik antar pihak dan berkelanjutan. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nawawi 1990; 64, bahwa metode deskriftif yaitu metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah masalah atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat actual, kemudian menggambarkan fakta fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat. Sedangkan kualitatif adalah mencari tahu lebih jauh dalam suatu jawaban atas suatu masalah tertentu Lisa Harison, 2007; 89-92. Penelitian deskriptif dilakukan untuk menyajikan pelaksanaan Praktik CSR PTPN.IV Unit Usaha Kebun Adolina yang menyangkut masyarakat dan lingkungan dan menitikberatkan pembahasan pada pogram kemitraan pemberdayaan Usaha kecil Menengah disekitar perusahaan. Sedangkan Pendekatan kualitatif ; untuk dapat melihat proses CSR dalam kaitannya dengan Usaha kecil Menengah komunitas lokalnya .

3.2 Defenisi konsep

Konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak mengenai suatu kejadian, keadaan , kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian Singarimbun, 1989. Adapun yang menjadi defenisi konsep yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Universitas Sumatera Utara