tingkat kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran terutama dari golongan masyarakat berpendidikan rendah, ketimpangan distribusi pendapatan, proses
pembangunan yang tidak merata antara daerah perkotaan dan daerah pedesaan serta masalah masalah urbanisasi dengan segala efek efek negatifnya. Artinya
keberadaan atau perkembangan usaha kecil menengah diharapkan dapat memberi suatu kontribusi positif yang signifikan terhadap upaya upaya penanggulangan
masalah masalah di atas.
2.3. Pemberdayaan UKM
Secara umum pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya untuk memulihkan atau meningkatkan keberdayaan suatu komunitas untuk mampu
berbuat sesuai dengan harkat dan martabat mereka dalam melaksanakan hak hak dan tanggung jawab mereka sebagai komunitas manusia dan warga negara Modul
P2KP:2006 Shardlow 1998;32 dalam Adi 2003;54 melihat bahwa pemberdayaan
pada intinya membahas bagaiman individu, kelompok ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk
membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka. Upaya pemberdayaan masyarakat harus terarah targetted. Ini secara
umum disebut pemihakan. Ditujukan langsung kepada yang memerlukan, dengan program yang dirancang untuk mengatasi masalahnya dan sesuai dengan
kebutuhannya. Karena dasarnya adalah kepercayaan kepada rakyat, maka program ini harus langsung mengikutsertakan atau bahkan dilaksanakan oleh
Universitas Sumatera Utara
masyarakat yang menjadi sasaran. Mengikutsertakan masyarakat yang akan di bantu mempunyai beberapa tujuan, yaitu supaya bantuan tersebut efektif, sesuai
dengan kehendak dan kemampuan serta kebutuhan mereka. Selain itu meningkatkan kemampuan masyarakat dalam merancang, melaksanakan,
mengelola dan mempertanggungjawabkan upaya peningkatan kualitas hidup dan peningkatan ekonominya.
Program pemberdayaan terhadap UKM merupakan suatu bentuk keberpihakan pemerintah dalam bentuk pembangunan pola hubungan yang lebih
sinergis antara UKM dengan pemerintah sebagai fasilitator. Proses pemberdayaan terhadap UKM menekankan bahwa dukungan dari
pemerintah terhadap penguatan UKM harus dilaksanakan secara selektif dalam bentuk perlindungan terhadap persaingan yang tidak adil, pengembangan sumber
daya manusia lewat pendidikan dan pelatihan, diseminasi informasi mengenai bisnis dan tehnologi, penyediaan financial, lokasi usaha dan kemitraan usaha
BUMN dan perusahaan swasta lainnya serta penyediaan fasilitas fasilitas fisik agrobisnis.
Menyadari hal tersebut, pemerintah berupaya mendukung pengembangan UKM melalui berbagai kebijakan, program pembinaan, peraturan antara lain
undang uundang No. 9 Tahun 1995 tentang usaha kecil dan pemberian berbagai macam fasilitas Tambunan, 1999. Pasal 7 Undang undang No. 9 Tahun 1995,
Pemerintah berusaha menumbuhkan iklim usaha dalam aspek pendanaan dengan peraturan perundang undangan dan kebijaksanaan untuk :
1. Memperluas sumber pendanaan;
Universitas Sumatera Utara
2. Meningkatkan akses terhadap sumber pendanaan;
3. Memberikan kemudahan dalam pendanaan.
Melalui pasal 8 Undang undang No. 9 Tahun 1995, Pemerintah berusaha untuk menumbuhkan iklim usaha dalam aspek persaingan dengan menetapkan
peraturan perundang undangan dan kebijaksanaan untuk meningkatkan kerjasama sesama usaha kecil dalam bentuk koperasi, asosiasi , dan himpunan kelompok
usaha untuk memperkuat posisi tawar usaha kecil; mencegah stuktur pasar yang dapat melahirkan persaingan yang tidak wajar dalam bentuk monopoli, oligopoly,
dan monopsoni yang merugikan usaha kecil; mencegah terjadinya penguasaan pasar dan pemusatan usaha oleh orang perseorangan atau kelompok tertentu yang
merugikan usaha kecil; Pemerintah berusaha menumbuhkan iklim usaha dalam aspek kemitraan
dengan menetapkan peraturan perundang undangan dan kebijaksanaan untuk: 1.
Mewujudkan kemitraan; 2.
Mencegah terjadinya hal hal yang merugikan usaha kecil dalam pelaksanaan transaksi usaha dengan usaha menengah dan usaha besar.
Salah satu pendekatan dan strategi dalam mengembangkan akses pasar Usaha Kecil Menengah adalah melalui pendekatan keterkaitan usaha atau
kemitraan, karena melalui pendekatan kemitraan akan tercipta efisiensi usaha dan peningkatan daya saing tanpa melalui persaingan pasar yang seringkali sulit
dikendalikan. Dalam melaksanakan kemitraan selama ini, praktek kemitraan antara
usaha kecil dan usaha besar lebih berdimensi sosial bahkan acapkali bersifat
Universitas Sumatera Utara
politis dan belum menekankan pada aspek aspek seperti tercantum dalam undang undang tentang usaha kecil tersebut. Oleh karena itu, kemitraan yang terjadi
seringkali tidak saling menguntungkan, tidak berlangsung lama atau berkelanjutan, bahkan kadangkala mengeksploitasi salah satu pihak yang
bermitra. Arah kebijaksanaan pengembangan UKM di Indonesia dinyatakan secara
eksplisit di dalam Garis besar Haluan Negara Tahun 1999-2004. Pedoman kebijaksanaan Negara ini mengenai arah kebijaksanaan pembangunan ekonomi
nasional yang terdiri dari tiga kebijaksanaan utama yaitu: 1.
Sistim ekonomi kerakyatan yang didasarkan pada mekanisme pasar dengan persaingan yang adil, prioritas pada sosial, kualitas hidup,
lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Sistim ini menjamin kesempatan kesempatan bisnis dan kesempatan kerja yang sama,
perlindungan konsumen dan perlakuan yang adil terhadap masyarakat. Di bawah kerangka kerja kebijaksanaan ini, memberdayakan UKM menjadi
prioritas utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Usaha usaha mengembangkan sistim ekonomi kerakyatan dapat ditunjukkan dengan:
a. Adanya suatu system persaingan yang adil yang menjamin kesempatan
bisnis. b.
Peranan pemerintah efektif dalam menyempurnakan sistem pasar termasuk pengurangan pajak.
c. Kebijaksanaan ekonomi yang menciptakan kesempatan berusaha bagi
UKM.
Universitas Sumatera Utara
d. Suatu pertumbuhan kemitraan usaha antar pengusaha UKM.
e. Meningkatkan penerimaan positif dari masyarakat dalam bisnis dan
peningkatan dalam penerimaan dari masyarakat. 2.
Penciptaan iklim bisnis yang kondusif untuk memberdayakan UKM sehingga menjadi efisien, produktif dan kompetitif. Kebijaksanaan ini
bertujuan untuk menciptakan suatu mekanisme yang adil di mana UKM bisa mendapat keuntungan secara proporsional dan dapat bersaing secara
adil dengan pemain pemain bisnis lainnya. 3.
Kebijaksanaan peningkatan kapasitas UKM yang bertujuan untuk membuat UKM mampu bersaing dipasar pelaku bisnis lainnya. Pada
dasarnya kebijaksanaan ini bertujuan untuk menghilangkam segala kendala yang dihadapi oleh UKM, seperti keterbatasan modal, pasar dan
input input untuk berproduksi, kekurangan dalam kapabilitas manajemen, keterbatasan akses kemitraan.
2.4. Community Development