Praktik Tanggung Jawab Sosial Setelah Regulasi Undang Undang No 40 Tahun 2007 Program Bina Lingkungan

Walaupun kritik dan sorotan tajam bermunculan terhadap pelaksanaan program CSR akan tetapi kekuatan sumber daya yang dimiliki telah mampu membentuk opini publik dan kontribusi yang telah diberikan oleh perusahaan terhadap masyarakat sangat berarti. CSR tetap penting dan harus dijalankan. Di bawah ini penuturan seorang mitra binaan: “program ini sangat banyak memberikan manfaat bagi usaha yang saya kelola, terutama dalam penambahan modal usaha, pengalaman, informasi dan ilmu pengetahuan bertambah serta pergaulan semakin luas”. S. Desember 2009

4.2.2. Praktik Tanggung Jawab Sosial Setelah Regulasi Undang Undang No 40 Tahun 2007

Perkembangan saat ini serta tuntutan dari peraturan pemerintah, korporat dituntut untuk memberikan kontribusinya dalam kehidupan komuniti lokal sebagai rekananmitra dalam masyarakat. Artinya bahwa korporat mempunyai kewajiban sosial terhadap komuniti lainnya sebagai sesuatu yang berdiri sejajar dan saling membutuhkan. Beberapa peraturan regulasi yang dijadikan dasar dalam melaksanakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ini, adalah: 1 Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-236MBU2003, tanggal 17 juni 2003 dan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05MBU2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan PKBL; Universitas Sumatera Utara 2 Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor KEP-100MBU2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Perhitungan Kinerja Bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL; 3 Surat Edaran Kementerian BUMN Nomor SE-433MBU2003 tanggal 16 September 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan PKBL; 4 Keputusan Direksi PTPN IV Persero No: 04.13KPTS082000 tanggal 10 Maret 2000 bertanggungjawab atas pengelolaan dana PKBL.

4.2.3. Program Bina Lingkungan

PTPN IV Unit Usaha Kebun Adolina mempunyai misi sebagai agen pembangunan yang turut memacu pertumbuhan ekonomi, dapat menyerap lapangan kerja dan penghasil devisa bagi negara dari sektor non migas. Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN di wilayah Unit Usaha BUMN tersebut melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN, dalam bentuk bantuan Korban Bencana Alam, Pendidikan dan pelatihan, Peningkatan Kesehatan, Pengembangan Sarana dan Prasaran Umum, Sarana Ibadah dan Pelestarian Lingkungan. Mekanisme Program Bina Lingkungan a. Menerima permohonan bantuan dari masyarakatkelompok masyarakat sekitar Unit Usaha terdekat atau langsung kepada Direksi BUMN b. Mengadakan evaluasi ke lokasi pemohon yang didampingi Unit Usaha terdekat c. Memproses dan pemberian bahan material yang diperlukan Universitas Sumatera Utara d. Melaporkan kegiatan realisasi Program Bina Lingkungan kepada lembagainstansi yang berkompeten. Tabel 4.1. Kegiatan Program Bina Lingkungan PTPN IV Persero telah dilaksanakan sejak tahun 2001 untuk memberdayakan kondisi sosial masyarakat di lingkungan Unit usaha PTPN IV Persero. No. Penggunaan dana Jumlah juta 1 BUMN Peduli Rp. 6.065.000 2 Korban Bencana Alam Rp. 1.447.000 3 Pendidikan dan Pelatihan Rp. 12.363.000 4 Peningkatan Kesehatan Rp. 2.191.000 5 Pengembangan Prasarana Umum Rp. 7.329.000 6 Sarana Ibadah Rp. 7.329.000 7 Pelestarian Lingkungan Rp 619.000 8 Lain-lain Rp. 949.000 Total Rp. 40.019.000 Sumber : PTPN IV Unit Usaha Kebun Adolina, 2011 Salah satu program bina lingkungan untuk pengembangan sarana dan prasarana umum dan pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh PTPN IV Unit Usaha Kebun Adolina adalah pembuatan saluran air bersih yang bisa digunakan oleh masyarakat di sekitar Unit Usaha Kebun Adolina. Program bina lingkungan ini dirasakan oleh masyarakat di sekitar Unit Usaha Kebun Adolina PTPN IV. Program lingkungan ini dari hasil wawancara dengan masyarakat di sekitar Unit Usaha Kebun Adolina. Masyarakat di sekitar di lingkungan Unit Usaha Kebun Adolina bisa memanfaatkan sarana air bersih serta menikmati fasilitas umum yang membantu aktivitas kehidupan ekonomi mereka. Kemudian pembuatan gapura di berbagai sudut dan kampung Unit Usaha Kebun Adolina seperti di Desa Bingkat Kec. Pegajahan sangat membantu keindahan desa dan desa punya identitas mereka sendiri. Banyak lagi yang Universitas Sumatera Utara dilakukan oleh PTPN IV untuk program bina lingkungan ini, seperti Pembuatan Sumur Bor Kelurahan Simpang Tiga Pekan Kecamatan Perbaungan. Renovasi Musholla Di Desa Ujang Rambang Kec. Pantai Cermin dan berbagai renovasi musholla yang merupakan tempat pembinaan kualitas rohani masyarakat di sekitar Unit Usaha Kebun Adolina PTPN IV. Kebun Unit Usaha Adolina juga menyalurkan dana untuk pendidikan dengan memberikan beasiswa kepada murid murid yang berprestasi dan juga bagi murid yang kurang mampu secara ekonomi. Pada tahun 2008 memberikan beasiswa bagi 50 orang siswa dari tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat Sekolah Menengah Umum. Pada tahun 2009 memberikan beasiswa kepada 60 orang siswa tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat Sekolah Menengah Umum. Dan pada tahun 2010 memberikan beasiswa kepada 90 orang siswa untuk tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat Sekolah Menengah Umum. Bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL ini dpimpin oleh Direktur Sumber Daya Manusia. Fungsi utama bagian ini adalah melakukan fungsi manajemen dan pemanfaatan sumber daya, sehingga terwujud pemerataan pembangunan melalui PKBL , demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungan wilayah usaha perusahaan. Sedangkan sasarannya adalah mewujudkan hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar wilayah usaha perusahaan, serta menumbuh-kembangkan kegiatan ekonomi kerakyatan sehingga mendukung pencapaian kinerja perusahaan. Temuan penelitian di lapangan ini menunjukkan bahwa pada dasarnya masyarakat sangat menyambut baik setiap program-program ini, karena menurut Universitas Sumatera Utara mereka dengan program ini dapat mendukung kelancaran aktifitas kehidupan mereka, karena dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai akan semakin terbuka kesempatan dan kemudahan menuju akses kehidupan yang lebih baik secara ekonomi, sosial budaya. Program Bina Lingkungan ini telah mengadopsi paradigma pemberdayaan masyarakat, meskipun di dalam implementasinya masih terkait erat peranan perusahaan sebagai change agent agen perubah yang mempengaruhi keterlibatan masyarakat. Masyarakat setempat tetap berharap agar program ini tetap berkesinambungan dengan melibatkan masyarakat setempat dalam menetapkan program- program yang sangat proritas pada masa-masa mendatang dan terlibat langsung dalam pelaksanaannya, sebab kegiatan pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana sebagian besar dilakukan langsung oleh pihak PTPN IV PKBL. Hal diatas di dukung oleh pernyataan salah seorang warga masyarakat sebagai berikut: ...sebaiknya pihak corporat harus melibatkan seluruh warga mulai dari perencanaan sampai tahap akhir pelaksanaan program, harus dipastikan bahwa diantara masyarakat lokal memiliki rasa percaya, saling mengenal dan saling bekerja sama, sebab hal yang akan direncanakan merupakan rencana bersama, sehingga dukungan nyata adanya. Saling percaya sangat dibutuhkan supaya proses berjalan dengan jujur dan transparan. H.S Peb.2010.

4.2.4. Program Kemitraan